Procalcitonin: Biomarker Penting untuk Deteksi Dini Infeksi Bakteri dan Sepsis
INFOLABMED.COM - Procalcitonin (PCT) adalah biomarker yang semakin banyak digunakan dalam dunia medis, terutama dalam diagnosis infeksi bakteri dan sepsis.
Protein ini merupakan prekursor hormon kalsitonin yang normalnya diproduksi oleh sel tiroid dalam jumlah kecil.
Baca juga: Toksisitas: Mengenal Dampak Racun pada Tubuh dan Lingkungan yang Sering Diabaikan
Namun, pada kondisi infeksi bakteri sistemik, kadar Procalcitonin dalam darah dapat meningkat secara signifikan.
Pemeriksaan Procalcitonin kini menjadi salah satu parameter laboratorium yang sangat membantu dokter dalam membedakan infeksi bakteri dengan infeksi non-bakteri, serta menentukan tingkat keparahan pasien dengan dugaan sepsis.
Apa Itu Procalcitonin?
Procalcitonin adalah peptida yang disintesis di kelenjar tiroid, hati, paru-paru, ginjal, dan usus. Pada orang sehat, kadar PCT sangat rendah (biasanya <0,05 ng/mL). Namun, pada kondisi infeksi bakteri sistemik, produksi PCT meningkat hingga ratusan kali lipat.
Peningkatan PCT ini terjadi akibat respon tubuh terhadap endotoksin bakteri serta sitokin pro-inflamasi seperti IL-6 dan TNF-α.
Kapan Pemeriksaan Procalcitonin Dilakukan?
Tes Procalcitonin biasanya dilakukan untuk:
- Menilai pasien dengan demam tinggi yang dicurigai infeksi bakteri.
- Diagnosis sepsis dan menilai risiko komplikasinya.
- Membantu membedakan infeksi bakteri dengan virus.
- Menentukan perlu tidaknya pemberian antibiotik.
- Memantau efektivitas terapi antibiotik.
Interpretasi Hasil Pemeriksaan Procalcitonin
Hasil pemeriksaan PCT perlu ditafsirkan bersama data klinis pasien. Rentang nilai umumnya:
- <0,05 ng/mL → Normal, tidak ada infeksi bakteri sistemik.
- 0,05 – 0,5 ng/mL → Kemungkinan infeksi lokal ringan.
- 0,5 – 2 ng/mL → Diduga adanya infeksi sistemik, perlu pemantauan ketat.
- >2 ng/mL → Tinggi, mendukung diagnosis sepsis berat.
Keunggulan Procalcitonin Dibandingkan Biomarker Lain
- Lebih spesifik untuk infeksi bakteri dibanding CRP.
- Cepat meningkat dalam 2–6 jam setelah infeksi.
- Sensitivitas tinggi dalam mendeteksi sepsis.
- Dapat digunakan untuk menentukan durasi terapi antibiotik, sehingga mencegah resistensi.
Keterbatasan Pemeriksaan Procalcitonin
- Tidak semua infeksi bakteri meningkatkan PCT (contoh: infeksi lokal ringan).
- Beberapa kondisi non-infeksi, seperti trauma berat atau pasca operasi besar, juga bisa meningkatkan kadar PCT.
- Biaya pemeriksaan relatif lebih tinggi dibandingkan biomarker lain.

Post a Comment