Pemeriksaan Gula Darah Dan Penjelasannya



Ilustrasi Pemeriksaan Gula Darah. (Sumber : http://www.medbroadcast.com)
Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.

Mekanisme Pengaturan Gula Darah

Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah.

Apabila level gula darah meningkat, entah karena perubahan glikogen, atau karena pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan dari butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen. Proses ini disebut glikogenosis), yang mengurangi level gula darah.

Diabetes mellitus tipe 1 disebabkan oleh tidak cukup atau tidak dihasilkannya insulin, sementara tipe 2 disebabkan oleh respon yang tidak memadai terhadap insulin yang dilepaskan ("resistensi insulin"). Kedua jenis diabetes ini mengakibatkan terlalu banyaknya glukosa yang terdapat di dalam darah.

Diabetes merupakan salah satu  penyebab kematian tertinggi di dunia, bahkan di Indonesia. Diabetes mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah, hal tersebut disebabkan oleh adanya gangguan pada ekresi insulin atau gangguan kerja insulin maupun keduanya. Tubuh pasien yang menderita diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang pada pasien tersebut. Oleh karena, penting bagi itu untuk dapat mendeteksi secara dini penyakit Diabetes mellitus atau biasa dikenal juga dengan nama kencing manis. Perlu kita ketahui, penyakit ini mempunyai berbagai gejala yang dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu :
Baca juga :
Deteksi Kesehatan Payudara dan Leher Rahim Perempuan dan Deteksi Kondisi Bayi dalam Kandungan
Cara Baru Mendeteksi Infeksi Tuberkulosis
Portabel Lab Pada Smartphone Untuk Mendeteksi Biomarker Kanker
I. Gejala diabetes klasik ( Gejala yang khas )
1. Sering buang air kecil dan jumlah yang banyak ( Poliuria ):
Meningkatnya frekuensi kencing ini disebabkan oleh kadar gula dalam darah yang berlebihan, sehingga merangsang tubuh untuk mengeluarkannya melalui ginjal bersama air dan kencing. Gejala banyak kecing ini seringkali pada waktu malam hari, yaitu psaat kadar gula dalam darah relatif tinggi.

2. Adanya perasaan haus yang terus menerus ( Polidipsi ):
Hal ini merupakan reaksi tubuh akibat dari meningkatnya frekuensi kencing. Untuk menghindari kekurangan cairan (dehidrasi), maka secara otomatis akan timbul rasa haus atau kering yang menyebabkan meningkatkan keinginan untuk terus minum selama kadar gula dalam darah belum terkontrol baik.

3. Banyak makan (Polipagia):
Merupakan gejala klasik diabetes yang tidak begitu menonjol. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya cadangan gula dalam tubuh yang dikarenakan tubuh tidak dapat mengolah gula, meskipun kadar gula dalam darah tinggi. Sehingga demikian, tubuh berusaha untuk memperoleh tambahan cadangan gula dari makanan yang diterima.

Selain ketiga gejala diatas, terdapat gejala lain yang juga dapat disebabkan oleh diabetes, yaitu antara lain terjadinya penurunan berat badan tanpa di ketahui penyebabnya dan timbulnya rasa letih yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
II. Gejala non klasik ( Gejala yang tidak khas )
  • Kesemutan di tangan dan kaki
  • Mudah terinfeksi
  • Disfungsi ereksi

 Pemeriksaan laboratorium untuk Diabetes Mellitus :
1. Kadar glukosa darah atau plasma (puasa atau setelah makan)

Bila normal (euglikemia), bila tinggi (hiperglikemia) dan rendah (hipoglikemia). Pemeriksaan terhadap kadar gula dalam darah vena pada saat pasien puasa 12 jam sebelum pemeriksaan ( GDP/ gula darah puasa/nuchter) dan 2 jam setelah makan ( post prandial).

Nilai normal:
  • Dewasa          : 70-110 mg/dl
  • Wholeblood   : 60-100 mg/dl
  • Bayi baru lahir : 30-80 mg/dl
  • Anak               : 60-100 mg/dl
 Nilai normal kadar gula darah 2 jam setelah makan :
  • Dewasa           : < 140 mg/dl/2 jam
  • Wholeblood    : < 120 mg/dl/2 jam
Hasil pemeriksaan berulang di atas nilai normal kemungkinan menderita Diabetes Melitus . Pemeriksaan glukosa darah toleransi adalah pemeriksaan kadar gula dalam darah puasa ( sebelum diberi glukosa 75 gram oral) , 1 jam setelah diberi glukosa dan 2 jam setelah diberi glukosa . Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat toleransi tubuh terutama insulin terhadap pemberian glukosa dari waktu ke waktu.
2. Hemoglobin Glikosilat ( HbA1C)
   
Nilai Normal : Bisa normal atau tinggi.

Pemeriksaan dengan menggunakan bahan darah , untuk memperoleh informasi kadar gula darah yang sesungguhnya, karena pasien tidak dapat mengontrol hasil tes, dalam kurun waktu 2-3 bulan. Tes ini berguna untuk mengukur tingkat ikatan gula pada hemoglobin A(A1C) sepanjang umur sel darah merah (120 hari).

Semakin tinggi nilai A1C pada penderita DM semakin potensial beresiko terkena komplikasi. Pada penderita DM tipe II akan menunjukkan resiko komplikasi apabila A1C dapat dipertahankan di bawah 8% (hasil studi United Kingdom prospektif diabetes ). Setiap penurunan 1% saja akan menurunkan resiko gangguan pembuluh darah (mikrovaskuler) sebanyak 35%, kompikasi DM lain 21% dan menurunnya resiko kematian 21%. Kenormalan A1C dapat diupayakan dengan mempertahankan kadar gula darah tetap normal sepanjang waktu, tidak hanya pada saat diperiksa kadar gulanya saja yang sudah dipersiapkan sebelumnya ( kadar gula rekayasa penderita ). Olahraga teratur ,diet, dan taat obat adalah kuncinya.
3. Lipid serum
    Bisa normal atau abnormal

4. Keton urine    Bisa negatif atau positif.

5. Glukosa sewaktu
Pemeriksaan glukosa darah tanpa persiapan persetujuan untuk melihat kadar gula darah sesaat tanpa puasa dan tanpa pertimbangan waktu setelah makan . Dilakukan untuk penjajagan awal pada penderita yang diduga DM sebelum dilakukan pemeriksaan yang sungguh-sungguh dipersiapkan misalnya nucther, setelah makan dan toleransi.
6. Fruktosamin

Merupakan gula jenis lain yaitu fruktosa selain galaktosa , sakarosa, dan lain-lain.Fruktosa ( peningkatan kadar fruktosa dalam darah ) menggambarkan adanya defisiensi enzim yang juga berpengaruh pada berkurangnya kemampuan tubuh mensintesis glukosa dari gula jenis lain sehingga terjadi hipoglikemia .Pemeriksaan fruktosamin menggunakan metode enzymatic seperti pada pemeriksaan Glukosa.

Sumber :
  1. Wikipedia. 2016. Gula darah. Diakses tanggal 25 November 2016. Link ; https://id.wikipedia.org/wiki/Gula_darah
  2. Pesan Lab. 2016. Pemeriksaan Lab Untuk Deteksi Dini Diabetes Beserta Biayanya. Diakses tanggal 25 November 2016. Link ; https://www.pesanlab.com/blog/pemeriksaan-lab-untuk-deteksi-dini-diabetes/



DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments