Mengenal Acute Myeloid Leukemia (AML): Kanker Darah yang Menyerang Sel Mieloid
INFOLABMED.COM - Acute Myeloid Leukemia (AML), atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Leukemia Mieloblastik Akut, adalah jenis kanker darah yang ganas dan progresif cepat.
Penyakit ini bermula di sumsum tulang, tempat pembentukan sel-sel darah, dan ditandai dengan produksi berlebihan sel-sel mieloid yang belum matang (blast) yang menggantikan sel-sel darah normal.
Apa Itu Acute Myeloid Leukemia (AML)?
AML adalah kanker yang mempengaruhi garis keturunan sel mieloid dalam sumsum tulang. Sel mieloid normalnya akan berkembang menjadi sel darah merah, trombosit, dan sebagian besar jenis sel darah putih (granulosit dan monosit). Pada AML, terjadi gangguan dalam proses pematangan ini, menyebabkan:
- Akumulasi sel blast (sel muda) yang ganas di sumsum tulang dan darah
- Gangguan produksi sel darah normal
- Penurunan jumlah sel darah yang sehat
Gejala dan Tanda Klinis AML
Gejala AML muncul akibat ketidakmampuan sumsum tulang memproduksi sel darah yang cukup:
Gejala Anemia (kekurangan sel darah merah):
- Lemah, lesu, mudah lelah
- Pucat
- Sesak napas
- Pusing
Gejala Trombositopenia (kekurangan trombosit):
- Mudah memar
- Perdarahan spontan atau sulit berhenti
- Bintik-bintik merah di kulit (petechiae)
Gejala Leukopenia/Neutropenia (kekurangan sel darah putih):
- Demam
- Infeksi berulang dan sulit sembuh
Gejala Lain:
- Nyeri tulang dan sendi
- Pembengkakan gusi
- Pembesaran hati dan limpa
- Benjolan di kulit (kloroma)
Diagnosis AML di Laboratorium
Diagnosis AML memerlukan serangkaian pemeriksaan laboratorium yang komprehensif:
1. Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count)
Hasil yang khas menunjukkan:
- Anemia (hemoglobin rendah)
- Trombositopenia (trombosit rendah)
- Jumlah leukosit dapat tinggi, normal, atau rendah
- Adanya sel blast dalam apusan darah tepi
2. Aspirasi dan Biopsi Sumsum Tulang
Ini adalah pemeriksaan diagnostik utama:
- Menunjukkan hipercellular (sangat padat)
- ≥20% sel blast dari sel berinti di sumsum tulang
- Menggantikan sel-sel hematopoietik normal
3. Flow Cytometry (Immunophenotyping)
Untuk mengidentifikasi:
- Asal garis keturunan sel blast (mieloid)
- Pola ekspresi antigen permukaan sel
- Membantu klasifikasi dan penentuan prognosis
4. Sitogenetika dan Analisis Molekuler
- Analisis Kromosom: Mendeteksi kelainan kromosom seperti translokasi t(8;21), inv(16), atau kelainan kompleks
- Tes Molekuler: Mengidentifikasi mutasi genetik (FLT3, NPM1, CEBPA) yang penting untuk prognosis dan terapi target
Klasifikasi dan Faktor Prognosis
AML diklasifikasikan berdasarkan sistem WHO 2016 yang mempertimbangkan:
- Fitur genetik
- Morfologi
- Immunophenotype
- Gambaran klinis
Faktor Prognosis Buruk:
- Usia lanjut
- Leukositosis tinggi saat diagnosis
- Kelainan sitogenetik tertentu
- Mutasi gen FLT3-ITD
- AML sekunder pasca kemoterapi
Pilihan Pengobatan AML
Pengobatan AML tergantung pada usia, kondisi pasien, dan faktor risiko:
1. Kemoterapi Induksi
- Fase intensif untuk mencapai remisi
- Regimen "7+3": Sitarbin selama 7 hari + antrasiklin selama 3 hari
- Tujuan: menghilangkan sel blast dari sumsum tulang
2. Kemoterapi Konsolidasi
- Dilakukan setelah remisi tercapai
- Untuk membunuh sel leukemia residual
- Mencegah kekambuhan
3. Transplantasi Sel Punca (Stem Cell Transplant)
- Untuk pasien berisiko tinggi
- Mengganti sumsum tulang yang sakit dengan yang sehat
4. Terapi Target
- Untuk AML dengan mutasi spesifik
- Inhibitor FLT3 (midostaurin, gilteritinib)
- Inhibitor IDH1/IDH2 (ivosidenib, enasidenib)
5. Terapi Suportif
- Transfusi darah dan trombosit
- Antibiotik untuk infeksi
- Manajemen efek samping pengobatan
Pencegahan dan Pemantauan
Karena penyebab AML tidak selalu jelas, pencegahan utama meliputi:
- Menghindari paparan bahan kimia berbahaya
- Penggunaan proteksi radiasi yang adequate
- Pemeriksaan rutin untuk pasien dengan sindrom mielodisplastik
Pemantauan pasca pengobatan meliputi:
- Pemeriksaan darah lengkap berkala
- Aspirasi sumsum tulang periodik
- Pemantauan penyakit residual minimal (MRD)
Kesimpulan
Acute Myeloid Leukemia adalah penyakit serius yang memerlukan diagnosis cepat dan penanganan segera. Kemajuan dalam diagnosis molekuler dan terapi target telah meningkatkan hasil pengobatan untuk banyak pasien. Deteksi dini dan rujukan tepat waktu ke pusat spesialis sangat penting untuk outcome yang optimal.
Dapatkan informasi terbaru seputar dunia laboratorium medis dengan mengikuti media sosial Infolabmed.com. Ikuti update kami di Telegram, Facebook, dan Twitter/X. Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, dukung pengembangan website ini melalui Donasi via DANA. Kontribusi Anda sangat berarti untuk kemajuan pendidikan kesehatan.
Post a Comment