Pelanggaran di China Atas Skandal Keamanan Vaksin Terbaru

 
Skandal Vaksin di Cina
Infolabmed. Perdana Menteri Cina Li Keqiang berusaha meyakinkan warga yang marah setelah salah satu produsen vaksin terbesar di negara itu diketahui telah memalsukan catatan dan membagikan 250.000 vaksin yang salah untuk anak-anak, dalam skandal terbaru mengenai obat yang dicurigai saat ini yang menyerang negara itu.



Setelah penyelidikan, ditemukan Changchun Changsheng Bio-Technology Ltd telah memalsukan laporan mengenai produksi dan pemeriksaan beberapa vaksin rabies 113.000, menurut South China Morning Post. Pengungkapan itu adalah skandal besar kedua perusahaan itu dalam seminggu: hanya beberapa hari sebelumnya, penyelidikan oleh regulator makanan dan obat-obatan negara mengumumkan bahwa Changsheng telah mendistribusikan lebih dari 250.000 dosis vaksin DPT (diphtheria, pertussis, dan tetanus) “di bawah standar”, yang ditemukan tahun lalu.

Changsheng, yang memproduksi sekitar 23 persen vaksin rabies China, didenda 3.4 juta yuan (US $ 502.200) dan diperintahkan untuk menghentikan semua produksi vaksin rabies dan menarik produk dengan dosis yang salah. Para investigasi juga mencari tahu apakah akan mengajukan tuntutan pidana.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Minggu, Perdana menteri Li Keqiang mengatakan perilaku perusahaan "melanggar garis dasar moral," dan dia berjanji untuk "tegas menindak" ancaman keamanan publik, menurut Associated Press. Perusahaan secara tegas melakukan "permintaan maaf terdalam" dalam sebuah pernyataan.

Menurut media pemerintah Cina, lebih dari 200.000 anak di Provinsi Shandong menerima vaksin tersebut, meskipun belum ada laporan cedera atau efek samping yang berbahaya.



Para orang tua di Cina merasa cemas dan marah akibat pemberitaan, yang menjadi topik tren tertinggi kedua selama akhir pekan di platform mikroblogging Cina, Weibo.

Insiden ini telah menulut kembali kekhawatiran yang sudah lama tertahan tentang skandal obat palsu dan ketidakpercayaan pada otoritas kesehatan dan makanan di Cina. Pada tahun 2008, enam anak meninggal dan 300.000 menjadi tidak sehat setelah minum susu formula bubuk yang terkontaminasi. Pada tahun 2016, vaksin senilai $ 90 juta yang disimpan tidak layak ditemukan telah dijual di seluruh negeri, sementara minggu lalu, obat jantung ditarik kembali setelah regulator medis Eropa menemukan bahwa itu mengandung kotoran yang dikaitkan dengan kanker.

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.