Laju Endap Darah (Erythrocyte Sedimentattion Rate, ESR) (darah) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik


Laju endap darah (Erythrocyte sedimentation rate, ESR) (juga disebut sebagai Laju Sedimentasi atau Laju Endap Darah [LED]) adalah laju sel darah merah menetap dalam darah yang belum membeku, dengan satuan milimeter perjam (mm/jam). LED merupaka uji yang tidak spesifik. Laju dapat meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), reumatoid, penyakit kolagen, malignansi dan kondisi stres fisiologis (mis., kehamilan). Bagi sebagian ahli hematologi, nilai LED tidak andal karena ini bukanlah uji spesifik, dan dipengaruhi oleh faktor fisiologis yang dapat menyebabkan temuan tidak akurat.

Uji protein C-reaktif (C-rektive Protein, CRP) dipertimbangkan lebih berguna dari pada LED karena kenaikan kadar CRP terjadi lebih cepat selama proses inflamasi akut, dan lebih cepat juga mengharuskan kembali ke kadar normal daripada LED. Namun, beberapa dokter masih mengharuskan uji LED bila ingin membuat perhitungan kasar mengenai proses penyakit, dan bermanfaat untuk mengikuti perjalanan penyakit. Jika kadar LED meningkat, uji laboratorium lain harus dilakukan untuk mengidentifikasi dengan tepat masalah klinis yang muncul.



Tujuan
Untuk membandingkan temuan uji laboratorium yang lain guna mendiagnosis kondisi inflamasi (Lihat Masalah Klinis).

Nilai Rujukkan
DEWASA: Metode Westergreen: Pria: < 50 tahun: 0 - 15 mm/jam. Wanita: < 50 tahun: 0 - 20 mm/jam.Pria: > 50 tahun : 0 - 20 mm/jam. Wanita: > 50 tahun : 0 - 30 mm/jam. Metode Wintrobe: Pria: 0 - 9 mm/jam. Wanita: 0 - 15 mm/jam. 
ANAK: Bayi Baru Lahir: 0 - 2 mm/jam; 4 - 14 tahun: 0 - 10 mm/jam.

Prosedur
  • Kumpulkan 7 ml darah vena tabung bertutup lembayung. Simpan spesimen dalam posisi vertikal.
  • Bawa segera spesimen darah ke laboratorium. Tabung tidak boleh berada dalam posisi tegak karena LED dapat meningkat.
  • Jika spesimen darah disimpan dalam lemari pendingin, sebelum di uji spesimen harus dibiarkan hingga kembali ke suhu ruangan.
  • Tidak ada pambatasan asupan makanan ataupun minuman.
  • Tangguhkan pengobatan yang dapat menyebabkan temuan positif keliru selama 24 jam sebelum pengujian atas persetujuan pemberi layanan kesehatan.
Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium
  • Faktor yang meningkatkan LED - Kehamilan (trimester kedua dan ketiga); menstruasi; obat (Lihat Pengaruh Obat); keberadaan kolesterol, fibrinogen, dan globulin.
  • Faktor yang mengunrangi LED: bayi baru lahir (penurunan kadar fibrinogen); obat (lihat Pengaruh Obat); gula darah tinggi, albumin serum; dan fospolipid serum.

IMPLIKASI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
PENINGKATAN KADAR
  • Kaitkan peningkatan LED akibat masalah klinis dengan obat yang di konsumsi. LED merupakan uji yang tidak spesifik, tetapi dapat mengindikasikan terjadinya proses inflamasi.
  • Jawab pertanyaan klien tentang signifikansi peningkatan LED. Jawabannya bisa saja bahwa uji laboratorium lain biasanya dilakukan bersama dengan LED, untuk membuat diagnosis yang adekuat mengenai masalah klinis yang muncul.
  • Bandingkan kadar LED dengan temuan uji CRP.
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.

Sumber : 
  1. LeFever Ke, Joyce. 2002. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik ; Edisi 6. Hal : 175 - 177. Cetakan 2017. EGC ; Jakarta
Baca juga :



DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments