Uji Pencocokan Silang (darah) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik


Ada empat golongan darah utama (A, B, AB, dan O) yang termasuk dalam sistem penggolongan darah ABO. Sel darah merah memiliki salah satu dari antigen A, B, AB atau tidak sama sekali pada permukaan sel tersebut. Golongan A memiliki antigen A, B memiliki antigen B, AB memiliki antigen A dan B, sementara O tidak mengandung antigen. Antigen tersebut mampu  memproduksi antobodi. Individu yang memiliki golongan darah AB merupakan resipien universal (dapat menerima semua jenis darah) karena tidak memiliki antibodi; seseorang dengan golongan darah O merupakan donor universal (dapat memberikan darah ke semua golongan darah).

Golongan darah ABO dan faktor Rh dipastikan lebih dulu, kemudian kompatibilitas darah donor dan resipien diukur melalui pencocokan silang darah. Pencocokan silang utama dilakukan terutama antara sel darah merah donor dan serum resipien, dan uji dilakukan untuk memastikan jika resipien memiliki antibodi yang dapat menghancurkan sel darah merah donor.


Tujuan
Untuk menentukan golongan darah

Nilai Rujukkan
DEWASA: Kompatibilitas; ketiada aglutinasi (penggumpalan sel.
ANAK: Sama dengan dewasa.

Prosedur
Kumpulkan 7 sampai 10 ml darah vena dalam tabung bertutup merah (bukan tabung pemisah serum).
Tidak ada pembatasan asupan makanan ataupun minuman.

Faktro yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium
Transfusi darah yang inkompatibel sebelumnya dapat menyebabkan pencocokan silang darah menjadi sulit dilakukan.

IMPLIKASI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
  • Pantau klien utnuk menemukan tanda dan gejala kekurangan volume cairan (hipovalemia), mi., takikardia (frekuensi nadin > 100 kali/menit), takipnea (frekuensi pernapasan cepat0, warna pucat, kulit lembap, dan tekanan darah yang rendah (gejala lanjutan). Larutan kritaloid (salin, Ringer laktat) dapat diberikan dengan cepat untuk mengganti volume cairan sampai transfusi dapat diberikan. Biasanya dibutuhkan sekitar 15 sampai 45 menit untuk menentukan golongan darah dan melakukan pencocokan silang darah.
  • Periksa tanggal unit darah. Biasanya darah harus digunakan dalam 28 hari. Darah yang lebih lama dari 28 hari tidak boleh diberikan pada klien yang mengalami hiperkalemia.
  • Pantau tanda vital resipien sebelum dan selama transfusi berlangsung. Reaksi tanda dan gejala transfusi meluputi suhu > 1,1⁰C, menggigil, dan dispnea.
  • Mulai transfusi darah dengan laju tetesan yang rendah selama 15 menit pertama; dampingi klien dan amati apakah terdapat efek samping.
  • Bilas alat transfusi dengan cairan salin normal jika larutan IV lainnya juga harus diberikan setelah transfusi darah.

PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.

Sumber : 
  1. LeFever Ke, Joyce. 2002. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik ; Edisi 6. Hal : 154 - 155. Cetakan 2017. EGC ; Jakarta
Baca juga :

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments