Memahami IGRA (Tuberculosis Interferon-Gamma Release Assay): Tes & Interpretasi di Indonesia

Table of Contents

Tuberculosis Interferon-Gamma Release Assay Test and interpretation


Oleh sebab itu, risiko penularan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC. TBC adalah penyakit infeksi yang serius dan menjadi masalah kesehatan global, khususnya di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat krusial untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini. Salah satu metode diagnostik yang semakin umum digunakan adalah Tuberculosis Interferon-Gamma Release Assay (IGRA).

Apa Itu IGRA?

IGRA adalah tes darah yang digunakan untuk membantu mendeteksi infeksi Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab tuberkulosis. Tes ini bekerja dengan mengukur respons sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri tersebut. IGRA lebih spesifik dibandingkan tes kulit tuberkulin (TST) karena tidak memberikan reaksi silang terhadap vaksin BCG, yang umum diberikan pada anak-anak di Indonesia.

Tes IGRA melibatkan pengambilan sampel darah dan kemudian menganalisis respons sel darah putih terhadap protein spesifik dari bakteri tuberkulosis. Jika seseorang pernah terinfeksi bakteri TBC, sel darah putihnya akan menghasilkan interferon-gamma (IFN-γ) sebagai respons. Tingkat IFN-γ ini kemudian diukur untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi TBC atau tidak.

Mengapa IGRA Digunakan?

IGRA memiliki beberapa keunggulan dibandingkan tes kulit tuberkulin (TST). Pertama, IGRA hanya memerlukan satu kali kunjungan ke fasilitas kesehatan untuk pengambilan sampel darah. Kedua, IGRA tidak memberikan hasil positif palsu akibat vaksin BCG. Hal ini sangat penting di Indonesia, di mana vaksin BCG diberikan secara luas pada bayi.

Keunggulan lain adalah IGRA dapat memberikan hasil yang lebih akurat pada orang yang sebelumnya telah divaksinasi BCG. IGRA juga lebih mudah dibaca dan tidak memerlukan interpretasi yang subjektif seperti pada tes kulit. Dengan demikian, IGRA memberikan hasil yang lebih konsisten dan dapat diandalkan dalam mendiagnosis infeksi TBC laten maupun aktif.

Prosedur Pelaksanaan IGRA

Prosedur pelaksanaan IGRA relatif sederhana dan tidak memakan waktu lama. Pertama, tenaga medis akan mengambil sampel darah dari pasien, biasanya dari pembuluh darah di lengan. Kemudian, sampel darah akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

Di laboratorium, sampel darah akan diinkubasi dengan antigen TBC spesifik. Setelah inkubasi, jumlah interferon-gamma (IFN-γ) yang dihasilkan akan diukur menggunakan teknik ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay). Hasil tes biasanya tersedia dalam beberapa hari.

Baca Juga: Keracunan MBG Berulang: Desakan Moratorium Program Makan Bergizi Gratis Menguat

Interpretasi Hasil IGRA

Interpretasi hasil IGRA harus dilakukan oleh dokter atau tenaga medis yang kompeten. Hasil IGRA biasanya dinyatakan dalam nilai IFN-γ (dalam IU/mL atau pg/mL). Hasil tes dapat dikategorikan menjadi positif, negatif, atau tidak pasti (indeterminate).

Hasil positif menunjukkan kemungkinan adanya infeksi TBC, baik aktif maupun laten. Pasien dengan hasil positif biasanya akan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti pemeriksaan dahak dan rontgen dada, untuk mengkonfirmasi diagnosis. Hasil negatif menunjukkan kemungkinan kecil adanya infeksi TBC, tetapi bukan berarti pasien sepenuhnya bebas dari risiko infeksi.

Kapan IGRA Dianjurkan?

IGRA dianjurkan untuk beberapa kelompok orang di Indonesia. Orang yang pernah kontak erat dengan penderita TBC aktif adalah salah satunya. IGRA juga direkomendasikan untuk orang dengan gejala yang mengarah pada TBC, seperti batuk kronis, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan.

Selain itu, IGRA juga dapat digunakan untuk skrining TBC pada kelompok risiko tinggi, seperti tenaga kesehatan, pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah (misalnya, penderita HIV/AIDS), dan orang yang akan memulai terapi imunosupresan. Keputusan untuk melakukan tes IGRA harus selalu berdasarkan pertimbangan klinis dan konsultasi dengan dokter.

Kesimpulan

IGRA adalah alat diagnostik yang penting dalam deteksi dan penanganan TBC di Indonesia. Dengan memahami prosedur dan interpretasi hasil IGRA, pasien dapat berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan dan pengobatan TBC. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

IGRA menawarkan keunggulan dalam spesifisitas dan kemudahan dibandingkan metode tes lain. Dengan deteksi dini, penanganan yang tepat dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit TBC.

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow
👍

Facebook

Follow
🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Alat Pemeriksaan Glukosa Darah

Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai

Harga: Rp 270.000

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment