Seberapa Bahaya Salmonella? BPOM Tarik Produk Kinder Joy

Seberapa Bahaya Salmonella? BPOM Tarik Produk Kinder Joy. FSA (Food Standard Agency) mengemukakan adanya dugaan bakteri Salmonella (non-thypoid) pada produk Kinder Surprise di Inggris. FSA melaporkan pada 2/4 adanya temuan Salmonella yang menyebabkan 63 anak mengalami diare, demam, hingga kram perut. 

Seberapa Bahaya Salmonella BPOM Tarik Produk Kinder Joy


Diketahui ada sembilan negara yang juga melaporkan kasus yang sama yaitu setelah mengonsumsi 'telur coklat' Kinder Surprise ini yaitu dari negara Inggris, Prancis, Irlandia, Belgia, Jerman, Luksemburg, Belanda, Swedia, dan Norwegia. Selain Indonesia, negara tetangga di Asia Tenggara yaitu Singapura diketahui menarik produk Kinder Surprise ini. 

BPOM menyatakan menarik tiga jenis produk Kinder Joy yaitu Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girl yang diproduksi oleh Ferrero India PVT, LTD. BPOM Menyatakan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian melakukan random sampling dan pengujian di seluruh wilayah Indonesia terhadap merk Kinder yang terdaftar. 


Apa Itu Salmonella?

Dikutip dari laman Kementerian Pertanian, Salmonella Non-Thypoid atau Non typhoid Salmonella (NTS) adalah bakteri paling umum penyebab penyakit bawaan makanan. NTS adalah bakteri patogen penyebab gastroenteritis pada manusia yang ditularkan melalui hewan dan produk hewan terkontaminasi. Gastroenteritis akibat NTS tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotika, namun kondisi ini dapat berakibat fatal jika terjadi komplikasi pasca-infeksi.


Bahaya dan penyakit bakteri Salmonella

Apa efek yang akan terjadi pada anak yang mengonsumsi makanan yang mengandung Salmonella? Dokter Denta menyebut, hal itu akan melahirkan infeksi Salmonella yang bisa berdampak pada kondisi kesehatan anak. "Infeksi Salmonella, merusak usus," ujar dia. Terlebih, jika infeksi ini terjadi pada anak yang belum memiliki daya tahan tubuh yang kuat akan mendatangkan sejumlah gangguan pencernaan. Dilansir dari NCBI, anak-anak merupakan kelompok orang yang rentan mengalami dampak dari infeksi bakteri yang satu ini.


Penyakit akibat infeksi Salmonella

Salmonella non-tifoid diketahui juga menjadi penyebab utama penyakit diare menular di seluruh dunia dan dapat menyebabkan penyakit invasif, seperti bakteremia, meningitis, dan osteomielitis. Salmonellosis adalah penyakit akibat infeksi bakteri salmonella. Penyakit ini berupa flu perut yang memiliki gejala, seperti mual, muntah, sakit perut, diare, demam, badan panas dingin, sakit kepala, sampai ada darah dalam tinja, dikutip dari Kompas.com.Tanda dan gejala salmonellosis biasanya berlangsung 2-7 hari. Khusus diare, gejalanya bisa sampai 10 hari. Sedangkan usus baru normal setelah beberapa bulan sembuh dari infeksi.

Pencegahan infeksi Salmonella

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, untuk mencegah infeksi Salmonella, maka memerlukan upaya pengendalian di semua tahap rantai makanan. Pengendalian itu, mulai dari produksi pertanian, proses pembuatan, hingga penyiapan makanan. Untuk bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan, sebaiknya dimasak hingga matang demi menghindari adanya kontaminasi Salmonella yang terkonsumsi secara tidak sengaja. Khusus pencegahan pada anak, bisa ditambahkan dengan mengurangi atau menghindari kontak dengan hewan peliharaan yang mungkin membawa Salmonella, seperti kucing, anjing, dan kura-kura.

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments