Kesehatan Jantung Terancam: Dampak Stres, Depresi, dan Kesehatan Mental Lainnya
INFOLABMED.COM - Kesehatan jantung kini semakin dipengaruhi oleh kondisi mental, seperti stres, kecemasan, dan depresi. Gangguan mental kronis telah diakui sebagai faktor risiko independen untuk penyakit kardiovaskular, penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Hubungan Kesehatan Mental dan Risiko Penyakit Jantung
Risiko tradisional penyakit jantung meliputi kolesterol tinggi, diabetes, hipertensi, riwayat keluarga, dan merokok. Penambahan gangguan mental sebagai faktor risiko merupakan perubahan paradigma, menurut kardiolog Dr. Boon Lim.
Depresi dan kecemasan, seringkali dipicu oleh stres, meningkatkan kejadian kardiovaskular sebesar 30 hingga 50 persen. Gangguan terkait stres seperti PTSD menunjukkan hubungan kuat dengan infark miokard awal, aritmia, dan kematian jantung mendadak.
Mekanisme Stres Mempengaruhi Jantung
Mengelola stres sangat penting untuk kesehatan jantung, menurut Dr. Lim. Stres yang tidak terkendali dapat menyebabkan kurangnya aktivitas fisik, pola makan buruk, gangguan tidur, dan ketidakpatuhan terhadap pengobatan, semua faktor yang meningkatkan peradangan yang memicu masalah jantung.
Stres dan masalah kesehatan mental lainnya meningkatkan produksi kortisol dan katekolamin, termasuk adrenalin. Hormon dan neurotransmitter ini berperan dalam respons ""lawan atau lari"" tubuh, dan meningkat saat tubuh tertekan, menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.
Strategi Mengelola Stres untuk Kesehatan Jantung
Beberapa strategi dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan jantung. Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, dan yoga terbukti efektif menurunkan kadar kortisol dan tekanan darah.
Selain itu, penting untuk menjaga gaya hidup sehat dengan olahraga teratur, diet seimbang, dan tidur yang cukup. Dukungan sosial dan profesional juga dapat membantu mengatasi stres dan masalah kesehatan mental lainnya.
Post a Comment