Memahami Perbedaan Bangle dan Jahe: Manfaat, Aroma, dan Penggunaan yang Tepat
INFOLABMED.COM - Dalam khazanah pengobatan tradisional Indonesia, bangle dan jahe seringkali disamakan karena bentuk rimpangnya yang serupa, padahal keduanya memiliki karakteristik unik.
Pemahaman tentang perbedaan kedua rempah ini sangat krusial untuk mengoptimalkan manfaatnya, sebab perbedaan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merujuk pada beda atau selisih yang membuat suatu hal menjadi unik atau istimewa.
Baca juga : Manfaat Jahe: Solusi Alami untuk Berbagai Masalah Kesehatan
Apa itu Bangle? Mengenal Rimpang dengan Khasiat Unik
Bangle (Zingiber cassumunar atau Zingiber montanum) adalah salah satu jenis tanaman rimpang dari famili Zingiberaceae, yang juga merupakan keluarga dari jahe, kunyit, dan temulawak.
Rimpang ini memiliki ciri khas berupa kulit luar berwarna cokelat muda hingga kekuningan dengan daging rimpang yang cenderung putih kekuningan pucat.
Aromanya khas, sering digambarkan sebagai perpaduan antara kamfor dan mint, dengan sedikit sentuhan aroma tanah yang lembut, serta rasa yang cenderung sedikit pahit dan tidak terlalu pedas seperti jahe.
Secara tradisional, bangle banyak dimanfaatkan sebagai tapal, khususnya untuk ibu setelah melahirkan guna membantu mengecilkan perut dan melancarkan peredaran darah.
Selain itu, bangle juga dikenal untuk meredakan nyeri otot, pegal linu, sakit kepala, serta sebagai penurun demam.
Kandungan senyawa aktif utama dalam bangle meliputi zerumbone dan curcumenol, yang memiliki potensi anti-inflamasi, antioksidan, dan bahkan beberapa penelitian menunjukkan sifat antikanker.
Mengenal Jahe: Raja Rempah dengan Segudang Manfaat
Jahe (Zingiber officinale) adalah rimpang yang paling populer dan dikenal luas di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia.
Rimpang jahe memiliki ciri fisik berupa kulit luar berwarna kuning kecokelatan yang lebih gelap dibandingkan bangle, dengan daging rimpang berwarna kuning cerah hingga kekuningan pekat, tergantung jenisnya (jahe gajah, jahe emprit, jahe merah).
Aroma jahe sangat tajam, pedas, dan khas, sementara rasanya sangat pedas dan memberikan sensasi hangat di tubuh.
Jahe telah lama digunakan sebagai bumbu masakan untuk memberikan rasa pedas dan aroma harum, serta sebagai bahan utama dalam berbagai minuman tradisional penghangat tubuh seperti wedang jahe.
Dari segi kesehatan, jahe sangat terkenal dalam meringankan mual dan muntah, melancarkan pencernaan, mengurangi peradangan, meredakan nyeri otot, serta membantu mengatasi gejala flu, batuk, dan masuk angin.
Senyawa aktif utama yang bertanggung jawab atas khasiat jahe adalah gingerol, shogaol, dan zingiberen, yang dikenal memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antimikroba.
Poin-Poin Utama Perbedaan Bangle dan Jahe
1. Penampilan Fisik dan Aroma
Secara visual, bangle cenderung memiliki bentuk rimpang yang lebih bulat atau pipih dengan kulit yang lebih terang dan halus.
Dagingnya berwarna putih kekuningan pucat. Aromanya khas, lebih ke arah kamfor atau mint, tidak sepedas jahe.
Sementara itu, jahe memiliki bentuk rimpang yang lebih memanjang, bercabang, dan seringkali tidak beraturan, dengan kulit yang lebih gelap dan berserat.
Dagingnya berwarna kuning cerah hingga kuning pekat. Aromanya sangat tajam, pedas, dan langsung dikenali sebagai jahe.
2. Rasa dan Kandungan Senyawa Aktif
Perbedaan paling mencolok terletak pada rasa. Bangle memiliki rasa yang sedikit pahit dan kurang pedas, bahkan kadang terasa sepet.
Kandungan senyawa aktifnya seperti zerumbone dan curcumenol berkontribusi pada sifat anti-inflamasi dan potensi antikanker.
Di sisi lain, jahe memiliki rasa pedas yang kuat dan sensasi hangat yang dominan, berkat senyawa gingerol dan shogaol.
Senyawa-senyawa ini adalah antioksidan ampuh dan agen anti-inflamasi yang kuat.
3. Manfaat dan Penggunaan Tradisional
Meskipun keduanya bersifat menghangatkan, manfaat spesifik dan penggunaannya berbeda.
Bangle lebih sering digunakan secara eksternal sebagai tapal untuk mengatasi nyeri otot, bengkak, pegal linu, dan sebagai kompres untuk demam atau setelah melahirkan.
Penggunaan internal bangle biasanya untuk mengatasi masalah pencernaan atau sebagai pelancar ASI.
Jahe, sebaliknya, sangat populer dalam penggunaan internal, baik sebagai minuman hangat untuk meredakan mual, masuk angin, batuk, dan flu, maupun sebagai bumbu masak yang memberikan aroma dan rasa pedas yang khas.
Jahe juga efektif untuk mengurangi nyeri haid dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
4. Ketersediaan dan Varietas
Jahe jauh lebih mudah ditemukan di pasar tradisional maupun supermarket di seluruh Indonesia dan di berbagai belahan dunia.
Jahe juga memiliki beberapa varietas seperti jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah, masing-masing dengan karakteristik dan tingkat kepedasan yang sedikit berbeda.
Bangle, meskipun juga tersebar luas, mungkin tidak semudah jahe untuk ditemukan di semua tempat dan tidak memiliki varietas yang sejelas jahe, seringkali hanya disebut sebagai "bangle" saja.
Kesamaan dan Miskonsepsi Populer
Ada beberapa kesamaan yang membuat kedua rimpang ini sering dikelirukan. Keduanya sama-sama berasal dari famili Zingiberaceae, merupakan tanaman rimpang, dan memiliki sifat menghangatkan tubuh. Baik bangle maupun jahe juga memiliki potensi anti-inflamasi dan antioksidan.
Miskonsepsi utama muncul karena kemiripan bentuk fisik dan efek "menghangatkan" yang dirasakan.
Banyak orang awam menganggapnya sama atau menggunakannya secara bergantian tanpa menyadari perbedaan spesifik dalam khasiat dan penggunaannya yang optimal.
Memilih Rimpang yang Tepat untuk Kebutuhan Anda
Pada akhirnya, meskipun bangle dan jahe seringkali dianggap serupa, mereka adalah dua rimpang yang berbeda dengan karakteristik, senyawa aktif, dan manfaat yang unik.
Baca juga : Kolaborasi Kunyit dan Jahe, Apa yang Terjadi
Jahe adalah pilihan utama untuk rasa pedas, penghangat tubuh, dan mengatasi masalah pencernaan serta pernapasan, sementara bangle lebih unggul dalam aplikasi eksternal untuk nyeri otot dan peredaran darah, serta memiliki rasa yang lebih pahit.
Memahami perbedaan ini sangat penting agar kita dapat memanfaatkan khasiat herbal tradisional Indonesia secara maksimal dan tepat sasaran.
Selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli herbal atau profesional kesehatan sebelum menggunakan rimpang ini untuk tujuan pengobatan tertentu.***
Ikuti dan Dukung Infolabmed.com
Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com
Dukungan untuk Infolabmed.com
Beri Donasi untuk Perkembangan Website
Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.
Donasi via DANAProduk Infolabmed
Nama Produk: REAGEN GOLONGAN DARAH REIGED DIAGNOSTICS (1 SET LENGKAP ANTI-A, ANTI-B, ANTI-AB, ANTI-D + KARTU GOLONGAN DARAH)
Harga: Rp 430.000
© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya
Post a Comment