Cara Kerja Crossmatch Metode Gel: Teknologi Modern untuk Keamanan Transfusi Darah
INFOLABMED.COM - Dalam dunia medis, khususnya bidang transfusiologi, menjamin keamanan transfusi darah adalah hal yang mutlak dan tidak bisa ditawar.
Salah satu prosedur kritis yang menjadi baku emas sebelum darah donor diberikan kepada penerima (resipien) adalah uji crossmatch atau uji cocok-cocok.
Baca juga : Crossmatch Pada Transfusi Darah ; Metode Gel test, Prinsip, Cara Kerja dan Interpretasi Hasil
Dari berbagai teknik yang ada, crossmatch metode gel telah menjadi pilihan utama di laboratorium-laboratorium modern karena keunggulan akurasi dan efisiensinya.
Lantas, bagaimana sebenarnya cara kerja crossmatch metode gel ini? Artikel ini akan mengupas tuntas prinsip, langkah-langkah, hingga keunggulan metode revolusioner ini.
Prinsip Dasar Crossmatch Metode Gel
Prinsip inti dari cara kerja crossmatch metode gel adalah memanfaatkan gel khusus yang berperan sebagai media penyaring (sieve) dan sekaligus matriks untuk memvisualisasikan reaksi antigen-antibodi.
Gel dalam microtube tersebut mengandung anti-human globulin (AHG) atau reagent lainnya, yang berfungsi untuk mendeteksi antibodi yang menempel pada permukaan sel darah merah.
Secara sederhana, metode ini dirancang untuk melihat apakah ada reaksi aglutinasi antara sel darah merah donor dan antibodi yang mungkin terdapat dalam serum resipien.
Jika ada antibodi pada resipien yang spesifik melawan antigen pada sel donor, maka akan terjadi ikatan yang menyebabkan sel-sel tersebut menggumpal (aglutinasi).
Gel inilah yang akan menjebak gumpalan ini sehingga terlihat jelas setelah proses sentrifugasi.
Langkah-Langkah Cara Kerja Crossmatch Metode Gel
Prosedur crossmatch metode gel sangat terstruktur dan sistematis. Berikut adalah tahapan-tahapan utamanya:
- Penyiapan Sample: Sel darah merah donor dicuci dan kemudian dibuat menjadi suspensi dengan konsentrasi tertentu (biasanya 0,8% - 1% dalam buffer solution). Di sisi lain, serum atau plasma dari resipien yang akan diuji juga disiapkan.
- Pencampuran Reagen: Suspensi sel darah merah donor ditambahkan ke dalam microtube khusus yang sudah berisi gel dan reagent anti-human globulin (jika menggunakan metode indirect antiglobulin test/IAT). Kemudian, serum resipien ditambahkan ke dalam microtube yang sama.
- Inkubasi: Campuran dalam microtube kemudian diinkubasi pada suhu tertentu (biasanya 37°C) selama waktu yang ditentukan. Tahap ini memungkinkan antibodi dalam serum resipien, jika ada, bereaksi dan berikatan dengan antigen pada sel donor.
- Sentrifugasi: Setelah masa inkubasi selesai, microtube disentrifugasi. Gaya sentrifugal akan memaksa campuran untuk melewati lapisan gel.
- Pembacaan Hasil: Hasilnya dibaca dengan melihat posisi endapan sel darah merah di dalam tabung. Hasil positif (tidak cocok) ditandai dengan sel-sel yang terperangkap di bagian atas atau tengah gel karena telah membentuk aglutinin yang terlalu besar untuk melewati pori-gel. Sebaliknya, hasil negatif (cocok) ditunjukkan dengan sel-sel yang mengendap sempurna hingga ke dasar tabung, menandakan tidak terjadi aglutinasi.
Keunggulan dan Pentingnya Metode Gel
Metode gel menawarkan sejumlah keunggulan signifikan dibandingkan metode konvensional seperti tabung (tube method).
Sebuah penelitian yang dimuat dalam Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA menyimpulkan bahwa “Metode gel memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi dibandingkan metode tabung dalam mendeteksi antibodi irregular…” (Volume 5, No 2, 2022).
Keunggulan lainnya termasuk:
- Hasil yang Objektif dan Mudah Dibaca: Pola aglutinasi yang terperangkap dalam gel memberikan visualisasi yang sangat jelas, mengurangi subjektivitas dalam interpretasi hasil.
- Proses Otomatis dan Cepat: Microtube dapat disusun dalam rak dan diproses secara semi-otomatis atau otomatis, sehingga meningkatkan throughput sampel dan menghemat waktu.
- Stabilitas Reagen: Gel berfungsi sebagai media yang stabil, memungkinkan hasil disimpan lebih lama sebagai dokumentasi.
- Konsistensi dan Standarisasi: Teknik ini mengurangi variasi antar-operator, sehingga menghasilkan data yang lebih konsisten dan terstandarisasi.
Pentingnya crossmatch ini tidak bisa diremehkan. Prosedur ini adalah garis pertahanan terakhir untuk mencegah reaksi transfusi hemolitik yang dapat mengancam jiwa, yang dipicu oleh ketidakcocokan antara darah donor dan resipien.
Cara kerja crossmatch metode gel merepresentasikan terobosan penting dalam ilmu transfusi darah. Dengan memanfaatkan gel sebagai media pemisah, metode ini berhasil menawarkan tes yang sangat sensitif, spesifik, efisien, dan mudah diinterpretasikan.
Keandalan ini menjadikannya standar baru dalam memastikan setiap proses transfusi darah berlangsung dengan aman, sehingga melindungi nyawa pasien dari risiko ketidakcocokan yang fatal.
Baca juga : Prosedur Crossmatch: Pengertian, Metode, dan Pentingnya dalam Transfusi Darah
Dengan dukungan bukti ilmiah dari berbagai jurnal, dapat disimpulkan bahwa metode gel adalah pilihan yang unggul untuk menjalankan prosedur crossmatch di era laboratorium modern.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, dan Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.***

Post a Comment