6 Kelompok yang Tidak Boleh Donor Darah: Ketahui Syarat dan Alasannya

Donor darah adalah tindakan mulia yang dapat menyelamatkan nyawa. Melalui kegiatan donor darah, kita membantu menyediakan pasokan darah yang sangat dibutuhkan oleh pasien yang mengalami kondisi medis tertentu.
Namun, tidak semua orang memenuhi kualifikasi untuk menjadi pendonor darah. Terdapat sejumlah kriteria dan kondisi kesehatan yang menjadi pertimbangan utama. Sebelum Anda berencana untuk donor darah, sangat penting untuk memahami siapa saja yang tidak memenuhi syarat.
Persyaratan Umum untuk Donor Darah
Sebelum membahas kelompok yang tidak diperbolehkan, mari kita tinjau persyaratan dasar untuk donor darah. Persyaratan ini penting untuk memastikan keselamatan pendonor dan kualitas darah yang disumbangkan.
Berdasarkan informasi dari PMI Kota Bandung dan PMI Jakarta Barat, berikut adalah persyaratan umum yang harus dipenuhi:
- Tekanan Darah: Sistole 100-180 mmHg dan diastole 70-100 mmHg.
- Kadar Hemoglobin: 12.5% hingga 17.0 g%.
- Interval Donor: Minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam 2 tahun).
- Kondisi Wanita: Tidak sedang hamil, menstruasi, atau menyusui.
- Tato dan Tindik: Tidak memiliki tato atau tindik kurang dari 6 bulan.
- Istirahat: Memiliki waktu tidur malam minimal 5 jam sebelum donor dan tidak begadang.
- Makan: Sudah makan 3-4 jam sebelum donor darah.
Kelompok Orang yang Tidak Diperbolehkan Donor Darah
Berikut adalah daftar 6 kelompok orang yang tidak memenuhi syarat untuk donor darah. Penjelasan ini akan membantu Anda memahami alasan di balik pembatasan ini.
1. Orang yang Sedang Sakit atau Mengalami Gejala Flu
Orang yang sedang menderita pilek, flu, atau gejala infeksi saluran pernapasan atas lainnya tidak diperbolehkan donor darah. Hal ini dikarenakan Unit Transfusi Darah (UTD) berupaya untuk mencegah penyebaran penyakit melalui transfusi.
Penundaan donor selama 7 hari setelah gejala hilang adalah kebijakan yang diterapkan. Demam juga menjadi alasan untuk tidak diperbolehkannya donor darah.
2. Orang dengan Kadar Hemoglobin yang Rendah
Hemoglobin adalah protein penting dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kadar hemoglobin yang rendah dapat mengindikasikan anemia atau kondisi medis lainnya.
Untuk meningkatkan kadar hemoglobin, disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi. Contoh makanan yang baik adalah daging, produk hewani, roti, pasta, kacang-kacangan, tahu, dan telur.
3. Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat-obatan dapat memengaruhi kualitas darah atau kesehatan pendonor. Oleh karena itu, konsumsi obat tertentu dapat menjadi alasan penolakan untuk donor darah.
Baca Juga: Memahami PMI dan PME di Indonesia: Peran Penting dalam Pembangunan
Dokter akan memberikan penjelasan lebih rinci tentang obat-obatan yang dapat memengaruhi proses donor saat pemeriksaan. Contoh obat-obatan yang perlu diperhatikan adalah aspirin, pengencer darah, dan insulin.
4. Baru Menerima Vaksinasi atau Imunisasi
Setelah menerima vaksinasi atau imunisasi, tubuh memerlukan waktu untuk membentuk kekebalan. UTD PMI memiliki ketentuan terkait waktu jeda setelah vaksinasi sebelum seseorang dapat melakukan donor darah.
Sebagai contoh, setelah vaksin COVID-19, donor darah dapat diterima pada hari keempat setelah vaksin 1 tanpa gejala KIPI, dan hari ke delapan setelah vaksin 2 atau 3 tanpa gejala KIPI. Jika terdapat KIPI, donor darah sebaiknya ditunda selama satu bulan.
5. Riwayat Perjalanan ke Daerah Tertentu
Perjalanan ke daerah dengan risiko penyakit tertentu dapat memengaruhi kelayakan seseorang untuk donor darah. Hal ini berkaitan dengan potensi paparan penyakit yang dapat ditularkan melalui transfusi.
UTD akan menanyakan riwayat perjalanan Anda untuk memastikan keamanan darah yang akan disumbangkan. Informasi ini penting untuk melindungi penerima donor.
6. Penyakit yang Berhubungan dengan Darah atau Pendarahan
Orang dengan penyakit yang berkaitan dengan masalah darah atau pendarahan umumnya tidak memenuhi syarat untuk donor darah. Penyakit seperti hemofilia, penyakit Von Willebrand, hemokromatosis herediter, atau sickle cell trait adalah contohnya.
Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi darah dengan baik atau memiliki risiko pendarahan yang berlebihan.
Kesimpulan
Mengetahui persyaratan dan kelompok yang tidak memenuhi syarat untuk donor darah adalah hal penting. Dengan memahami informasi ini, Anda dapat memastikan keselamatan diri sendiri dan kualitas darah yang akan disumbangkan.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau keraguan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan petugas medis di Unit Transfusi Darah terdekat.
Ikuti dan Dukung Infolabmed.com
Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com
Dukungan untuk Infolabmed.com
Beri Donasi untuk Perkembangan Website
Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.
Donasi via DANAProduk Infolabmed
Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai
Harga: Rp 270.000
© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya
Post a Comment