Pemeriksaan Laboratorium Dalam Diagnosis Infark Miokard Akut (IMA)

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan sebagian (parsial) atau menyeluruh (total) dari satu atau lebih pembuluh darah koroner dan atau cabang-cabangnya. Kelainan dimulai dari pembentukan sel busa, penimbunan lemak, plak aterosklerotik dan perubahan degeneratif dinding arteria. Fase ini dapat berlangsung 20-40 tahun. Penyumbatan lebih dari 75% lumen arteri akan mengakibatkan iskemia dan infark miokard akut (IMA).
Infark Miokard Akut,infark miokard akut pdf,infark miokard akut ekg,infark miokard akut ppt,infark miokard akut icd 10,infark miokard akut stemi pdf,infark miokard akut ventrikel kanan,infark miokard akut jurnal,infark miokard akut inferior,infark miokard akut subendocardial,infark miokard akut dengan elevasi st,infark miokard akut menurut who,infark miokard akut askep,infark miokard akut scribd,infark miokard akut makalah,infark miokard akut non stemi,infark miokard akut gejala,infark miokard akut anteroseptal,infark miokard akut lp,infark miokardium akut,jurnal infark miokard akut pdf,infark miokard akut adalah,infark miokard akut adalah pdf,komplikasi infark miokard akut adalah,pengobatan infark miokard akut adalah,pengertian infark miokard akut adalah,askep infark miokard akut pdf,askep infark miokard akut nanda nic noc,algoritma infark miokard akut,penyebab utama terjadi infark miokard akut adalah,anatomi infark miokard akut,askep infark miokard akut ppt,artikel infark miokard akut,askep kegawatdaruratan infark miokard akut,contoh askep infark miokard akut,asuhan keperawatan infark miokard akut,anatomi fisiologi infark miokard akut,akut miokard infark (ami),analisa data infark miokard akut
Pemeriskaan Laboratorium Dalam Diagnosis Infark Miokard Akut 

Diagnosis IMA dapat ditegakkan antara lain (kriteria WHO):
  • Gejala klinis,
  • Evaluasi hasil EKG, dan
  • Tes laboratorium enzym petanda jantung misalnya creatine kinase (CK), creatine kinease myocardial band (CK-MB), lactat dehydrogenase (LDH), troponin T (Trop T) dan mioglobin.

Saat ini telah dikembangkan pula tes high sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP) sebagai salah satu parameter yang digunakan untuk mendiagnosis IMA.

Creatine Kinase (CK) adalah enzym yang mengkatalisis jalur kreatin-kreatinin dalam sel otot dan otak. Pada infark miokard akut CK dilepaskan dalam serum 48 jam setelah kejadian dan normal kembali setelah 3 hari. CK-MB merupakan isoenzym CK. CK maupun CK-MB meningkat pada angina pektoris berat atau iskemik reversible. Kadar meningkat 4-8 jam setelah infark dan mencapai puncak 12-24 jam kemudian. Kadarnya menurun pada hari ke-3.

Lactat Dehydrogenase (LDH) merupakan enzym yang mengkatalisis perubahan reversible dari laktat ke piruvat. Terdapat 5 jenis isoenzym LDH. Pada otot jantung terutama ditemukan LDH1 dan LDH2. Kadarnya meningkat 8-12 jam setelah terjadi infark, mencapai puncak 24-48 jam kemudian menurun pada hari ke 7-12.

Troponin T adalah kompleks protein kontraktil yang terdapat pada filamen serabut otot termasuk otot jantung. Kadarnya meningkat 2-8 jam setelah kejadian infark, mencapai puncak pada 12-96 jam kemudian dan kadarnya mulai menurun setelah hari ke-14.

Mioglobin terdapat pada otot skelet maupun otot jantung. Pada infark miokard akut mioglobin akan cepat dilepas dibanding CK-MB dan Troponin serta dapat dideteksi di dalam darah dalam waktu 2 jam setelah infark dan menghilang dalam waktu kurang 24 jam setelah infark.

C-Reaktif Protein (CRP) merupakan reaktan fase akut utama yang di produksi hati, meningkat sampai 1000 kali selama inflamasi akut, dengan waktu paruh sekitar 19 jam. Kadar CRP stabil untuk jangka waktu yang lama dengan demikian mengukur peningkatan aktivitas inflamasi jangka panjang dan tidak dipengaruhi oleh faktor lain (independen). Saat ini dikembangkan beberapa metode tes hs-CRP misalnya imunoluminimetri dan imuniturbidimetri. Standarisasi tes hs-CRP sangat penting karena interpretasinya menggunakan batasan (cut off) yang berbeda untuk setiap metode yang digunakan.

Perbedaan waktu terjadinya peningkatan enzym petanda jantung setelah serangan IMA diperlihatkan pada gambar dan tabel berikut :

https://dokumen.tips

Tujuan tes laboratorium enzym petanda jantung pada IMA antara lain untuk :


  1. Mendiagnosis bila dengan EKG kelainan tidak terdeteksi (terjadi pada 50% penderita)
  2. Diagnosis banding pada nyeri dada.
  3. Pemantauan perjalanan penyakit.
  4. Perkiraan prognosis berkaitan dengan peningkatan insidens aritmia ventrikular, shock, dan gagal jantung dengan tingkat kematian tinggi.
  5. Penilaian noninvasive dari reperfusi coroner sesudah terapi trombolitic.
  6. Penggunaan setiap enzym tergantung saat pengumpulan sampel sesudah serangan IMA.
  7. Kombinasi petanda-petanda (misalnya serum mioglobin, CK-MB, cTn) dan (rasio dari) perubahan serial adalah paling efektif karena ketikdajelasan mengenai lamanya kerusakan miokard. 
Sumber : 
  1. Hardjoeno, dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. Lephas : Makassar.
Dapatkan buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Ahli Teknologi Laboratorium Medik". Disusun oleh Gilang Nugraha, S.Si., M.Si, dkk. Pembelian Buku / Order via WA https://wa.me/6285862486502. Info selengkapnya tentang buku bisa dilihat disini : JUAL BUKU "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Ahli Teknologi Laboratorium Medik" torium Medik"
PENTING Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya. Terimakasih atas kunjungannya. Kerjasama media pubhlikasi, kirim e mail ke : laboratorium.medik@gmail.com

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.