Wabah Kolera di Afrika: Korban Jiwa Capai 6.700 di Tahun 2025

Table of Contents

Africa's cholera death toll tops 6,700 in 2025: Africa CDC


Addis Ababa, 24 Oktober (IANS) - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat wabah kolera yang sedang berlangsung di seluruh Afrika telah melampaui 6.700 jiwa hingga saat ini di tahun 2025. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah pengarahan media daring, menggarisbawahi urgensi masalah kesehatan masyarakat yang mendesak di benua tersebut.

Yap Boum II, Wakil Manajer Insiden untuk mpox di Africa CDC, menyampaikan bahwa benua Afrika telah mencatat 6.795 kematian terkait kolera sejak awal tahun 2025. Laporan ini disampaikan oleh Kantor Berita Xinhua, memberikan gambaran yang jelas tentang dampak mengerikan wabah ini.

Data dan Analisis Kasus Kolera

Data dari badan kesehatan masyarakat khusus Uni Afrika menunjukkan bahwa 23 negara di Afrika telah melaporkan 294.244 kasus kolera pada tahun ini. Angka ini menandai tingkat kematian kasus (case fatality rate) yang relatif tinggi, yaitu 2,3 persen, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan ini sangat mengkhawatirkan dan memerlukan tindakan segera.

Menurut Africa CDC, baik jumlah negara yang terkena dampak kolera maupun jumlah kematian yang dilaporkan pada tahun 2025 telah melampaui angka tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam penyebaran dan dampak penyakit tersebut.

Perbandingan dengan Tahun Sebelumnya

"Kami terus melihat peningkatan pesat dalam kasus kolera," ujar Yap Boum II. "Salah satu indikator sederhananya adalah ketika kita membandingkan tahun 2022 dengan 2025, yang bahkan belum berakhir, kita dapat melihat bahwa kita hampir tiga kali lipat jumlah kasus dan kematian, menunjukkan bagaimana kolera telah meningkat selama bertahun-tahun." Perbandingan ini memberikan perspektif yang jelas tentang tren peningkatan yang mengkhawatirkan.

Negara-Negara yang Paling Terpengaruh

Beberapa negara di Afrika telah terdampak parah oleh wabah kolera. Sudan Selatan, Sudan, Republik Demokratik Kongo, dan Angola termasuk di antara negara-negara yang paling terkena dampak, menurut laporan dari Africa CDC. Situasi di negara-negara ini sangat memerlukan perhatian dan bantuan.

Negara-negara ini menghadapi tantangan besar dalam mengendalikan penyebaran penyakit dan memberikan perawatan yang memadai kepada para korban. Upaya kolaboratif dari berbagai pihak sangat penting untuk mengatasi krisis kesehatan ini.

Baca Juga: Memahami MCV dan MCH: Indikator Penting dalam Pemeriksaan Darah Lengkap

Penyakit Beban Tinggi Lainnya di Afrika

Yap Boum II juga menyoroti kolera sebagai salah satu perhatian utama kesehatan masyarakat di Afrika. Selain kolera, mpox (cacar monyet) dan campak juga menjadi penyakit beban tinggi utama di benua tersebut. Hal ini menciptakan tantangan ganda bagi sistem kesehatan di Afrika.

Sejak awal tahun 2024, sekitar 30 negara Afrika telah mencatat lebih dari 202.900 kasus mpox dan 2.086 kematian terkait, dengan tingkat kematian sekitar 1 persen. Selain itu, benua ini juga melaporkan 127.002 kasus campak dan 1.086 kematian hingga saat ini di tahun 2025, yang memengaruhi 20 negara. Keberadaan beberapa penyakit sekaligus memperburuk krisis kesehatan di Afrika.

Penyebab Utama dan Upaya Penanggulangan

Africa CDC mengaitkan wabah kolera yang berulang terutama dengan kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi. Hal ini diperparah oleh sistem kesehatan yang tertekan dan tumpang tindihnya keadaan darurat kesehatan masyarakat. Upaya untuk meningkatkan akses terhadap sumber daya dasar ini sangat penting.

Kolera adalah penyakit diare akut yang disebabkan oleh menelan makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit ini dapat menyebabkan dehidrasi parah dan kematian dalam hitungan jam jika tidak diobati. Pencegahan dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.

Kesimpulan

Wabah kolera di Afrika pada tahun 2025 telah menimbulkan dampak yang sangat besar, dengan jumlah korban jiwa yang terus meningkat. Diperlukan tindakan segera dan terkoordinasi untuk mengatasi krisis ini. Peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi, bersama dengan penguatan sistem kesehatan, adalah langkah-langkah penting untuk mengendalikan penyebaran penyakit dan melindungi masyarakat.

Penting untuk diingat bahwa kisah ini tidak diedit oleh tim Sakshi Post dan dibuat secara otomatis dari umpan sindikasi. Hak Cipta Sakshi Post 2025. Seluruh hak cipta dilindungi.

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow
👍

Facebook

Follow
🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Alat Pemeriksaan Glukosa Darah

Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai

Harga: Rp 270.000

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment