Giardia lamblia: Parasit Penyebab Diare yang Perlu Diwaspadai - Gejala, Diagnosis & Pencegahan

Table of Contents

 

Giardia lamblia: Parasit Penyebab Diare yang Perlu Diwaspadai - Gejala, Diagnosis & Pencegahan

INFOLABMED.COM - Giardia lamblia merupakan parasit protozoa yang menginfeksi usus halus dan menyebabkan penyakit giardiasis. 

Parasit ini sering menjadi penyebab diare kronis, terutama pada anak-anak. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang siklus hidup, gejala klinis, metode diagnosis, dan penanganan infeksi Giardia lamblia.

Baca juga : Mengenal Infeksi Giardia, atau Giardiasis Disebabkan Oleh Parasit Giardia lamblia

Apa Itu Giardia lamblia?

Giardia lamblia (juga disebut Giardia intestinalis atau Giardia duodenalis) adalah:

  • Parasit bersel satu berbentuk seperti buah pir
  • Memiliki 4 pasang flagela untuk bergerak
  • Membentuk kista yang tahan di lingkungan luar
  • Menyebabkan infeksi melalui air atau makanan terkontaminasi

Gejala Khas Giardiasis

  • Diare berair berbau sangat busuk (steatorrhea) 
  • Kram perut dan kembung 
  • Mual dan muntah 
  • Penurunan berat badan 
  • Kelelahan kronis 
  • Pada anak dapat menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi

Siklus Hidup dan Penularan

  1. Kista masuk melalui mulut (air/makanan terkontaminasi)
  2. Berubah menjadi trofozoit di usus kecil
  3. Menempel di dinding usus dan berkembang biak
  4. Berubah kembali menjadi kista yang keluar melalui tinja

Pemeriksaan Laboratorium untuk Diagnosis

  1. Pemeriksaan Tinja Rutin:

    • Deteksi kista/trofozoit dengan pewarnaan
    • Minimal 3 sampel tinja dalam 10 hari
  2. Tes Antigen:

    • ELISA atau imunokromatografi
    • Sensitivitas 85-98%
  3. PCR:

    • Metode paling akurat
    • Mendeteksi DNA Giardia
  4. Enteroskopi:

    • Pengambilan sampel usus langsung
    • Untuk kasus sulit didiagnosis

Pilihan Pengobatan

  1. Obat Antiparasit:

    • Metronidazole (obat lini pertama)
    • Tinidazole (dosis tunggal)
    • Nitazoxanide (untuk anak)
  2. Penanganan Supportif:

    • Rehidrasi oral/IV
    • Probiotik
    • Diet rendah laktosa

Pencegahan Infeksi

  1. Cuci tangan dengan sabun 
  2. Konsumsi air matang/terfilter 
  3. Hindari es dari air mentah 
  4. Sanitasi lingkungan yang baik

Baca juga : Inovasi Terbaru dalam Diagnosis Infeksi Gastrointestinal: Gastrointestinal Multiplex Real-time PCR Panel

Kelompok Risiko Tinggi

  • Anak-anak di daycare
  • Traveler ke daerah endemik
  • Penderita immunocompromise
  • Pecinta aktivitas outdoor (hiking, camping)

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui TelegramFacebook, dan Twitter/X. Dukung pengembangan konten kami dengan Donasi via DANA.

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment