6 Jenis Pemeriksaan Laboratorium Diabetes yang Wajib Diketahui: Dari Gula Darah hingga HbA1c
INFOLABMED.COM - Diagnosis dan pemantauan penyakit diabetes melitus tidak dapat dilakukan hanya berdasarkan gejala semata.
Di sinilah peran vital jenis pemeriksaan laboratorium diabetes menjadi kunci utama.
Baca Juga: Diabetes [Pengertian, Gejala, Diabetes Tipe 1, Diabetes Tipe 2 dan Risiko Diabetes Kehamilan]
Pemeriksaan laboratorium memberikan data objektif tentang kadar glukosa dalam darah, yang sangat penting untuk menegakkan diagnosis, menentukan tipe diabetes, dan memantau efektivitas pengobatan.
Berikut adalah jenis pemeriksaan laboratorium diabetes yang umum digunakan dalam praktik klinis:
1. Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa (GDP)
Ini adalah tes dasar untuk skrining dan diagnosis diabetes.
- Prosedur: Sampel darah diambil setelah pasien berpuasa minimal 8 jam (hanya boleh minum air putih).
- Interpretasi:
- Normal: < 100 mg/dL
- Prediabetes: 100 - 125 mg/dL
- Diabetes: ≥ 126 mg/dL (dikonfirmasi dengan pengulangan di hari lain)
2. Pemeriksaan Glukosa Darah 2 Jam Post Prandial (GD2PP)
Tes ini mengukur kemampuan tubuh dalam mengolah glukosa setelah makan.
- Prosedur: Darah diambil 2 jam setelah pasien mengonsumsi makanan berat atau larutan glukosa 75 gram (biasanya sebagai bagian dari TTGO).
- Interpretasi:
- Normal: < 140 mg/dL
- Toleransi Glukosa Terganggu (Prediabetes): 140 - 199 mg/dL
- Diabetes: ≥ 200 mg/dL
3. Pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu (GDS)
Tes ini mengukur kadar gula darah pada suatu waktu acak, tanpa memperhatikan waktu makan terakhir.
- Prosedur: Pengambilan darah dapat dilakukan kapan saja.
- Interpretasi: Kadar ≥ 200 mg/dL yang disertai gejala klasik diabetes (poliuria, polidipsia, penurunan berat badan) dapat menunjang diagnosis diabetes.
4. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO / OGTT)
Merupakan standar emas untuk diagnosis diabetes gestasional dan digunakan jika hasil GDP meragukan.
- Prosedur: Dimulai dengan pengukuran GDP. Kemudian, pasien meminum larutan glukosa 75 gram. Kadar gula darah diperiksa kembali 1 jam dan 2 jam setelahnya.
- Interpretasi: Diagnosis diabetes gestasional atau diabetes tipe 2 ditentukan berdasarkan nilai-nilai pada jam ke-1 dan ke-2.
5. Pemeriksaan Hemoglobin A1c (HbA1c)
Tes ini sangat penting untuk memantau kontrol gula darah jangka panjang (2-3 bulan terakhir), bukan untuk diagnosis akut.
- Prinsip: Mengukur persentase hemoglobin yang terikat dengan glukosa secara ireversibel. Semakin tinggi kadar gula darah rata-rata, semakin tinggi nilai HbA1c.
- Interpretasi:
- Normal: < 5,7%
- Prediabetes: 5,7% - 6,4%
- Diabetes: ≥ 6,5%
- Target untuk kebanyakan penderita diabetes: < 7%
6. Pemeriksaan Urine Lengkap (Pemeriksaan Glukosuria dan Ketonuria)
Meski bukan untuk diagnosis pasti, urine lengkap dapat memberikan petunjuk awal.
- Glukosuria: Adanya glukosa dalam urine terjadi ketika kadar gula darah melebihi ambang batas ginjal (sekitar 180 mg/dL). Ini mengindikasikan hiperglikemia yang signifikan.
- Ketonuria: Adanya keton dalam urine adalah tanda bahaya, mengindikasikan tubuh menggunakan lemak sebagai energi karena kekurangan insulin (seperti pada ketoasidosis diabetik). Memerlukan penanganan segera.
Pemeriksaan Penunjang Lainnya
Selain tes glukosa, pemeriksaan lain juga penting untuk menilai komplikasi dan faktor risiko:
- Profil Lipid: Mengukur kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida. Penderita diabetes berisiko tinggi mengalami dislipidemia.
- Kreatinin dan Ureum: Untuk menilai fungsi ginjal, mengingat diabetes adalah penyebab utama gagal ginjal.
- Mikroalbuminuria: Deteksi dini kebocoran protein dalam urine, sebagai tanda awal kerusakan ginjal diabetik.
Memahami jenis pemeriksaan laboratorium diabetes membantu pasien untuk lebih terlibat aktif dalam pengelolaan penyakitnya.
Setiap tes memiliki tujuan dan waktu pengambilan yang berbeda.
Baca Juga: DIABETES MELITUS : Pemeriksaan Glukosa Darah dan HbA1c, Apa Bedanya? - Sobita Tyas Widyarini 3242103 STIKes Nasional Surakarta
Diagnosis diabetes harus ditegakkan oleh dokter berdasarkan kombinasi gejala klinis dan hasil konfirmasi dari dua kali pemeriksaan laboratorium.
Konsultasikan hasil pemeriksaan Anda dengan dokter untuk interpretasi yang tepat dan penyusunan rencana pengobatan yang personal.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram (https://t.me/infolabmedcom), Facebook (https://www.facebook.com/infolabmed/), Twitter/X (https://x.com/infolabmed). Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA (https://link.dana.id/minta?full_url=https://qr.dana.id/v1/281012012020092524655592).

Post a Comment