Uji Gastrin (Serum atau Plasma) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik


Gastrin merupakan hormon, yang disekresi daru mukosa pilorik, yang menstimulasi sekresi cairan lambung-terutama asam hidroklorida (HCl). Normalnya, peningkatan kadar gastrin akan menyebabkan hipersekresi HCl, yang kemudian akan menghambat sekresi gastrin.

Uji ini biasanya dianjurkan untuk menghambat diagnosis anemia pernisiosa, sindrom Zollinger_Ellison (suatu kondisi yang disebabkan oleh tumor penghasil noninsulin pada pankreas yang dapat menyekresikan kelebihan jumlah gastrin), dan kanker lambung.


Tujuan
  • Untuk membantu diagnosis anemia pernisiosa.
  • Untuk mendiagnosis ulkus lambung.
  • Untuk membedakan sindrom Zollinger-Ellison dan hipergastrinemia yang berasal dari penyebab yang lain.
Nilai Rujukkan
DEWASA: Puasa: < 100 pg/ml. Tidak Puasa: 50 - 200 pg/ml.
ANAK: Jarang dilakukan.

Prosedur
  • Kumpulkan 5 sampai 7 ml darah vena dalam tabung berututup merah atau lembayun.
  • Tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan dan minuman (kecuali air) selama 12 jam sebelum uji dilakukan.

Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium
Infus kalsium per IV akan meningkatkan kadar gastrin serum.

Masalah Klinis
PENINGKATAN KADAR: Anemia pernisiosa, sindrom Zollinger-Ellison, neoplasma malignansi pada lambung, ulkus peptik, gastritis atrofik kronis, sirosis hati, gagal ginjal akut dan kronis. Pengaruh Obat: Kalsium glukonat IV.

IMPLIKASI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
  • Beritahu klien bahwa ia tidak boleh mengonsumsi makanan ataupun minuman, kecuali air, selama 12 jam sebelum pengujian. Uji ini yang menggunakan sampel darah saat puasa memang diperlukan, tetapi lama puasa pada klien berlainan, sesuai dengan prosedur laboratorium.

PENINGKATAN KADAR
  • Periksa kadar gastrin serum pada klien; pada kasus sindrom Zollinger-Ellison, kadar dalam serum dapat mencapai 2.800 sampai 300.000 pg/ml. Kadar yang tinggi juga ditemukan pada penyakit anemia pernisiosa dan gastritis.
  • Amati untuk menemukan tanda dan gejala anemia pernisiosa (lemah, lidah sakit, gusi dan bibir pucat, anoreksia, berat badan turun, dan kebaalan serta sensasi kesemutan pada anggota gerak).

PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.

Sumber : 
  1. LeFever Ke, Joyce. 2002. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik ; Edisi 6. Hal : 210 - 211. Cetakan 2017. EGC ; Jakarta

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments