Jakarta Dilanda Mikroplastik: Bahaya Air Hujan Tercemar dan Dampaknya

Table of Contents

Heboh Air Hujan Mengandung Mikroplastik di Jakarta, Apa Bahayanya?


Temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengenai adanya mikroplastik dalam air hujan di DKI Jakarta telah menimbulkan kekhawatiran yang mendalam. Kabar ini bukan hanya sekadar berita lingkungan, tetapi juga sinyal serius yang menuntut perhatian dan tindakan segera dari berbagai pihak.

Mikroplastik, partikel plastik berukuran sangat kecil, menjadi perhatian utama karena potensi dampaknya yang merugikan terhadap kesehatan manusia. Dalam jangka panjang, paparan terhadap mikroplastik yang bercampur dengan partikel toksik lainnya dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius.

Dampak Mikroplastik Terhadap Tubuh Manusia

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, dalam keterangannya pada Rabu (22/10/2025), memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai bahaya mikroplastik. Penelitian bahkan telah menemukan mikroplastik di berbagai organ tubuh manusia, termasuk paru-paru, aliran darah, bahkan plasenta.

Penemuan ini menunjukkan bahwa paparan terhadap mikroplastik bersifat kronis dan telah menyebar luas. Hal ini mengindikasikan bahwa hampir semua orang berpotensi terpapar mikroplastik melalui berbagai cara.

Potensi Masalah Kesehatan Akibat Mikroplastik

Dicky Budiman menjelaskan potensi risiko kesehatan yang dapat timbul akibat paparan mikroplastik. Beberapa potensi masalah kesehatan tersebut meliputi peradangan kronis pada saluran pernapasan atau usus.

Selain itu, gangguan hormon endokrin juga bisa terjadi, disebabkan oleh bahan kimia aditif plastik seperti BPA (Bisphenol A). Risiko kardiovaskular dan stres oksidatif juga menjadi perhatian serius, akibat partikel mikro yang bersifat toksik tersebut.

Mikroplastik Sebagai Pembawa Penyakit

Mikroplastik tidak hanya berbahaya karena sifatnya sendiri, tetapi juga karena kemampuannya untuk menjadi 'tumpangan' bagi zat berbahaya lainnya. Logam berat dan mikroba patogen dapat menempel pada mikroplastik, meningkatkan dampak negatifnya terhadap kesehatan manusia.

Dicky Budiman juga menyebutkan bahwa mikroplastik dapat menjadi perantara bagi penyebaran penyakit dan patogen. Hal ini berarti mikroplastik dapat memperburuk situasi penyakit yang sudah ada, atau bahkan menjadi pemicu penyakit baru.

Fenomena Global: Mikroplastik di Berbagai Negara

Penting untuk diketahui bahwa masalah mikroplastik dalam air hujan bukan hanya terjadi di Jakarta. Fenomena ini juga ditemukan di berbagai negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, China, Australia, dan negara-negara di Benua Eropa.

Hal ini menunjukkan bahwa mikroplastik dapat terbawa melalui atmosfer dalam jarak ribuan kilometer. Plastik, layaknya karbondioksida dan air, telah menjadi bagian permanen dari sistem Bumi, suatu kondisi yang sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Biotechnology and Microbiology: Dua Ilmu Penentu Masa Depan Kesehatan dan Pangan

Penyebab Utama Munculnya Mikroplastik

Kumpulan mikroplastik di udara disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab utama termasuk gesekan ban kendaraan, debu dari pakaian sintetis saat dicuci dan dikeringkan, serta pembakaran sampah plastik yang tidak sempurna.

Perlu diingat bahwa aktivitas sehari-hari kita dapat berkontribusi terhadap pelepasan mikroplastik ke lingkungan. Oleh karena itu, kesadaran dan perubahan perilaku sangat penting.

Upaya Pencegahan dan Solusi

Pentingnya Standar Ambang Batas

Dicky Budiman menekankan pentingnya penetapan standar ambang batas mikroplastik dalam air, udara, dan makanan. Langkah ini krusial untuk mengukur tingkat paparan dan mengambil tindakan yang tepat.

Selain itu, kampanye literasi lingkungan perlu ditingkatkan agar masyarakat memahami bahaya mikroplastik, yang tidak hanya mencemari laut tetapi juga udara yang kita hirup dan air hujan yang mungkin kita konsumsi.

Langkah-langkah yang Bisa Dilakukan

Ada banyak cara untuk mengurangi pencemaran mikroplastik di lingkungan. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai adalah langkah awal yang krusial.

Pilih bahan alami dan biodegradable (bahan yang dapat terurai secara alami) untuk menggantikan produk plastik. Pemerintah daerah juga perlu mengembangkan sistem pengelolaan air hujan dan limbah yang ramah lingkungan agar mikroplastik tidak terus bersirkulasi.

Perubahan Gaya Hidup

Hindari membakar atau membuang plastik sembarangan. Kurangi penggunaan detergen dan kosmetik yang mengandung mikroplastik.

Pilihlah pakaian berbahan alami seperti katun dan linen untuk mengurangi pelepasan serat sintetis. Dengan perubahan kecil dalam gaya hidup, kita dapat berkontribusi pada pengurangan masalah mikroplastik.

Tonton juga video "Pramono Respons Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik" di sini: [Link Video]

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow
👍

Facebook

Follow
🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Alat Pemeriksaan Glukosa Darah

Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai

Harga: Rp 270.000

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment