Mitos Penyakit Rematik: Bukan Hanya untuk Lansia & Bisa Dicegah - Il Sole 24 ORE

Table of Contents

Rheumatological diseases and false myths: they do not only affect the elderly and can be prevented - Il Sole 24 ORE


Penyakit rematik masih diselimuti banyak mitos yang keliru di masyarakat. Padahal, penyakit ini menyerang hingga 350 juta orang di seluruh dunia dan sekitar 6,5 juta orang di negara-negara tertentu. Mitos yang paling umum adalah bahwa penyakit rematik hanya menyerang orang lanjut usia. Kenyataannya, penyakit ini dapat menyerang siapa saja, termasuk dewasa muda, wanita usia subur, dan bahkan anak-anak.

Mitos lain yang juga perlu diluruskan adalah anggapan bahwa penyakit rematik tidak dapat dicegah. Meskipun faktor genetik memainkan peran penting dalam beberapa penyakit rematik, pencegahan tetap sangat mungkin dilakukan. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari hal ini. Mereka tidak tahu bahwa beberapa perilaku sederhana dapat mengurangi risiko terkena penyakit rematik.

Pencegahan: Kunci untuk Menghindari Penyakit Rematik

Beberapa perilaku sederhana yang dapat membantu mencegah penyakit rematik antara lain adalah berhenti merokok, menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan melindungi diri dari infeksi dengan vaksin. Tindakan pencegahan ini sangat penting, terutama jika ada riwayat keluarga yang menderita penyakit rematik. Pentingnya pencegahan aktif tidak bisa diremehkan dalam upaya mengurangi dampak penyakit rematik.

Kesehatan tulang dan sendi perlu dijaga dengan baik melalui asupan nutrisi yang tepat dan olahraga yang teratur. Gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk manajemen stres yang baik, juga berperan penting dalam pencegahan penyakit rematik. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat mengenai langkah-langkah pencegahan yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Diagnosis Dini: Kunci Pengobatan yang Efektif

Ketika pencegahan tidak memungkinkan, diagnosis dini menjadi sangat krusial. Inovasi dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam pengukuran biomarker tertentu seperti auto-antibodi, memungkinkan deteksi penyakit bahkan sebelum gejala muncul. Sayangnya, hal ini seringkali belum dilakukan secara optimal.

Jika tidak didiagnosis dan diobati sejak dini, penyakit rematik dapat menyebabkan kerusakan permanen. Kerusakan ini dapat mengakibatkan biaya kesehatan yang tinggi, termasuk perawatan obat, rawat inap, dan rehabilitasi. Selain itu, terdapat biaya sosial seperti hilangnya hari kerja, penurunan pendapatan, dan kebutuhan akan tunjangan pengangguran atau disabilitas.

Tantangan Diagnosis & Solusi

Keterlambatan diagnosis seringkali terkait dengan kurangnya spesialis reumatologi di daerah. Jumlah spesialis harus ditingkatkan. Selain itu, diperlukan jaringan yang memungkinkan pasien mendapatkan perawatan yang paling tepat sesuai dengan kompleksitas kasus individu.

Baca Juga: Retikulosit: Pengertian, Fungsi, dan Analisis

Pelatihan bagi dokter umum juga sangat penting agar mereka lebih memahami patologi rematik. Penerapan Protokol Diagnosis dan Terapi (PDTA) yang jelas sangat penting untuk menjamin perawatan terbaik bagi pasien. Kolaborasi antara berbagai spesialis medis akan sangat membantu dalam mempercepat proses diagnosis dan penanganan penyakit rematik.

Pengobatan & Inovasi: Harapan Baru Bagi Pasien

Setelah diagnosis dikonfirmasi, pasien harus dirujuk ke reumatolog dan memulai pengobatan. Selama 15 tahun terakhir, perkembangan farmakologi untuk penyakit rematik telah meningkat pesat, berkat pemahaman yang lebih dalam tentang mekanisme yang mendasarinya.

Saat ini, terobosan baru disebut 'pengobatan yang dipersonalisasi', yang berupaya menentukan obat yang tepat untuk pasien yang tepat pada waktu yang tepat. Melalui investigasi yang cermat, analisis biomarker, dan analisis jaringan, obat terbaik dapat ditemukan untuk setiap pasien, sehingga mengurangi proporsi pasien yang tidak merespons terapi.

Pendekatan ini sudah digunakan di bidang terapi lain dan mulai diterapkan dalam reumatologi. Perkembangan teknologi dan penelitian terus menerus memberikan harapan baru bagi pasien penyakit rematik.

Pentingnya Hari Reumatologi Dunia & Dukungan Pemerintah

Pada Hari Penyakit Reumatologi Sedunia tanggal 12 Oktober dan pada acara di Senat yang disponsori oleh Senator Maria Cristina Cantù, pencegahan aktif, diagnosis dini, dan inovasi terapeutik terbukti dapat mengurangi kejadian penyakit rematik. Langkah-langkah tersebut juga membantu mendeteksinya tepat waktu dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Dukungan dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk memastikan akses yang lebih baik ke perawatan dan sumber daya yang diperlukan oleh pasien. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit rematik dan pentingnya pencegahan merupakan langkah awal yang krusial. Upaya bersama ini akan membantu mengurangi beban penyakit rematik secara signifikan.

**(Catatan: Artikel ini ditulis berdasarkan informasi yang dikutip dari sumber yang disebutkan. Penulis tidak bertanggung jawab atas interpretasi atau penggunaan informasi yang salah.)**

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow
👍

Facebook

Follow
🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Alat Pemeriksaan Glukosa Darah

Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai

Harga: Rp 270.000

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment