Tes Coombs: Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Antibodi Penyerang Sel Darah Merah

Table of Contents
Tes Coombs: Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Antibodi Penyerang Sel Darah Merah


INFOLABMED.COM - Tes Coombs, yang juga dikenal sebagai tes antiglobulin, adalah suatu pemeriksaan darah penting yang digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi yang menempel pada permukaan sel darah merah (RBC). 

Antibodi ini dapat menyebabkan sel darah merah hancur sebelum waktunya (hemolisis), leading to conditions seperti anemia hemolitik. Tes ini dinamai dari penemunya, Robin Coombs.

Baca juga : Apa Itu Cross-Matching? Gerbang Terakhir yang Menyelamatkan Nyata dalam Transfusi Darah

Apa Itu Tes Coombs?

Tes Coombs dirancang untuk mengidentifikasi dua masalah utama:

  1. Adanya antibodi yang sudah melapisi permukaan sel darah merah (Direct Coombs Test).
  2. Adanya antibodi yang beredar bebas dalam plasma darah yang berpotensi menyerang sel darah merah (Indirect Coombs Test).

Tes ini memanfaatkan reagen yang disebut "antihuman globulin" (AHG), yang akan bereaksi dengan antibodi manusia yang mungkin menempel pada sel darah merah, menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) yang dapat dilihat secara visual.

Jenis-Jenis Tes Coombs dan Tujuannya

1. Tes Coombs Langsung (Direct Antiglobulin Test/DAT) Tes ini mendeteksi antibodi atau komponen sistem komplemen yang sudah terikat pada permukaan sel darah merah di dalam tubuh pasien.

  • Tujuan: Mendiagnosis anemia hemolitik autoimun, menilai reaksi transfusi, dan mendeteksi penyakit hemolitik pada bayi baru lahir (HDN).
  • Sampel: Darah yang diambil langsung dari pasien.

2. Tes Coombs Tidak Langsung (Indirect Antiglobulin Test/IAT) Tes ini mendeteksi antibodi yang beredar bebas dalam serum atau plasma darah pasien. Antibodi ini berpotensi menyerang sel darah merah jika terpapar.

  • Tujuan: Menyaring antibodi sebelum transfusi darah, memeriksa kompatibilitas darah antara pendonor dan resipien (crossmatch), dan memantau risiko inkompatibilitas Rh pada ibu hamil.
  • Sampel: Serum atau plasma dari pasien.

Kapan Tes Coombs Diperlukan?

Dokter akan merekomendasikan tes Coombs dalam beberapa situasi berikut:

  • Diduga Anemia Hemolitik: Jika pasien menunjukkan gejala seperti lemas, pucat, kuning (jaundice), dan urine berwarna gelap.
  • Reaksi Transfusi: Jika terjadi reaksi tidak diinginkan pasca transfusi darah.
  • Pemantauan Kehamilan: Terutama pada ibu dengan golongan darah Rh-negatif yang mengandung bayi Rh-positif, untuk mencegah penyakit hemolitik pada bayi baru lahir.
  • Sebelum Transfusi Darah: Sebagai bagian dari skrining pra-transfusi untuk memastikan darah yang akan diberikan kompatibel.

Baca juga : Crossmatch di Bank Darah: Prosedur Penting untuk Transfusi Aman

Interpretasi Hasil Tes Coombs

  • Hasil Positif: Menunjukkan bahwa terdapat antibodi yang terdeteksi.
    • DAT Positif: Mengindikasikan bahwa tubuh pasien sedang memproduksi antibodi yang menyerang sel darah merahnya sendiri.
    • IAT Positif: Menunjukkan adanya antibodi yang beredar dalam darah yang dapat bereaksi terhadap sel darah merah dari donor atau dari janin.
  • Hasil Negatif: Menunjukkan tidak adanya antibodi yang terdeteksi dengan metode tes ini. Hasil negatif umumnya dianggap normal.

Tes Coombs merupakan alat diagnostik yang vital dalam bidang hematologi dan transfusi medicine. Hasil tes ini membantu dokter untuk menentukan penyebab anemia hemolitik dan mengambil langkah pencegahan serta pengobatan yang tepat, terutama dalam konteks kehamilan dan transfusi darah.

Dapatkan informasi kesehatan dan laboratorium terkini dengan mengikuti media sosial Infolabmed.com. Bergabunglah di channel Telegram, like halaman Facebook kami, dan ikuti update di Twitter/X. Jika artikel ini bermanfaat, dukung perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment