Vitamin B3 (Nicotinamide) Potensi Turunkan Risiko Kanker Kulit Hingga 54%

Table of Contents

This Vitamin B3 Supplement Could Cut Your Skin Cancer Risk by up to 54%


Sebuah studi berskala besar yang baru-baru ini dilakukan menemukan bahwa nicotinamide, suplemen vitamin B3 yang umum, berpotensi secara signifikan mengurangi risiko kekambuhan kanker kulit. Penemuan ini membuka harapan baru bagi para pasien yang memiliki riwayat penyakit tersebut.

Dermatologis telah merekomendasikan suplemen nicotinamide kepada pasien dengan riwayat kanker kulit sejak tahun 2015. Rekomendasi ini muncul setelah uji klinis yang melibatkan 386 orang menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi vitamin B3 jenis ini mengalami lebih sedikit kanker baru.

Mengatasi Tantangan dalam Pengumpulan Data

Sebelum penelitian ini, sulit untuk mengumpulkan bukti dari populasi yang lebih besar. Hal ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa nicotinamide dijual bebas dan penggunaannya biasanya tidak tercatat dalam rekam medis. Untuk mengatasi tantangan ini, para peneliti beralih ke Gudang Data Korporat Urusan Veteran (Veterans Affairs Corporate Data Warehouse).

Penelitian ini kemudian melaporkan temuan mereka dalam edisi 17 September jurnal JAMA Dermatology. Akses ke data yang komprehensif ini memungkinkan analisis yang lebih mendalam dan memberikan hasil yang lebih akurat.

Analisis Data: Temuan Penting

Karena nicotinamide merupakan bagian dari formularium resmi VA, peneliti dapat meninjau hasil dari 33.833 pasien. Mereka melacak apakah individu mengembangkan kanker kulit lain setelah memulai rejimen dasar 500 miligram dua kali sehari selama lebih dari 30 hari. Analisis ini berfokus pada dua jenis kanker kulit yang umum: karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa kutaneus.

Para peneliti membandingkan 12.287 pasien yang menerima pengobatan dengan 21.479 pasien yang tidak menerima pengobatan. Hasilnya menunjukkan bahwa secara keseluruhan, terdapat pengurangan risiko kanker kulit sebesar 14%. Temuan ini sangat menggembirakan bagi mereka yang rentan terhadap penyakit ini.

Manfaat yang Lebih Besar Bagi Beberapa Pasien

Ketika nicotinamide dikonsumsi setelah kanker kulit pertama, pengurangan risiko meningkat menjadi 54%. Manfaat ini sangat signifikan dan memberikan harapan baru bagi pasien dalam mencegah kekambuhan.

Namun, manfaat tersebut menurun dengan dimulainya pengobatan setelah kanker kulit berikutnya. Pengurangan risiko juga jauh lebih besar untuk karsinoma sel skuamosa, jenis kanker kulit tertentu.

Baca Juga: Gordon Ramsay Idap Kanker Kulit: Gejala, Risiko, dan Pentingnya Pencegahan

Panduan dan Pergeseran Praktik Medis

“Tidak ada pedoman tentang kapan harus memulai pengobatan dengan nicotinamide untuk pencegahan kanker kulit pada populasi umum,” kata penulis studi, Lee Wheless, MD, PhD, seorang asisten profesor Dermatologi dan Kedokteran di Vanderbilt University Medical Center dan seorang dokter staf di VA Tennessee Valley Healthcare System.

“Hasil ini akan benar-benar mengubah praktik kami, dari memulainya setelah pasien mengembangkan banyak kanker kulit, menjadi memulainya lebih awal. Kami masih perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengidentifikasi siapa yang akan benar-benar mendapat manfaat, karena hanya sekitar setengah dari pasien yang akan mengembangkan banyak kanker kulit,” tambahnya.

Pengaruh pada Pasien Transplantasi Organ

Para peneliti juga mampu memastikan hasil dari 1.334 pasien yang mengalami gangguan kekebalan tubuh karena telah menerima transplantasi organ padat. Di antara penerima transplantasi organ padat, tidak ada pengurangan risiko yang signifikan secara keseluruhan yang diamati. Namun, penggunaan nicotinamide dini dikaitkan dengan berkurangnya kejadian karsinoma sel skuamosa kutaneus.

Penelitian ini memberikan informasi berharga tentang penggunaan nicotinamide dalam mencegah kanker kulit. Temuan ini juga membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya potensi manfaat suplemen ini.

Referensi Penelitian

Referensi: “Nicotinamide for Skin Cancer Chemoprevention” oleh Kimberly F. Breglio, Katlyn M. Knox, Jonathan Hwang, Rachel Weiss, Kyle Maas, Siwei Zhang, Lydia Yao, Chris Madden, Yaomin Xu, Rebecca I. Hartman dan Lee Wheless, 17 September 2025, JAMA Dermatology. DOI: 10.1001/jamadermatol.2025.3238

Wheless menerima dukungan penelitian dari hibah Departemen Urusan Veteran (IK2CX002452).

Jangan lewatkan terobosan: Bergabunglah dengan buletin SciTechDaily. Ikuti kami di Google, Discover, dan News.

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow
👍

Facebook

Follow
🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Alat Pemeriksaan Glukosa Darah

Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai

Harga: Rp 270.000

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment