India Selidiki Kematian 9 Anak Diduga Akibat Sirup Obat Batuk Beracun

Table of Contents

India Selidiki Dugaan Kematian 9 Anak akibat Sirup Obat Batuk


Otoritas kesehatan India tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan kematian sembilan anak berusia di bawah lima tahun. Kematian tragis ini diduga kuat berkaitan dengan konsumsi sirup obat batuk yang mengandung bahan kimia beracun.

Kasus ini menjadi perhatian serius karena melibatkan nyawa anak-anak dan berpotensi menjadi skandal kesehatan yang lebih besar. Penyelidikan ini bertujuan untuk mengungkap penyebab pasti kematian dan memastikan langkah-langkah pencegahan diambil agar kejadian serupa tidak terulang.

Kronologi Kejadian di Madhya Pradesh dan Rajasthan

Peristiwa memilukan ini terjadi di dua negara bagian di India, yaitu Madhya Pradesh dan Rajasthan, sejak akhir Agustus lalu. Laporan awal menunjukkan adanya peningkatan kasus kematian anak-anak yang tiba-tiba, yang kemudian dikaitkan dengan konsumsi obat batuk.

Pihak berwenang segera bertindak cepat untuk mengumpulkan informasi dan melakukan investigasi. Langkah awal yang diambil adalah mengamankan sampel obat batuk untuk pengujian laboratorium.

Penyelidikan Terhadap Sirup Coldrif dan Sresan Pharma

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus ini. Fokus utama penyelidikan adalah sirup obat batuk bernama Coldrif, yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Sresan Pharma di Tamil Nadu.

Penyelidikan ini difokuskan pada kandungan dietilen glikol (DEG) dalam sirup tersebut. DEG adalah senyawa kimia berbahaya yang digunakan dalam industri dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh jika tertelan.

Bahaya Dietilen Glikol (DEG) dan Dampaknya pada Kesehatan

Dietilen glikol (DEG) merupakan senyawa kimia beracun yang sering digunakan sebagai pelarut dalam industri. Senyawa ini sangat berbahaya karena dapat merusak ginjal, menyebabkan gangguan saraf, dan bahkan berakibat fatal, meskipun dalam dosis kecil.

Paparan DEG dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, sakit perut, hingga gagal ginjal akut. Anak-anak sangat rentan terhadap dampak buruk DEG karena sistem tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang.

Respons Cepat Pemerintah dan Penghentian Peredaran Obat

Menanggapi temuan awal, pemerintah India telah mengambil langkah-langkah cepat untuk mengendalikan situasi. Kepala Menteri Madhya Pradesh, Mohan Yadav, mengumumkan larangan penjualan sirup Coldrif di seluruh wilayahnya.

Baca Juga: Dosis Diazepam yang Aman dan Efektif: Panduan Lengkap untuk Pasien

Selain itu, penjualan produk lain dari perusahaan Sresan Pharma juga dihentikan sebagai tindakan pencegahan. Langkah serupa juga diambil oleh otoritas di Tamil Nadu dan Kerala, tempat pabrik Sresan Pharma berlokasi.

Hasil Uji Laboratorium dan Pemeriksaan Lanjutan

Hasil uji laboratorium awal menunjukkan adanya kandungan DEG di atas ambang batas yang diizinkan dalam beberapa sampel sirup Coldrif. Namun, hasil pengujian di Madhya Pradesh menunjukkan hasil yang beragam.

Dari 13 sampel yang dianalisis oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Madhya Pradesh (MPFDA), tiga di antaranya dinyatakan bebas dari kontaminasi. Pemeriksaan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengidentifikasi sumber dan tingkat penyebaran bahan beracun tersebut.

Inspeksi Terhadap Produsen Obat dan Upaya Pencegahan

Kementerian Kesehatan India telah meluncurkan inspeksi terhadap 19 produsen obat di enam negara bagian. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi sistem pengendalian mutu dan mencegah insiden serupa terulang di masa depan.

Inspeksi ini akan mencakup pemeriksaan fasilitas produksi, pengujian bahan baku, dan pengawasan terhadap proses produksi. Hal ini dilakukan untuk memastikan standar kualitas obat yang ketat dan melindungi kesehatan masyarakat.

Kekhawatiran Global dan Pengawasan Industri Farmasi

Kematian akibat sirup obat batuk yang terkontaminasi telah menjadi perhatian global. Pada tahun 2022, lebih dari 70 anak di Gambia meninggal dunia akibat mengonsumsi sirup yang diproduksi oleh perusahaan farmasi India.

Insiden tersebut memicu tekanan internasional terhadap industri farmasi India untuk memperketat pengawasan kualitas produk obat, terutama yang diekspor ke negara berkembang. Kejadian di India saat ini semakin mempertegas pentingnya pengawasan yang ketat terhadap industri farmasi.

Indonesia dan Larangan Etilen Glikol/Dietilen Glikol

Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengambil langkah preventif dengan melarang penggunaan etilen glikol dan dietilen glikol dalam produk sirup obat, baik untuk anak-anak maupun dewasa. Larangan ini merupakan respons terhadap kasus gagal ginjal akut pada anak yang terjadi beberapa waktu lalu.

Langkah ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari risiko paparan zat berbahaya yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. BPOM terus melakukan pengawasan terhadap produk obat yang beredar untuk memastikan keamanan dan kualitasnya.

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow
👍

Facebook

Follow
🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Alat Pemeriksaan Glukosa Darah

Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai

Harga: Rp 270.000

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment