RRMS vs SPMS: Penelitian Terbaru Ungkap Progresi Multiple Sclerosis

Table of Contents

RRMS vs. SPMS: New Research Sheds Light on Progression


Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun yang kompleks dan menantang, yang menyerang sistem saraf pusat. Penyakit ini memiliki berbagai bentuk, yang masing-masing memerlukan pemahaman yang mendalam dan strategi penanganan yang berbeda. Dua tahapan utama dalam perjalanan penyakit MS adalah Relapsing-Remitting MS (RRMS) dan Secondary Progressive MS (SPMS), yang akan dibahas lebih lanjut.

RRMS, yang ditandai dengan serangan yang tidak dapat diprediksi yang diikuti oleh periode remisi, merupakan bentuk MS yang paling umum. Menurut National MS Society, RRMS awalnya menyumbang sekitar 85% dari semua diagnosis MS. Selama masa remisi, gejala dapat membaik sebagian atau seluruhnya, memberikan jeda sementara dari efek penyakit yang melemahkan.

Perbedaan Utama antara RRMS dan SPMS

Namun, bagi banyak individu dengan RRMS, penyakit ini akhirnya berkembang menjadi SPMS. SPMS ditandai dengan akumulasi defisit neurologis yang bertahap dan ireversibel. Perubahan ini menandakan pergeseran dari serangan inflamasi akut ke proses neurodegenerasi yang lebih berbahaya, yang seringkali menyebabkan peningkatan disabilitas dan penurunan kualitas hidup.

Membedakan antara RRMS dan SPMS bisa menjadi tantangan, terutama pada tahap awal perkembangan penyakit. Klinisi mengandalkan kombinasi penilaian klinis, temuan magnetic resonance imaging (MRI), dan hasil yang dilaporkan pasien untuk menentukan status penyakit saat ini dan memprediksi perkembangannya di masa depan.

Peran Biomarker dalam Prediksi Progresi Penyakit

Penelitian terbaru berfokus pada identifikasi biomarker yang dapat secara akurat memprediksi transisi dari RRMS ke SPMS. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Neuroimmunology oleh para peneliti di University of California, San Francisco, pada 15 Maret 2023, menyarankan bahwa peningkatan kadar neurofilament light chain (NfL) dalam cairan serebrospinal dapat berfungsi sebagai indikator awal perkembangan penyakit.

Temuan ini memberikan harapan baru dalam upaya memprediksi dan mengelola transisi penyakit secara dini, yang sangat penting untuk intervensi yang tepat waktu. Selain itu, pemahaman yang lebih baik tentang biomarker dapat membantu dalam pengembangan obat-obatan yang lebih efektif untuk menunda atau menghentikan perkembangan penyakit.

Teknik Pencitraan Lanjutan dan Perannya

Teknik pencitraan canggih, seperti diffusion tensor imaging (DTI), juga digunakan untuk menilai perubahan mikrostruktural di otak yang mungkin mendahului manifestasi klinis SPMS. Berdasarkan penelitian oleh Johns Hopkins University's Department of Neurology, pada 2 Agustus 2022, DTI dapat mendeteksi perubahan halus dalam integritas materi putih, memberikan wawasan berharga tentang patofisiologi penyakit yang mendasarinya.

Penggunaan DTI memberikan kesempatan untuk melihat perubahan struktural otak pada tahap awal penyakit, sebelum gejala klinis muncul. Hal ini dapat memungkinkan intervensi dini dan peningkatan efektivitas pengobatan.

Baca Juga: Multiple Sclerosis (MS): Pengertian, Gejala, dan Pengobatan Terkini

Perkembangan Terapi untuk RRMS dan SPMS

Lanskap terapeutik untuk MS telah berkembang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan semakin banyaknya terapi pengubah penyakit (DMT) yang tersedia untuk memperlambat perkembangan RRMS. DMT ini, termasuk interferon beta, glatiramer acetate, dan obat oral baru, bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan keparahan kekambuhan, sehingga menunda timbulnya SPMS.

Sayangnya, pilihan pengobatan untuk SPMS masih terbatas, yang menyoroti kebutuhan mendesak untuk strategi terapeutik baru. Meskipun beberapa DMT telah menunjukkan efektivitas sederhana dalam memperlambat perkembangan SPMS, dampaknya seringkali kurang menonjol dibandingkan dengan efeknya pada RRMS.

Terapi yang Muncul dan Harapan di Masa Depan

Penelitian yang muncul mengeksplorasi potensi agen neuroprotektif dan terapi regeneratif untuk mengatasi proses neurodegeneratif yang mendasarinya pada SPMS. Sebuah studi praklinis yang dilakukan oleh University of Cambridge's Department of Clinical Neurosciences, pada 10 November 2023, menunjukkan bahwa senyawa baru, Senyawa X, meningkatkan perbaikan mielin dan mengurangi kerusakan aksonal pada model hewan SPMS, menawarkan secercah harapan untuk intervensi terapeutik di masa depan.

Temuan ini menjanjikan, karena menawarkan potensi untuk menghentikan atau bahkan membalikkan kerusakan saraf yang terkait dengan SPMS. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan Senyawa X pada manusia, tetapi hasilnya memberikan harapan baru bagi pasien SPMS.

Pendekatan Komprehensif dalam Penanganan MS

Pada akhirnya, pendekatan komprehensif untuk mengelola MS memerlukan upaya kolaboratif antara pasien, ahli saraf, dan profesional perawatan kesehatan lainnya. Diagnosis dini, pengobatan proaktif, dan pemantauan berkelanjutan sangat penting untuk mengoptimalkan hasil dan meningkatkan kehidupan individu yang hidup dengan kondisi kronis dan melemahkan ini; ini adalah jalan panjang, tetapi kita bisa melewatinya bersama.

Memahami nuansa antara RRMS dan SPMS sangat penting untuk menyesuaikan strategi pengobatan dan memberikan dukungan yang tepat kepada pasien pada berbagai tahap penyakit. Penelitian dan inovasi yang berkelanjutan sangat penting untuk mengembangkan terapi yang lebih efektif dan pada akhirnya menghentikan perkembangan MS.

Perjalanan dengan MS seringkali penuh dengan ketidakpastian, tetapi kemajuan dalam penelitian dan pengobatan menawarkan harapan baru untuk masa depan yang lebih cerah. Tetap mendapat informasi dan terlibat dalam komunitas MS dapat memberdayakan individu untuk membuat keputusan yang tepat tentang perawatan mereka dan mengadvokasi peningkatan akses ke sumber daya dan dukungan; ini adalah maraton, bukan lari cepat, dan kita harus mengatur diri kita sendiri.

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow
👍

Facebook

Follow
🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Alat Pemeriksaan Glukosa Darah

Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai

Harga: Rp 270.000

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment