Bahaya Penggunaan Antibiotik yang Tidak Bijak: Ancaman Bakteri Kebal Antibiotik
INFOLABMED.COM - Penggunaan antibiotik yang tidak bijak telah menjadi masalah kesehatan global yang serius.
Saat antibiotik digunakan secara berlebihan atau tidak sesuai anjuran, bakteri dapat mengalami resistensi atau kekebalan terhadap obat-obatan tersebut.
Fenomena ini dikenal dengan istilah resistensi antimikroba (AMR), yang membuat pengobatan terhadap infeksi menjadi semakin sulit dan kompleks.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Azhar Jaya, SH, SKM, MARS, menegaskan bahwa tantangan dalam menangani pasien dengan infeksi AMR semakin besar karena beberapa faktor penting.
Penyebab Utama Resistensi Antimikroba
Penggunaan Antibiotik yang Tidak Tepat
Baca juga : Tes Genetik Untuk Mendeteksi Resistensi Antimikroba
Pilihan Obat Terbatas
"Pilihan obat untuk pasien dengan infeksi AMR sangat terbatas," ujar dr. Azhar Jaya. Antibiotik yang seharusnya efektif mungkin tidak lagi tersedia atau harganya sangat mahal.Lambatnya Penegakan Diagnosis
Dalam penanganan infeksi AMR, penegakan diagnosis memerlukan pemeriksaan kultur dan uji kepekaan yang sering kali memakan waktu cukup lama.Baca juga : Apa Itu Kutu Kemaluan (Crabs) dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Efek Samping Pengobatan
Penyebaran Infeksi AMR
Infeksi yang resisten terhadap antibiotik dapat menyebar dengan cepat, terutama di lingkungan rumah sakit.Biaya Tinggi dalam Pengobatan AMR
Pengobatan pasien dengan infeksi AMR membutuhkan waktu yang lebih lama di rumah sakit, sehingga meningkatkan biaya pengobatan.Dampak Serius bagi Kesehatan Masyarakat
Resistensi antimikroba tidak hanya menambah beban pada sistem kesehatan, tetapi juga menurunkan produktivitas pasien dan keluarganya.
Pasien yang menderita infeksi AMR membutuhkan perawatan lebih lama, sementara dokter harus mencari obat alternatif yang lebih mahal dan kadang-kadang kurang efektif.
Kemenkes sendiri terus mengupayakan berbagai strategi untuk mencegah dan mengatasi masalah ini.
Tips Menghindari Resistensi Antibiotik
Agar resistensi antimikroba tidak semakin meluas, dr. Azhar Jaya memberikan beberapa saran penting dalam penggunaan antibiotik:
a. Gunakan Antibiotik Sesuai Resep Dokter
Penggunaan antibiotik harus selalu sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter. Penting untuk mengikuti petunjuk dosis dan durasi pengobatan.
b. Hindari Menggunakan Antibiotik Sisa
Jangan pernah menggunakan antibiotik yang tersisa dari pengobatan sebelumnya. Jika gejala infeksi muncul kembali, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan resep yang tepat.
c. Tanyakan Manfaat Antibiotik yang Diresepkan
Jika Anda menerima resep antibiotik untuk infeksi yang tampak ringan, tanyakan kepada dokter tentang alasan pemberian obat tersebut serta kemungkinan adanya alternatif pengobatan.
d. Bijak Menggunakan Antibiotik pada Hewan Peliharaan
Pastikan antibiotik yang diberikan kepada hewan peliharaan juga digunakan secara bijak. Resistensi bakteri tidak hanya terjadi pada manusia, tetapi juga pada hewan, dan bakteri ini bisa menyebar di antara manusia dan hewan.
e. Jaga Kebersihan Diri
Salah satu cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara teratur. Dengan menghindari infeksi, Anda juga mengurangi risiko membutuhkan antibiotik.
f. Diskusi dengan Tenaga Medis
Diskusikan dengan dokter atau apoteker mengenai penggunaan antibiotik, termasuk manfaat dan risikonya. Ini akan membantu Anda memahami pengobatan yang sedang dijalani dan menghindari kesalahan penggunaan.
Upaya Pengawasan Penggunaan Antibiotik
Kemenkes mengupayakan pengawasan penggunaan antibiotik melalui Rekam Medis Elektronik (RME) yang digunakan oleh tenaga medis.
Dalam catatan medis ini, dokter wajib melaporkan penggunaan antibiotik golongan cadangan (reserve antibiotics) pada pasien, serta menjelaskan alasan penggunaannya.
Selain itu, Kemenkes juga menekankan bahwa tenaga kesehatan selain dokter tidak diperbolehkan memberikan resep antibiotik, kecuali mereka mendapatkan kewenangan tambahan melalui peraturan perundang-undangan.
Penanganan AMR sebagai Tanggung Jawab Bersama
Penggunaan antibiotik yang bijak adalah tanggung jawab bersama, baik oleh tenaga medis maupun masyarakat.
Dengan mengikuti aturan yang ada, resistensi antimikroba dapat dicegah. Mengurangi penggunaan antibiotik secara tidak perlu dan mematuhi saran dokter adalah langkah penting untuk melindungi diri dari ancaman infeksi yang sulit diobati.
Disclaimer:
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.
Post a Comment