Teori Nutfah Fermentasi Louis Pasteur - Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik


Semenjak zaman purbakala telah banyak dilakukan pembuatan makanan dan minuman yang merupakan hasil fermentasi jasad renik. Di Yunani, pembuatan minuman anggur dari buah yang difermentasi sudah dikerjakan sedemikian lamanya sehingga bangsa Yunani percaya bahwa minuman direka oleh Dionysus. Di Mesopotamia, sekeping tanah liat yang ditulis dalam bahasa Sumeria dan Akadia sekitar 500 tahun sebelum Masehi menyingkapkan bahwa pembuatan bir telah merupakan profesi yang tetap sejak beberapa ribu tahun.



Di Cina dikenal dengan kiu, minuman dari beras/nasi, dan sebangsa bir sejak 2.300 tahun sebelum Masehi. Di Jepang dan Cina, kecap yang berasal dari kacang yang di fermentasi telah dibuat selama berabad - abad. Sejak beratur - ratus tahun yang lampau, penduduk negara - negara Balkan telah memanfaatkan hasil susu yang difermentasi. Di Asia Tengah dikenal sejenis minuman alkohol yang disebut koumiss, dibuat dari susu unta yang diragikan. Sesungguhnyalah para antropologiwan dan ahli sejarah mengetahui benar bahwa tidak ada satupun masyarakat yang tidak memanfaatkan fermentasi dalam pembuatan makanan, minuman, atau keduanya.

Pada zaman dahulu, orang memperbaiki mutu produk - produk fermentasinya dengan cara mencoba - coba, tanpa menyadari bahwa mutu sesungguhnya bergantung kepada penyediaan atau perbaikan kondisi bagi pertumbuhan mikroorganisme pelaku fermentasi tersebut. Barulah setelah Pasteur menalaah peranan mikroorganisme dalam proses fermentasi pada pembuatan anggur maka orang menjadi mengerti bahwa mikroorganisme itulah yang menyebabkan terjadinya fermentasi.

Dalam tahun 1950-an Pasteur menaruh perhatian pada pembuatan minuman anggur, yang merupakan industri utama di Perancis. Ia setelah membuktikan ketidakbenaran generasi spontan, jadi memastikan bahwa mikroorganisme merupakan penyebab fermentasi, ia siap membantu para pembuat minuman anggur dan bir Perancis, yang acapkali menghadapi kesukaran untuk menghasilkan produk bermutu tinggi.

Setelah memeriksa banyak kelompok minuman anggur, maka dia menemukan berbagai macam mikrobe. Pada tong - tong fermentasi yang baik ternyata macam mikrobe tertentu lebih menonjol, pada tong - tong fermentasi yang jelek ditemukan macam lain pula. Pasteur menetapkan bahwa dengan seleksi yang tepat terhadap mikrobe yang bersangkutan, maka dapat dipastikan bahwa akan diperoleh hasil yang baik dan merata secara konsisten. 

Untuk mencapai hal ini, maka mikrobe yang sudah ada dalam sari buah harus dihilangkan  dan fermentasi yang baru mulai dengan biakkan, yaitu suatu pertumbuhan mikroorganisme yang diambil dari tong anggur yang dinilai baik. Pasteur menyarankan agar menghilangkan tipe - tipe mikrobe yang tidak diinginkan itu dengan pemanasan - yang tidak sampai merusak aroma sari buah tetapi cukup tinggi untuk membunuh mikrobe. Ia mendapati bahwa perlakuan dengan suhu 62.8 derajat celcius selama setengah jam cukuplah untuk mencapai hal tersebut. Kini proses ini, dinamai Pasteurisasi, digunakan secara meluas pada industri fermentasi. Tetapi yang paling kita kenal ialah yang dimanfaatkan di industri hasil susu, untuk membunuh jasad - jasad renik penyebab penyakit terdapat dalam susu dan produk - produk susu.

Baca juga :
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya

Sumber :
  1. Michael J. pelczar dan E.C.S Chan. (1986). Dasar - Dasar Mikrobiologi. Hal ; 14 - 15. Jakarta ; Penerbit Univeristas Indonesia (UI-press).


DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments