Terapi Virus Kuno Hadapi Krisis Superbug: Harapan Baru dari Indonesia?

Table of Contents

Century-Old Viral Therapy Could Help Us Out of an Impending Superbug Crisis : ScienceAlert


Di tengah ancaman krisis resistensi antibiotik global, terapi yang telah ada sejak abad ke-20 kembali menjadi sorotan. Terapi faga, penggunaan virus untuk membunuh bakteri, menunjukkan potensi besar sebagai solusi alternatif, dan para ilmuwan dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, sedang berupaya mengembangkan potensi ini.

Masa Kejayaan dan Keterbatasan Antibiotik

Pada tahun 1920-an, sebelum antibiotik menjadi pilihan utama, terapi faga telah umum digunakan untuk mengobati infeksi. Namun, dengan ditemukannya antibiotik yang lebih mudah digunakan dan efektif, terapi faga mulai ditinggalkan. Sekarang, dengan resistensi antibiotik yang terus meningkat, terapi faga kembali menjadi perhatian utama.

Bakteri terus berevolusi untuk mengembangkan pertahanan terhadap obat-obatan yang kita gunakan. Akibatnya, pengobatan yang dulunya sangat efektif kini bisa menjadi tidak berguna. Hal ini menjadi masalah besar bagi kesehatan masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Penelitian Terkini dan Harapan Baru

Sebuah studi baru, yang dipimpin oleh para peneliti dari Hebrew University of Jerusalem di Israel dan University of Melbourne di Australia, menunjukkan potensi terapi faga dalam melawan resistensi antibiotik. Penelitian ini memberikan harapan baru dalam mengatasi masalah kesehatan global yang serius ini.

Tantangan yang Perlu Diatasi

Meskipun menjanjikan, ada sejumlah tantangan yang harus diatasi. Bakteri dapat mengembangkan strategi untuk mengakali bakteri faga, sehingga pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme ini sangat penting. Peneliti sedang berupaya untuk terus mengembangkan metode yang lebih efektif.

Mekanisme Pertahanan Bakteri dan Terapi Faga

Para peneliti melakukan pengamatan mendalam pada bakteri Bacillus subtilis dan berbagai jenis faga yang digunakan untuk melawannya. Mereka menemukan bahwa protein YjbH, yang ditemukan pada banyak bakteri, memainkan peran penting dalam pertahanan bakteri.

Bakteri faga bekerja dengan menempel pada sel bakteri, membajak sel tersebut untuk menggandakan diri dan menyebar. Hal ini dilakukan melalui injeksi DNA bakteri faga, yang pada akhirnya menyebabkan sel bakteri pecah dan melepaskan lebih banyak faga. Namun, protein YjbH mendeteksi invasi ini dan mengambil langkah untuk membatasi kerusakan. Mekanisme pertahanan ini dikenal sebagai "exclude and survive".

Mekanisme ini adalah strategi pelarian yang mengesankan, dan ini adalah pertama kalinya para ilmuwan mengamati mekanisme ini digunakan untuk bertahan dari serangan bakteri faga. Penemuan ini membuka jalan bagi pengembangan pendekatan terapi faga yang lebih efektif.

Masa Depan Terapi Faga

Meskipun demikian, masih ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Sistem kekebalan tubuh manusia dapat melihat bakteri faga sebagai ancaman dan berusaha untuk menyingkirkannya, yang dapat membatasi efektivitas terapi faga. Namun, banyak kelompok percaya bahwa potensi terapi faga sangat besar, terutama mengingat krisis resistensi antibiotik yang sedang berlangsung.

“Kami berharap dengan mengaktifkan kembali terapi faga, kita dapat berkontribusi pada pengobatan infeksi non-antibiotik,” tulis Debnath Ghosal, seorang ahli biologi molekuler dari University of Melbourne. Ia juga menambahkan, “Dengan munculnya begitu banyak infeksi yang resisten terhadap antibiotik, setelah 100 tahun, saatnya untuk mempertimbangkan kembali manfaat terapi faga.” Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Cell Reports.

Potensi di Indonesia

Indonesia, dengan tingkat penggunaan antibiotik yang tinggi dan masalah resistensi yang semakin meningkat, juga dapat mengambil manfaat dari pengembangan terapi faga. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam bidang ini sangat penting untuk masa depan kesehatan masyarakat di Indonesia.

Dengan terus melakukan penelitian, terapi faga dapat menjadi alternatif yang efektif atau pengobatan pelengkap antibiotik, menawarkan harapan baru dalam memerangi krisis superbug yang mengancam.

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow
👍

Facebook

Follow
🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Alat Pemeriksaan Glukosa Darah

Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai

Harga: Rp 270.000

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment