Uji Kerentanan Osmotik: Panduan Lengkap dan Interpretasi Hasilnya

Table of Contents

Osmotic Fragility Test and interpretation


Uji kerentanan osmotik (UKO) adalah tes laboratorium yang penting dalam dunia hematologi. Tes ini mengevaluasi resistensi sel darah merah (SDM) terhadap hemolisis dalam larutan garam dengan berbagai konsentrasi.

Tujuan utama dari UKO adalah untuk mengidentifikasi kelainan pada SDM yang membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan. Prosedur ini melibatkan pemaparan SDM pada larutan hipotonik, yang menyebabkan air masuk ke dalam sel dan akhirnya menyebabkan pecahnya membran sel.

Prinsip Dasar Uji Kerentanan Osmotik

Prinsip dasar UKO berakar pada osmosis, yaitu pergerakan air melintasi membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah ke area dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Sel darah merah memiliki membran yang semipermeabel, memungkinkan air masuk dan keluar dengan bebas.

Dalam larutan hipotonik, konsentrasi zat terlarut di luar sel lebih rendah daripada di dalam sel, sehingga air akan bergerak masuk ke dalam sel. Hal ini menyebabkan sel membengkak dan akhirnya pecah (hemolisis) jika membran tidak mampu menahan tekanan.

Prosedur Uji Kerentanan Osmotik: Langkah Demi Langkah

Uji kerentanan osmotik biasanya dilakukan dengan mengambil sampel darah yang dicampur dengan antikoagulan, seperti EDTA. Sampel darah kemudian diinkubasi dalam larutan garam (NaCl) dengan berbagai konsentrasi.

Konsentrasi garam yang digunakan biasanya berkisar antara 0,00% hingga 0,90%, menciptakan gradien osmotik yang berbeda. Setelah inkubasi, sampel disentrifugasi untuk memisahkan sel darah merah dari larutan.

Metode Praktis (Contoh)

Gläser verschließen und einen großen Topf mit Wasser zum Kochen bringen. Gläser hineinstellen und das Kompott bei mittlerer Hitze für ca. 20 Minuten einkochen. Gläser herausnehmen und … (Prosedur selanjutnya akan disesuaikan dengan metode pengujian yang spesifik).

Selanjutnya, jumlah hemoglobin yang dilepaskan dari SDM yang hemolisis diukur menggunakan spektrofotometer. Hemoglobin yang terlarut dalam supernatant (cairan di atas sel yang mengendap) akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu.

Baca Juga: Memahami Retikulosit: Pengertian, Fungsi, dan Signifikansi dalam Kesehatan Darah

Interpretasi Hasil Uji Kerentanan Osmotik

Hasil UKO biasanya disajikan dalam bentuk kurva, yang menunjukkan persentase hemolisis terhadap konsentrasi garam. Kurva ini akan membantu dalam interpretasi kondisi sel darah merah.

Kurva normal akan menunjukkan hemolisis yang minimal pada konsentrasi garam yang tinggi dan meningkat secara bertahap seiring dengan penurunan konsentrasi garam. Rentang normal untuk hemolisis lengkap biasanya berkisar antara 0,30% hingga 0,45% NaCl.

Kelainan yang Terdeteksi

Beberapa kelainan herediter dapat mempengaruhi hasil UKO. Contohnya, sferositosis herediter (SH) menyebabkan SDM berbentuk bola dan lebih rentan terhadap hemolisis pada konsentrasi garam yang lebih tinggi. Pada kasus SH, hemolisis lengkap sering terjadi pada konsentrasi garam yang lebih tinggi dari normal.

Penyakit lainnya, seperti talasemia, dapat menunjukkan peningkatan resistensi terhadap hemolisis, yang berarti hemolisis lengkap terjadi pada konsentrasi garam yang lebih rendah. Hasil UKO yang abnormal harus selalu dikorelasikan dengan riwayat medis pasien, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium lainnya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Uji

Beberapa faktor dapat mempengaruhi hasil uji kerentanan osmotik. Usia sampel darah yang digunakan, suhu, dan kehadiran obat-obatan tertentu dapat memengaruhi hasil.

Karena itu, penting untuk mengikuti standar prosedur operasional dan memastikan bahwa sampel darah diproses dengan benar untuk mendapatkan hasil yang akurat. Kontrol kualitas yang ketat sangat penting untuk memastikan keandalan hasil.

Kesimpulan

Uji kerentanan osmotik adalah alat diagnostik penting dalam hematologi. Tes ini membantu dalam mendiagnosis dan mengelola berbagai kelainan sel darah merah, memungkinkan intervensi medis yang tepat waktu.

Memahami prinsip, prosedur, dan interpretasi UKO sangat penting bagi dokter dan profesional laboratorium untuk memberikan perawatan terbaik kepada pasien. Dengan melakukan uji ini, dapat diketahui kondisi sel darah merah pasien dan memberikan diagnosa yang tepat.



Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa itu sferositosis herediter?

Sferositosis herediter (SH) adalah kelainan genetik yang menyebabkan sel darah merah berbentuk bola, membuatnya lebih rentan terhadap hemolisis.

Bagaimana hasil uji kerentanan osmotik diinterpretasi?

Hasil diinterpretasi berdasarkan kurva hemolisis terhadap konsentrasi garam. Kurva normal menunjukkan hemolisis minimal pada konsentrasi garam tinggi dan meningkat seiring penurunan konsentrasi.

Mengapa uji kerentanan osmotik penting?

Uji ini penting untuk mendiagnosis berbagai kelainan sel darah merah, yang memungkinkan intervensi medis yang tepat waktu.

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow
👍

Facebook

Follow
🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Alat Pemeriksaan Glukosa Darah

Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai

Harga: Rp 270.000

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment