Terapi Gabungan: Harapan Baru dalam Pengobatan Kanker Payudara, Lambung, dan Kandung Kemih
Dalam dunia pengobatan kanker yang terus berkembang, penelitian terus menemukan terobosan baru yang meningkatkan efektivitas perawatan. Penelitian terbaru yang dipresentasikan di Kongres European Society of Medical Oncology (ESMO) di Berlin menunjukkan perkembangan signifikan dalam berbagai jenis kanker.
Terapi gabungan, atau yang sering disebut sebagai 'combo therapies', menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan efektivitas pengobatan sekaligus mengurangi efek samping. Pendekatan ini melibatkan penggunaan berbagai jenis terapi, seperti antibodi konjugasi, imunoterapi, dan kemoterapi, untuk menyerang sel kanker dari berbagai sudut.
Kanker Payudara Triple-Negatif Metastatik: Kabar Baik Datang
Kanker payudara triple-negatif metastatik merupakan tantangan yang kompleks, namun kabar baik datang dari penelitian terbaru. Data dari studi Fase 3 Ascent-03 menunjukkan peningkatan signifikan secara statistik dan klinis dalam kelangsungan hidup bebas perkembangan (PFS) dengan sacituzumab govitecan dibandingkan dengan kemoterapi tunggal sebagai pengobatan lini pertama.
Hasil yang juga dipublikasikan di New England Journal of Medicine menunjukkan pengurangan risiko kematian atau perkembangan penyakit sebesar 38% dengan sacituzumab govitecan. Giuseppe Curigliano, Presiden Terpilih ESMO, menjelaskan bahwa pasien dengan kanker payudara triple-negatif metastatik yang tidak memenuhi syarat untuk imunoterapi memiliki prognosis yang buruk, dengan pilihan pengobatan terbatas dan perkembangan penyakit yang cepat.
Terapi yang Lebih Tertarget dan Efektif
Sacituzumab govitecan, obat antibodi konjugasi pertama yang ditujukan terhadap Trop-2, telah terbukti efektif dalam meningkatkan kelangsungan hidup pada kanker payudara triple-negatif metastatik dan juga pada kanker HR+/HER2-, yang merupakan bentuk paling umum dari kanker payudara. Selain itu, data dari uji coba fase 3 Tropion-Breast02 juga menunjukkan peningkatan PFS dan kelangsungan hidup keseluruhan yang signifikan dengan datopotamab deruxtecan.
Terapi ini memberikan harapan baru bagi pasien yang sebelumnya memiliki pilihan pengobatan terbatas. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efektivitas pengobatan tetapi juga berpotensi mengurangi efek samping yang merugikan, meningkatkan kualitas hidup pasien.
Terapi Kombinasi untuk Kanker Kandung Kemih
Perkembangan penting juga terjadi dalam pengobatan kanker kandung kemih, khususnya dengan penggunaan kombinasi obat pembrolizumab (imunoterapi) dan enfortumab vedotin. Terapi ini, yang diberikan sebelum dan sesudah operasi (sistektomi radikal), terbukti mengurangi risiko kejadian baru sebesar 60% dan risiko kematian sebesar 50% dibandingkan dengan operasi saja.
Baca Juga: Kapan Harus Melakukan Tes Antigen dan Antibodi HIV?
Data dari studi Keynote-905/EV-303 menunjukkan peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup bebas kejadian. Giuseppe Procopio, Direktur Prostate Programme dan Struktur Departemen Onkologi Medis Genitourinari di Fondazione Irccs Istituto Nazionale dei Tumori di Milan, menekankan bahwa studi ini adalah yang pertama yang menunjukkan bahwa terapi perioperatif mengurangi risiko kekambuhan dan meningkatkan kelangsungan hidup pasien dengan kanker kandung kemih yang menginfiltrasi otot.
Perubahan dalam Praktik Klinis
Perubahan signifikan diharapkan dalam praktik klinis dengan terapi pembrolizumab dan enfortumab vedotin untuk pasien yang tidak memenuhi syarat atau menolak kemoterapi. Di Italia, diperkirakan 31.000 kasus baru kanker kandung kemih akan terjadi pada tahun 2024, menjadikannya salah satu neoplasma yang paling sering terjadi.
Perkembangan ini memberikan harapan baru bagi pasien dengan kanker kandung kemih. Dengan efektivitas yang lebih tinggi dan risiko efek samping yang lebih rendah, kombinasi terapi ini menandai langkah maju yang signifikan dalam pengobatan kanker.
Terapi Perioperatif untuk Kanker Lambung dan Gastroesofageal
Hasil positif dari studi Fase III Matterhorn pada pasien dengan kanker lambung dan sambungan gastroesofageal stadium awal dan lanjut secara lokal yang dapat dioperasi juga dipresentasikan di kongres ESMO. Studi ini menunjukkan bahwa pengobatan perioperatif dengan durvalumab, dikombinasikan dengan protokol kemoterapi standar, menghasilkan peningkatan kelangsungan hidup keseluruhan yang signifikan secara statistik dan klinis dibandingkan dengan kemoterapi saja.
Pasien menerima durvalumab neoajuvan dalam kombinasi dengan kemoterapi sebelum operasi, diikuti oleh durvalumab ajuvan dalam kombinasi dengan kemoterapi pasca-operasi, dan akhirnya durvalumab sebagai monoterapi. Alessandro Pastorino, petugas medis tingkat pertama di U.O. Oncologia Medica 1 Irccs Ospedale Policlinico San Martino di Genova, menyoroti bahwa studi ini menunjukkan bagaimana durvalumab secara signifikan meningkatkan kemungkinan penyembuhan.
Harapan Baru untuk Pasien Kanker Lambung
Durvalumab merupakan imunoterapi pertama yang memberikan manfaat dalam pengaturan perioperatif dalam kombinasi dengan kemoterapi. Dengan lebih dari 72.000 orang di Italia yang terkena kanker lambung, dengan tingkat kelangsungan hidup lima tahun yang masih relatif rendah, pengobatan baru ini sangat dibutuhkan.
Pentingnya diagnosis dini tetap menjadi faktor kunci, tetapi penelitian ini menunjukkan bahwa terapi gabungan memberikan harapan baru bagi pasien dengan kanker lambung. Dengan meningkatkan kemungkinan penyembuhan, kombinasi durvalumab dan kemoterapi menandai langkah maju yang signifikan dalam pengobatan kanker ini.
Ikuti dan Dukung Infolabmed.com
Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com
Dukungan untuk Infolabmed.com
Beri Donasi untuk Perkembangan Website
Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.
Donasi via DANAProduk Infolabmed
%2520%25E2%2580%2593%2520Alat%2520Cek%2520Gula%2520Darah%2520Akurat%2520&%2520Praktis.png)
Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai
Harga: Rp 270.000
© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya
Post a Comment