Nyeri Bahu Tak Kunjung Sembuh? Kenali Cedera Rotator Cuff Anda!

Table of Contents

Nyeri bahu yang tak kunjung sembuh seringkali menjadi masalah yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Sensasi kelelahan saat bergerak, dan rasa seperti ada 'hentakan' ketika mengangkat lengan, bisa menjadi gejala cedera rotator cuff. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai cedera rotator cuff, penyebabnya, serta bagaimana penanganan yang tepat.

Apa Itu Rotator Cuff dan Mengapa Penting?

Rotator cuff adalah struktur kompleks yang terdiri dari tendon dan otot yang memungkinkan bahu bergerak ke segala arah. Struktur ini sangat vital dalam stabilitas dan fungsi bahu. Kerusakan pada rotator cuff dapat sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, membatasi gerakan dan menyebabkan rasa sakit yang signifikan.

Masalah pada rotator cuff bukan hanya masalah usia lanjut. Data dari Italian Society of Orthopaedics and Traumatology (SIOT) menunjukkan bahwa sekitar 30% dari mereka yang berusia di atas 60 tahun mengalami perubahan atau robekan pada rotator cuff. Namun, masalah ini juga bisa terjadi pada usia yang lebih muda, terutama pada atlet atau mereka yang melakukan pekerjaan fisik berat.

Penyebab Umum Cedera Rotator Cuff

Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan cedera rotator cuff. Degenerasi progresif, yang terkait dengan usia, kebiasaan merokok, atau postur tubuh yang buruk, dapat melemahkan tendon dan otot. Trauma mendadak, seperti jatuh atau gerakan yang salah, juga dapat menyebabkan cedera pada rotator cuff.

Aktivitas olahraga tanpa latihan yang memadai juga dapat meningkatkan risiko cedera. Predisposisi keluarga terhadap jenis patologi ini juga dapat menjadi faktor risiko. Penting untuk memahami bahwa degenerasi dan cedera tidak selalu sama, tetapi seringkali terjadi berurutan dan memerlukan evaluasi kasus per kasus.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Mengenali gejala cedera rotator cuff sejak dini sangat penting untuk penanganan yang efektif. Nyeri pada malam hari atau saat melakukan gerakan di atas kepala, kelemahan, kesulitan bergerak, serta sensasi 'terjepit' atau 'terasa seperti meletup' adalah gejala yang tidak boleh diabaikan. Namun, penting untuk diingat bahwa lesi yang terlihat pada pemeriksaan instrumental tidak selalu sesuai dengan penyebab sebenarnya dari gejala.

Diagnosis yang tepat dimulai dengan pemeriksaan menyeluruh, yang didukung oleh investigasi yang ditargetkan. Konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi sangat disarankan jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut. Jangan tunda untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Baca Juga: Panduan Lengkap Memahami Siklus Nutrisi dalam Ekosistem

Penanganan yang Tepat

Banyak cedera parsial dapat ditangani dengan infiltrasi, fisioterapi, dan pemeriksaan berkala. Operasi diindikasikan pada kasus nyeri yang menetap dan kelemahan yang nyata, terutama ketika lesi luas atau terletak di anterior. Pada pasien tertentu, operasi artroskopi menawarkan kesempatan baik untuk kembali ke bahu yang bebas nyeri dan aktivitas olahraga atau kerja yang teratur.

Pemulihan tergantung pada banyak faktor, termasuk waktu istirahat, jenis operasi, dan respons individu terhadap rehabilitasi. Kondisi tertentu, seperti sindrom metabolik, diabetes, hipertensi, obesitas, hiperlipidemia, atau insufisiensi ginjal, serta merokok, secara negatif memengaruhi risiko cedera dan pemulihan pasca operasi, meningkatkan kemungkinan kekambuhan. Perlu diingat, bahwa perbaikan rotator cuff membutuhkan waktu lebih lama untuk memastikan pemulihan fungsional dibandingkan dengan penggantian bahu.

Pencegahan dan Perawatan Sehari-hari

Pencegahan dan pengelolaan gejala yang benar melibatkan perhatian kecil sehari-hari. Nyeri harus selalu dianggap sebagai sinyal peringatan. Postur tubuh yang baik sangat penting, karena seiring bertambahnya usia, posisi batang tubuh dan tulang belikat cenderung berubah, yang dapat memicu konflik sendi yang dapat menyebabkan cedera. Beban harian juga harus ditangani dengan hati-hati: tas berat atau ransel yang tidak seimbang membebani sendi, begitu pula bra dengan tali yang terlalu tipis, yang pada wanita dapat berkontribusi pada iritasi kronis.

Selain itu, mengangkat beban dan melakukan gerakan di atas kepala berulang tanpa pelatihan yang tepat meningkatkan risiko keausan. Olahraga harus selalu disertai dengan pemanasan, pendinginan, dan peregangan. Beberapa disiplin ilmu, terutama yang disebut 'overhead' (seperti tenis, voli, atau berenang), dapat mempercepat keausan tendon, dan penting untuk mempraktikkannya dengan hati-hati. Ingatlah bahwa bahu adalah sendi yang sangat menderita akibat imobilitas: jika nyeri dan kekakuan berlanjut, kapsulitis adhesif dapat muncul, suatu kondisi yang memerlukan pengenalan dini untuk diobati secara efektif.

Kesimpulan

Cedera rotator cuff adalah masalah serius yang dapat memengaruhi kualitas hidup. Dengan memahami penyebab, gejala, dan penanganan yang tepat, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi bahu Anda dan mencegah cedera. Konsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

* Siot Councillor and Director Uoc Orthopaedics and Traumatology, ASST Cremona, Cremona Hospital

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow

👍

Facebook

Follow

🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai

Harga: Rp 270.000

Order Sekarang

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya