Mengenal Kristal Amorf dalam Urine: Penyebab, Jenis, dan Makna Klinisnya

Table of Contents

 

Mengenal Kristal Amorf dalam Urine: Penyebab, Jenis, dan Makna Klinisnya

INFOLABMED.COM - Dalam pemeriksaan sedimen urine, salah satu temuan yang sering dijumpai oleh tenaga laboratorium adalah kristal amorf dalam urine

Meskipun namanya "amorf" yang berarti tidak berbentuk, keberadaan kristal ini dapat memberikan informasi berharga mengenai kondisi metabolisme dan pH urine pasien. 

Baca Juga: Amorf Urat Positif: Arti, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Lalu, apa sebenarnya arti dari temuan ini?

Apa Itu Kristal Amorf dalam Urine?

Kristal amorf dalam urine adalah endapan kristal yang berukuran sangat kecil dan tidak memiliki bentuk geometris yang spesifik atau teratur jika dilihat di bawah mikroskop. 

Berbeda dengan kristal lainnya yang memiliki bentuk khas (sepatu, amplop, peti mati), kristal amorf tampak seperti butiran pasir atau serpihan halus yang bergerombol. 

Keberadaannya dalam jumlah sedikit seringkali dianggap normal, terutama pada urine yang didinginkan.

Jenis-Jenis Kristal Amorf dan Cara Membedakannya

Terdapat dua jenis utama kristal amorf dalam urine yang dibedakan berdasarkan komposisi kimianya dan pH urine tempat mereka terbentuk:

1. Kristal Amorf Fosfat

  • Komposisi: Kalsium fosfat dan magnesium fosfat.
  • Penampakan: Berbentuk butiran halus tidak berwarna, menyerupai pasir putih.
  • Lingkungan: Ditemukan dalam urine yang bersifat basa (pH > 7).
  • Keluarga: Masuk dalam kelompok "fosfat amorf" atau "triple phosphate amorf".
  • Signifikansi Klinis: Sering ditemukan dalam jumlah kecil dan tidak signifikan. Namun, dalam jumlah banyak dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal jenis struvite, terutama jika disertai dengan infeksi saluran kemih oleh bakteri pemecah urea.

2. Kristal Amorf Urat

  • Komposisi: Terutama terdiri dari asam urat, natrium urat, kalsium urat, atau magnesium urat.
  • Penampakan: Berbentuk butiran halus berwarna kuning-coklat atau merah muda, sering digambarkan seperti "debu bata bata".
  • Lingkungan: Ditemukan dalam urine yang bersifat asam (pH < 6).
  • Signifikansi Klinis: Umum ditemukan dan biasanya tidak berbahaya. Dapat muncul dalam jumlah banyak (urates amorphous sediment) pada kondisi dehidrasi, demam, atau setelah olahraga berat. Pada bayi baru lahir, jumlah besar kristal amorf urat dapat menyebabkan warna urine merah muda palsu.

Cara Membedakan Kristal Amorf Fosfat dan Urat

Cara termudah untuk membedakan kedua jenis kristal amorf dalam urine ini adalah dengan melihat warna dan pH urine:

  1. Uji pH: Gunakan kertas lakmus atau strip urine.
    • Jika pH basa → kemungkinan besar adalah Kristal Amorf Fosfat.
    • Jika pH asam → kemungkinan besar adalah Kristal Amorf Urat.
  2. Observasi Warna: Perhatikan warna endapan di bawah mikroskop.
    • Tidak berwarna atau putih → mengarah ke Fosfat.
    • Kekuningan atau kemerahan → mengarah ke Urat.

Penyebab Terbentuknya Kristal Amorf dalam Urine

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah kristal amorf dalam urine antara lain:

  • Dehidrasi: Urine menjadi lebih pekat, memudahkan kristal untuk mengendap.
  • Pola Makan: Diet tinggi purin (daging merah, jeroan) dapat meningkatkan asam urat, sementara diet tinggi kalsium atau fosfat dapat mempengaruhi pembentukan kristal fosfat.
  • Perubahan pH Urine: Dipengaruhi oleh diet, obat-obatan, atau infeksi bakteri.
  • Pendinginan Sampel: Sampel urine yang dibiarkan dingin dalam waktu lama akan lebih mudah membentuk kristal, termasuk kristal amorf. Ini adalah penyebab artifak yang sangat umum.

Kapan Harus Diwaspadai?

Keberadaan kristal amorf dalam urine umumnya tidak memiliki makna klinis yang serius. Namun, temuan ini perlu mendapat perhatian lebih jika:

  • Ditemukan dalam jumlah yang sangat banyak (heavy amorphous sediment).
  • Disertai dengan gejala klinis seperti nyeri pinggang, anyang-anyangan, atau demam.
  • Ditemukan bersama dengan unsur sedimen lain yang patologis, seperti silinder granular, sel darah putih yang banyak, atau bakteri.
  • Pada pasien dengan riwayat batu ginjal berulang.

Kristal amorf dalam urine adalah temuan rutin dalam urinalisis yang sebagian besar bersifat normal. 

Baca Juga: Kristal Amorf dalam Urin: Penyebab, Makna Klinis, dan Cara Mengatasinya

Pemahaman tentang perbedaan antara jenis fosfat dan urat, serta kaitannya dengan pH urine, sangat penting untuk interpretasi yang tepat. 

Meskipun seringkali tidak berbahaya, laporan keberadaannya dalam jumlah besar dapat menjadi petunjuk bagi klinisi untuk mengevaluasi status hidrasi pasien atau mencari kemungkinan kondisi lain yang mendasarinya.


Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram di sini, Facebook di sini, dan Twitter/X di sini. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA ini.



Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment