Masa Inkubasi Virus MPOX: Berapa Lama Gejala Dapat Terindikasi?

Table of Contents

 

Masa Inkubasi Virus MPOX Berapa Lama Gejala Dapat Terindikasi

INFOLABMED.COM - Virus MPOX, yang dikenal sebagai monkeypox, menjadi perhatian global sejak beberapa tahun terakhir karena penyebarannya dari hewan ke manusia. 

Penyakit ini adalah zoonosis, artinya ditularkan dari hewan ke manusia, dan asalnya berasal dari primata. 

Virus ini memiliki dampak yang serius pada kesehatan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah dengan populasi rentan.

Salah satu aspek penting dalam penanganan dan pencegahan penyebaran virus MPOX adalah memahami masa inkubasinya. 

Baca juga : Pembiakan Virus Pada Telur Berembrio

Masa inkubasi merujuk pada periode waktu sejak seseorang terpapar virus hingga munculnya gejala pertama. 

Pemahaman mengenai masa inkubasi ini sangat penting dalam memutus rantai penularan, terutama bagi tenaga kesehatan yang melakukan pelacakan kontak.

Berapa Lama Masa Inkubasi Virus MPOX?

Rata-rata masa inkubasi virus MPOX berlangsung antara 6 hingga 16 hari, meskipun dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari. 

Ini berarti, setelah terpapar virus, seseorang bisa menunjukkan gejala dalam waktu yang relatif cepat atau bahkan memerlukan waktu hingga tiga minggu sebelum gejala muncul. 

Selama periode ini, virus MPOX sudah berkembang di dalam tubuh, namun belum menimbulkan gejala klinis yang terlihat.

Baca juga : Ilmuwan Ingin Mengidentifikasi Ancaman Virus yang Mengintai Di Alam Bebas

Proses awal infeksi dimulai saat virus masuk melalui luka kecil di kulit, saluran pernapasan, atau selaput lendir seperti mulut, hidung, atau mata. 

Setelah masuk, virus mulai menyebar melalui aliran darah menuju kelenjar getah bening, tempat di mana virus mulai bereplikasi. 

Meskipun tubuh sudah merespons invasi virus, gejala seperti demam, sakit kepala, atau ruam belum muncul.

Proses Penyebaran dan Penularan Virus MPOX

Virus MPOX ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, terutama melalui gigitan atau cakaran. 

Selain itu, kontak langsung dengan cairan tubuh, lesi kulit, atau barang-barang yang telah terkontaminasi oleh penderita juga menjadi sarana penularan utama. 

Pada masa inkubasi, risiko penularan dari orang yang terinfeksi kepada orang lain relatif rendah, namun meningkat drastis setelah gejala pertama mulai muncul, terutama melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi.

Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai

Setelah masa inkubasi berakhir, gejala klinis virus MPOX akan muncul secara bertahap. Gejala awal yang sering terjadi meliputi:

  1. Demam tinggi
    Suhu tubuh yang meningkat menjadi tanda bahwa tubuh mulai bereaksi terhadap keberadaan virus.

  2. Sakit kepala hebat
    Sakit kepala yang intens sering menjadi gejala pertama setelah demam muncul.

  3. Nyeri otot dan lemas
    Virus MPOX juga menyebabkan kelelahan yang sangat, membuat tubuh terasa sangat lemah.

  4. Pembengkakan kelenjar getah bening
    Ini adalah gejala khas dari MPOX, di mana kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan membengkak sebagai respons terhadap infeksi.

Setelah gejala awal ini muncul, biasanya dalam beberapa hari akan terlihat ruam kulit yang menyebar, menjadi tanda klinis yang paling jelas. 

Ruam ini sering dimulai di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh, termasuk telapak tangan dan kaki.

Langkah Pencegahan yang Efektif untuk Menghindari Penularan

Meski hingga saat ini belum ada pengobatan khusus untuk MPOX, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk meminimalisir penyebaran virus ini. 

Berikut adalah beberapa tindakan penting yang perlu diperhatikan:

  1. Isolasi Penderita
    Pasien yang telah terinfeksi atau diduga terinfeksi harus diisolasi hingga lesi kulit sepenuhnya berkeropeng. Ini sangat penting untuk mencegah penularan virus ke anggota keluarga atau orang lain.

  2. Perawatan Suportif
    Perawatan yang fokus pada pengelolaan gejala seperti demam dan nyeri dengan pemberian obat pereda nyeri, serta menjaga kebersihan kulit yang terkena lesi, penting untuk mencegah infeksi sekunder.

  3. Vaksinasi
    Vaksin cacar (smallpox) terbukti efektif dalam mencegah MPOX. Orang-orang yang berisiko tinggi, seperti tenaga kesehatan, disarankan untuk menerima vaksinasi.

  4. Kebersihan yang Baik
    Selalu mencuci tangan dengan sabun, menggunakan hand sanitizer, dan mendisinfeksi permukaan benda yang sering disentuh sangat dianjurkan untuk mencegah penyebaran virus.

Virus MPOX merupakan ancaman serius yang memerlukan perhatian besar dari masyarakat dan otoritas kesehatan. 

Dengan memahami masa inkubasi, cara penularan, serta gejala-gejala awal, langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diambil untuk meminimalisir penyebarannya. 

Penting bagi masyarakat untuk terus mendapatkan informasi yang akurat dan up-to-date mengenai penyakit ini.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment