ATLM Berbagi Pengalaman Selama Bekerja Menjadi Relawan Di RS Darurat Penanggulangan Covid-19

ATLM Berbagi Pengalaman Selama Bekerja Menjadi Relawan Di RS Darurat Penanggulangan Covid-19. Menjadi relawan membutuhkan keyakinan yang didorong dari dasar hati untuk membantu sesama. Apalagi yang saat ini terjadi di negara kita, pandemik virus corona. Penyebarannya yang sangat cepat, semua menjadi paranoid dan tidak sedikit takut untuk kontak dengan orang lain. Tidak demikian dengan saudara ATLM yang menjadi relawan di RS Rujukan Covid Wisma Atlet Jakarta. 

Pitra Nurdinta, A.Md.AK. (Foto : https://web.facebook.com/dintax) 

Banyak relawan TLM yang bergabung bersama untuk membantu pemerintah mempercepat penanganan covid-19 ini. Salah satunya adalah Pitra Nurdinta, A.Md.AK, dan rekan lain yang tergaung menjadi relawan. 

Beliau menyempatkan untuk mengisi sebuah Webinar yang diadakan oleh organisasi porfesi ATLM yaitu PATELKI (Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik) yang di adakan pada hari Sabtu, 18 April 2020. Dimana beliau membagikan pengalaman dan pengamatannya selama menjadi relawan di RS Rujukan Corona Virus itu. 

Kenapa Jadi Relawan?

Saya pernah melihat bahwa dan saat ini merasakan ketika mau berangkat ada perasaan takut cemas campur aduk. Entah kenapa hati menguatkan untuk melangkah kesini, satu hal yang saya ambil adalah saya ingin menjadi manfaat bagi orang banyak. 

Mekanisme Kerja Relawan 

Beliau termasuk kedalam kelompok dan tergaung dalam Gelombang 7, selama 30 hari on dutty, melakukan rapid test. Penugasan di wisma atlit, masa tugas selama 1 bulan. Sebelum pulang di karantina setelah itu dikembalikan ke tempat asal.

Selama bekerja, harus mematuhi protokol memasuki RS. Sehingga untuk masuk ke RS harus menggunakan pakaian lengkap, seperti cover all, masker N95, masker bedah, kacamata google/face shiled, handscoon 2x, sepatu boot. 

Yang harus di perhatikan sekali adalah ketika kita akan keluar dari RS. 

Dengan kondisi pakaian serba tertutup, kita tidak mungkin pulang atau keluar. Kita akan stay dan tetap menggunakan pakaian seperti itu selama 6 jam. Kenapa 6 jam? untuk memastikan kondisi setiap ATLM harus fit, jangan sampai kelelahan baik fisik dan mental yang akan mengakibatkan imun akan turun. 

Pemeriksaan Yang Sering Dilakukan

Hematologi rutin, LED, HBsAg, Anti Hbs, Anti HCV, SGOT, SGPT, dan tergantung tingkat keparahan pasien yang menderita.

Penanganan Spesimen Di Wisma Atlet

Dikarenakan Wisma Atlet adalah zona merah, jadi APD merupakan hal yang utama. Pengambilan spesimen oleh perawat di antar ke lab dengan blanko sesuai dengan permintaan ke dokter. 

Di laboratorium, spesimen dilakukan pendataan. kemudian proses preanalitik seperti blanko dan darah, dll di pastikan dengan benar. 

Padabproses analitik, alat dipastikan sudah siap seperti hema dan kimia sudah di kontrol. Analisa pemeriksaan sama dengna tempat kerja dgn temen-temen. 

Mekanisme Pelaporan Hasil

Komunikasi antar ruangan menggunanan smartphone. Ketika ada urgent akan dilakukan komunikasi melalui WA akan menghubungi petugas ruangan. 


Contoh Pelaporan Hasil laboratorium


Tren hematologi terkait pasien positif Covid-19. 

Hemoglobin 
Hb meningkat 9%. 
Hct meningkat 14 %, Menurun 2%.
Leukosit meningkat 2%, menurun 34 %
Netrofil meningkat 5%, menurun 34% (menurun signifikan)
Limfosit meningkat 11%, menurun 5%
Monosit menigkat 2%, menurun 11%
Eritrosit Normal
Trombosit meningkat 2%, menurun 7%

Tindakan swab dilakukan oleh dokter umum yang dibantu oleh perawat, dilakukan di ruang tindakan yang telah disediakan. Lab terkait menyiapkan berbagai kebutuhan untuk pengirimn sampel dan distribusi sampel, serta menyiapkan blanko permintaan swab. Untuk tidakan atlm blm melakukan. 

Swab dikirim ke BBLK Jakarta, untuk waktu hasil 3-7 hari.

Langkah-Langkah Keluar Dari Laboratorium

Dekontaminasi sepatu kemudian lepas 

- pertama, masukan kaki dan sepatu ke dalam ember 1 yang berisi cairan dekontaminasi kemduian disikat.
- kedua, setelah sikat keduanya, masukan lagi ke cairan dekontaminasi ke dua. sepatunyadimasukan ke dalam caian yang lebih banyak, sepatu digoyang sampai lapisan luar tertutupi cairan. 
- ketiga, lepas sepatu disamping ember tadi, 
Jalan 5 langkah, badan akan di semprot dengan air bertekanan yang berisi cairan dekontaminasi. 

Dekontaminasi seluruh badan +- 5 menit

semprot dengan air bertekanan, untuk membilasnya. 

Melepas APD (handscoon, kacamata google, masker bedan dan N95, cover all, handscoon, cuci tangan kaki dan muka, mandi)

Demikian kurang lebih sharing yang dipaparkan oleh rekan ATLM yang bertugas sebagai relawan di RS Rujukan Corona Virus Wisma Atlit Jakarta. Dibawah ini merupakan video webinar yang dilakukan oleh PATELKI pada hari sabtu kemarin. 


DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.