Mikroskop

Prinsip Kerja Mikroskop

Sinar lampu atau pantulan dari sinar matahari diterima oleh cermin, lalu sinar diteruskan ke kondensor kaca benda pada bahan yang diperiksa. Selanjutnya, sinar yang masuk ke lensa benda dipantulkan oleh prisma dan sinar melewati lensa mata serta terlihat oleh mata.Kemudian, lensa objektif menghasilkan bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif tersebut.

Mikroskop, bagian mikroskop, kalibrasi mikroskop, mikroskop cahaya



Dasar Teori Mikroskop


Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat objek atau benda-benda yang terlalu kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang agar tampak besar dan jelas.Kata mikroskopik berarti sangat kecil dan tidak mudah dilihat dengan mata.Mikroskop berfungsi untuk meningkatkan kemampuandaya pisah seseorang, sehingga memungkinkan dapat mengamati objek yang sangathalus sekalipun.Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung yaitu lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler.Mikroskop memiliki berbagai tipe yang masing-masing mempunyai tujuan penggunaan tertentu dengan berbagai macam kelengkapannya, yaitu :

  1. Mikroskop Cahaya (mikroskop optik), yaitu menggunakan cahaya putih biasa untuk melihat mikroorganisme.
  2. Mikroskop Ultraviolet (UV), yaitu menggunakan sinat UV dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya putih untuk melihat organisme.
  3. Mikroskop Fluoresen, yaitu menggunakan sinar ultraviolet (UV) dengan melibatkan pemakaian zat warna fluoresen untuk mewarnai objek.
  4. Mikroskop Elektron, yaitu memperoleh gelombang yang sangat pendek dengan meningkatkan tegangan listrik.
  5. Mikroskop Akustik, menggunakan komputer untuk analisis gelombang suara dalam melihat objek.


Mikroskop yang sering digunakan dalam Biologi adalah Mikroskop Cahaya, baik yang berlensa okuler tunggal atau yang lebih dikenal dengan Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa okuler ganda atau yang di kenal dengan Mikroskop Binokuler. Benda atau organisme yang akan diamati dengan mikroskop cahaya harus berukuran kecil dan tipis, agar dapat ditembus dengan cahaya (matahari atau lampu). Orang yang mempunyai keahlian dalam menggunakan mikroskop disebut sebagai mikroskopi. Mikroskop cahaya yaitu mikroskop yang dapat memperbesar secara efektif sekitar 1.000 kali dari ukuran asli spesimen. Pada perbesaran yang lebih tinggi, detail tambahan tidak lagi dapat dilihat dengan jelas.


Adapun teknik-teknik yang digunakan oleh mikroskop cahaya yaitu :

  1. Medan terang (spesimen tak diwarnai)
  2. Medan terang (spesimen diwarnai)
  3. Diferensiasi-interferensi-kontras (nomarski)
  4. Fluoresensi, Fase-kontras dan Konfokus


Berdasarkan jumlah lensa okulernya, mikroskop cahaya dibagi menjadi 2 yaitu mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler. Pada praktikum ini, digunakan mikroskop binokuler.Mikroskop binokuler adalah alat optik yang digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar dan memiliki dua buah lensa yaitu lensa objektif dan juga lensa okuler dengan kombinasi kedua lensa akan memperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan kedua belah mata, sedangkan mikroskop monokuler yaitu memiliki satu buah lensa yaitu lensa okuler.


Penyinaran diberikan dari atas ataupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Kekuatan pembesaran dari mikroskop binokuler ini tidak terlalu besar yaitu pada umumnya untuk lensa objektif sebesar 1x dan 2x, sedangkan untuk lensa okuler sebesar 10x dan 15x. Pada mikroskop binokuler, membutuhkan lensa objektif yang besar karena di atasnya akan dipasangi sistem lensa lain yang terpisah dalam posisi parallel dan jalur sinar terpisah untuk mata kanan dan kiri.Kelebihanmikroskop binokuler yaitu tidak memiliki kondensor, tetapi memiliki kedalaman bidang pandang dan jarak kerja yang panjang.


Mikroskop mempunyai resolusi power (RP) yaitu kemampuan untuk memisahkan dua partikel pada jarak tertentu sehingga dapat dibedakan satu sama lain, seperti dua partikel akan terlihat berbeda bila mereka terpisah dengan jarak sebesar 0,3 um dan mikroskop


mempunyai RP sebesar 0,3 um, maka titik akan terlihat jelas. Tipe mikroskop dibedakan berdasarkan sumber cahaya yang dipakai dan RP, jenis mikroskop elektron dapat melihat bagian yang lebih kecil didasarkan pada akselerasi aliran elektron yang memiliki gelombang sekitar 0,005 nanometer dan dapat melihat 100.000 kali dari pada cahaya biasa. Pemilihan jenis mikroskop ini tergantung pada kebutuhan, jika hanya ingin melihat sel maka cukup dengan menggunakan mikroskop cahaya yang dapat memperbesar gambar maksimal sekitar 1.250 kali (dengan minyak emersi).


Gambar Alat Mikroskop Binokuler



Bagian-bagian dari Alat Mikroskop Binokuler

Bagian-bagian mikroskop Binokuler


Bagian-bagian dan fungsi dari alat Mikroskop Binokuler, yaitu :

  1. Lensa okuler : berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, gambar yangditangkap oleh lensa objektif.
  2. Tabung mikroskop : berfungsi untuk mengatur fokus.
  3. Revolver : berfungsi untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan.
  4. Pengunci tabung tubus dengan mikroskop
  5. Lensa objektif : berfungsi untuk memnentukan bayangan objektif serta memperbesar benda.
  6. Penjepit preparat atau pemegang sediaan : berfungsi untuk menjepit preparat yang akan diamati agar tidak bergeser.
  7. Meja preparat (benda) : berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
  8. Kondensor : berfungsi untuk memfokuskan/mengumpulkan cahaya ke benda yang sedang diamati.
  9. Pemutar kondensor : berfungsi mengatur kondensor naik atau turun.
  10. Diafragma : berfungsi untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke mikroskop.
  11. Pengatur diafragma : berfungsi membuka dan menutup diafragma.
  12. Pengatur penjepit preparat : berfungsi mengatur penjepit preparat kedepan atau kebelakang.
  13. Tombol pengatur fokus kasar : berfungsi untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat.
  14. Tombol pengatur fokus halus : berfungsi untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat.
  15. Pengatur penjepit preparat : berfungsi mengatur penjepit preparat ke kiri dan kanan.
  16. Sakelar lampu (Tombol On/Off) : berfungsi memutuskan aliran listrik atau menghubungkan aliran listrik ke mikroskop.
  17. Pengatur intensitas cahaya : berfungsi mengatur lampu redup atau nyala terang.
  18. Lampu sumber cahaya pada mikroskop.


Pemeliharaan Mikroskop Binokuler

  1. Mikroskop binokuler harus selalu dalam keadaan bersih dan bebas debu.
  2. Jika selesai dipakai, lensa 10x dan 40x serta lensa okuler dibersihkan dengan tissue pembersih lensa.
  3. Jika menggunakan lensa 100x (oil emersi),dibersihkannya dengan menggunakan xilol.
  4. Jika tidak dipergunakan, mikroskop disimpan dalam lemari mikroskop dan ditutup dengan kain
  5. Pada saat mengangkat mikroskop, hendaknya digunakan kedua tangan, satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan yang lain untuk menyangga bagian dasar mikroskop.
  6. Pada pemakaian mikroskop, dipilih posisi yang nyaman dan perlu dipertimbangkan faktor-faktor kemungkinan terjadinya getaran, intensitas cahaya yang datang, ketinggian meja harus sesuai dengan pekerja.

KALIBRASI MIKROSKOP

Kalibrasi micrometer

  1. Mikrometer objektif diperlakukan sama seperti obyek glass dan dicari bayangan skalanya.
  2. Bila telah terlihat, mikrometer okuler diletakkan di dalam perangkat wadah lensa okuler, kemudian dipasang pada mikroskop lagi.
  3. Skala-skala pada kedua mikrometer tersebut disejajarkan, dimana salah satu anak skala diatur sedemikian rupa sehinga saling lurus.
  4. Dicari satu anak skala lainnya pada kedua garis skala yang saling lurus atau berhimpit.
  5. Pada masing-masing mikrometer dihitung banyaknya anak skala mulai dari yang saling lurus pertama sampai yang kedua.
  6. Dari sini dapat dihitung : 1 skala mikrometer okuler = ...skala mkrometer objektif.
  7. Kemudian mikrometer objektif diambil dan disimpan. Sedangkan mikrometer okuler tetap dibiarkan untuk dipakai dalam pengukuran luas bidang pandang.


Analisis :
Pada perbesaran 10x dan 40x lensa terlihat jernih dan gambar tampak jelas, namun pada perbesaran 100x lensa tampak buram dan gambar tidak tampak jelas, kemungkinan penyebab buramnya lensa adalah jamur yang tumbuh akibat kelalaian saat membersihkan lensa yang kotor.


Sumber : Maria, T.J, dkk. 2018. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) Kendali Mutu hal 187-204. PPSDM : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.  


Baca Juga :

  1. Spektrofotometer
  2. Autoklaf (Autoclave)
  3. OVEN (Drying Oven)

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments