Mengenal Morfologi Leukosit: Panduan Membaca Gambar Leukosit di Mikroskop
INFOLABMED.COM - Melihat gambar leukosit di mikroskop merupakan kegiatan rutin dan fundamental dalam pemeriksaan hematologi di laboratorium klinik.
Kemampuan mengidentifikasi dan membedakan berbagai jenis sel darah putih berdasarkan morfologinya sangat penting untuk mendiagnosis berbagai kondisi, mulai dari infeksi hingga keganasan hematologi.
Baca Juga: Leukosit Esterase pada Urin: Pengertian, Penyebab, dan Implikasinya di Indonesia
Artikel ini akan memandu Anda untuk memahami ciri-ciri khas setiap jenis leukosit yang terlihat di bawah mikroskop.
Apa Itu Leukosit dan Mengapa Pemeriksaan Morfologinya Penting?
Leukosit atau sel darah putih adalah bagian vital dari sistem kekebalan tubuh.
Terdapat lima jenis utama leukosit, masing-masing dengan fungsi dan karakteristik morfologi yang unik.
Pemeriksaan apusan darah tepi (darah perifer) di bawah mikroskop memungkinkan analis laboratorium untuk:
- Menghitung jenis leukosit secara manual (diferensial count).
- Mengidentifikasi kelainan bentuk sel (abnormal morphology).
- Mendeteksi sel-sel imatur atau abnormal yang mungkin tidak teridentifikasi oleh alat analyzer otomatis.
Jenis-Jenis Leukosit dan Ciri Morfologinya di Mikroskop
Berikut adalah panduan untuk mengenali gambar leukosit di mikroskop berdasarkan jenisnya:
1. Neutrofil (40-60% dari total leukosit)
- Inti Sel (Nukleus): Berwarna ungu tua, bersegmen (2-5 lobus) yang dihubungkan oleh benang kromatin. Terkadang terlihat seperti kacamata.
- Sitoplasma: Berwarna merah muda pucat, mengandung granula halus berwarna lilac (kemerah-unguan) yang sangat halus.
- Ciri Khas: Sel yang paling banyak ditemukan. Nukleus yang bersegmen adalah identitas utamanya.
2. Limfosit (20-40%)
- Inti Sel: Bulat atau sedikit berlekuk, berwarna ungu tua dan padat, hampir memenuhi seluruh sel.
- Sitoplasma: Sangat sedikit, membentuk seperti cincin biru di sekitar nukleus (pada limfosit kecil). Limfosit besar bisa memiliki sitoplasma yang lebih banyak.
- Ciri Khas: Nukleusnya bulat, besar, dan padat. Sitoplasmanya jernih dan tidak bergranula.
3. Monosit (2-8%)
- Inti Sel: Besar, berbentuk seperti ginjal (reniform), huruf U, atau berlipat-lipat. Kromatinnya tampak seperti jala (retikular) dan tidak terlalu padat.
- Sitoplasma: Berwarna abu-abu kebiruan, banyak, dan sering terlihat seperti berdebu atau memiliki vakuola.
- Ciri Khas: Sel leukosit yang paling besar. Nukleusnya berbentuk tidak teratur dan sitoplasmanya terlihat "kotor".
4. Eosinofil (1-6%)
- Inti Sel: Umumnya bersegmen dua (berbentuk seperti kacamata), berwarna ungu.
- Sitoplasma: Dipenuhi dengan granula besar yang berwarna merah-oranye terang (seperti jeruk).
- Ciri Khas: Granulanya yang berwarna merah menyala sangat mudah dikenali dan menjadi penanda utamanya.
5. Basofil (0.5-1%)
- Inti Sel: Bersegmen, tetapi sering tertutup oleh granula. Berwarna ungu.
- Sitoplasma: Berisi granula besar, berwarna ungu tua hingga hitam yang sangat padat dan sering menutupi nukleus.
- Ciri Khas: Jenis yang paling jarang ditemukan. Granula hitamnya yang besar adalah ciri pembeda.
Tips Membaca dan Mengidentifikasi Gambar Leukosit
- Gunakan Perbesaran yang Tepat: Mulai dengan perbesaran 10x untuk menemukan area apusan yang baik (monolayer), lalu gunakan perbesaran 100x (minyak imersi) untuk mengamati detail morfologi.
- Fokus pada Nukleus: Langkah pertama adalah mengamati bentuk, warna, dan jumlah segmen nukleus. Ini adalah pembeda paling jelas.
- Amati Sitoplasma: Lihat warna, jumlah, dan ada tidaknya granula serta warna granula tersebut.
- Bandungkan dengan Sel Lain: Selalu bandingkan sel yang diragukan dengan sel di sekitarnya yang sudah dapat diidentifikasi dengan pasti.
Pentingnya Pemeriksaan Morfologi dalam Diagnosis
Pemeriksaan gambar leukosit di mikroskop tidak tergantikan oleh mesin otomatis dalam hal:
- Mendeteksi sel blast (pada leukemia).
- Mengidentifikasi sel toksik (seperti pada infeksi bakteri berat).
- Menemukan sel plasma atau limfosit atipikal.
- Mendiagnosis penyakit parasit (misalnya, melihat parasit malaria di dalam sel darah merah).
Kemampuan menginterpretasikan gambar leukosit di mikroskop adalah keahlian inti bagi seorang analis laboratorium medis.
Baca Juga: Mengintip Dunia Leukosit: Gambar Mikroskopik yang Menakjubkan di Indonesia
Dengan memahami ciri-ciri morfologis setiap jenis leukosit—mulai dari nukleus neutrofil yang bersegmen hingga granula eosinofil yang berwarna cerah—Anda dapat memberikan kontribusi yang sangat berharga bagi proses diagnosis dan penanganan pasien.
Teruslah berlatih dengan melihat banyak preparat untuk meningkatkan kepercayaan diri dan keakuratan identifikasi.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.
Post a Comment