Bangun Pagi dan Susah Tidur Lagi? Kenali Late Insomnia dan Cara Mengatasinya

Table of Contents

Mengapa Orang Sering Terbangun Lebih Pagi dan Tak Bisa Tidur Lagi | tempo.co


Bagi banyak orang, kesulitan tidur di malam hari adalah masalah yang sangat mengganggu. Namun, ada jenis insomnia yang seringkali kurang dikenal namun sangat berdampak, yaitu late insomnia atau insomnia lanjut.

Kondisi ini ditandai dengan terbangun lebih pagi dari waktu yang diinginkan dan kesulitan untuk kembali tidur. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai penyebab, dampak, dan cara mengatasi late insomnia.

Apa Itu Late Insomnia?

Late insomnia adalah gangguan tidur yang membuat seseorang terbangun lebih awal dari jadwal biasanya dan kesulitan untuk tidur kembali. Ini berbeda dengan kesulitan untuk tertidur di awal malam. Gejala ini seringkali dialami oleh orang lanjut usia, tetapi juga dapat memengaruhi kelompok usia lainnya.

Perubahan Pola Tidur Seiring Bertambahnya Usia

Pola tidur manusia mengalami perubahan sepanjang hidup. Bayi membutuhkan tidur lebih lama, sekitar 10 hingga 14 jam per hari, sementara orang lanjut usia disarankan untuk tidur 7 hingga 8 jam per hari. Perubahan ini berkaitan dengan perubahan biologis dalam tubuh.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Sleep Medicine Clinics pada tahun 2018 oleh Glenna Brewster dkk., prevalensi insomnia lebih tinggi pada orang paruh baya dan lanjut usia dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih muda. Penelitian tersebut menemukan bahwa hingga 5 persen orang lanjut usia melaporkan gejala insomnia, meskipun insomnia bukanlah bagian normal dari penuaan.

Faktor-faktor Risiko Late Insomnia

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami late insomnia, terutama pada orang lanjut usia:

  • Faktor Lingkungan: Perubahan jadwal tidur setelah pensiun, misalnya.
  • Faktor Perilaku: Kebiasaan tidur yang buruk, konsumsi alkohol, atau kafein.
  • Faktor Medis: Adanya penyakit penyerta dan konsumsi obat-obatan.
  • Faktor Sosial: Perubahan dalam rutinitas harian.

Penyebab Utama Late Insomnia

Meredith Broderick, seorang ahli saraf tidur dari Massachusetts, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa late insomnia terjadi ketika seseorang terbangun 1,5 hingga 2 jam lebih awal dari waktu yang direncanakan. Jika hal ini terjadi setidaknya tiga kali seminggu selama tiga bulan, maka dianggap sebagai late insomnia.

1. Perubahan Ritme Sirkadian

Perubahan ritme sirkadian adalah penyebab utama late insomnia seiring bertambahnya usia. Dokter spesialis tidur William Lu menjelaskan bahwa “Jam internal tubuh berubah seiring bertambahnya usia, yang menyebabkan orang merasa mengantuk dan bangun lebih awal dari biasanya.”

2. Perubahan Pola Tidur

Orang dewasa yang lebih tua cenderung menghabiskan lebih sedikit waktu untuk tidur nyenyak dan lebih banyak waktu untuk tidur ringan, sehingga lebih rentan terbangun di pagi hari. Sleep apnea juga lebih umum terjadi seiring bertambahnya usia dan dapat menyebabkan late insomnia.

3. Perimenopause dan Menopause

Bagi perempuan, perimenopause dan menopause dapat menyebabkan gangguan tidur termasuk late insomnia. Ahli saraf Romie Mushtaq mengatakan bahwa perubahan hormonal selama periode ini dapat memicu bangun di malam hari. Dokter spesialis tidur Angela Holliday-Bell menambahkan bahwa keringat malam dan hot flashes dapat membangunkan perempuan di pagi hari dan membuat mereka sulit tidur kembali.

4. Masalah Kesehatan Mental

Late insomnia seringkali menjadi gejala depresi. Kecemasan dan stres juga berkontribusi untuk menjaga otak dalam kondisi sangat waspada sehingga sulit untuk kembali tidur, menurut William Lu.

5. Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol adalah penyebab umum lainnya. Banyak penelitian ilmiah menunjukkan bahwa alkohol berkaitan dengan gangguan tidur, terutama selama tidur REM yang terjadi pada paruh kedua malam.

Dampak Late Insomnia

Dampak dari late insomnia jauh melampaui rasa kantuk di siang hari. Kurangnya tidur berkualitas secara konsisten dapat mengganggu fungsi kognitif seperti konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan membuat keputusan. Hal ini juga dapat memengaruhi suasana hati, menyebabkan iritabilitas, kecemasan, dan bahkan memperburuk gejala depresi. Dalam jangka panjang, masalah tidur ini dapat meningkatkan risiko penyakit fisik dan memperlemah sistem kekebalan tubuh.

Cara Mengatasi Late Insomnia

Untuk mengatasi late insomnia, langkah pertama adalah mengidentifikasi penyebabnya. Jika Anda tidak tahu akar masalahnya, sebaiknya lakukan penyelidikan lebih lanjut. Dokter spesialis tidur Angela Holliday-Bell menyarankan untuk memperhatikan gaya hidup dan mengubah kebiasaan tidur yang buruk.

1. Perbaiki Kebiasaan Tidur

Mulailah dengan memeriksa kebiasaan Anda. Pertahankan waktu tidur dan bangun yang konsisten, ciptakan rutinitas tidur yang menenangkan, dan hindari alkohol, kafein, dan layar terang di penghujung hari.

2. Konsultasi dengan Terapis

Jika masalah kesehatan mental berkontribusi pada insomnia, konsultasikan dengan terapis untuk mengelola depresi, kecemasan, atau stres.

3. Tenangkan Pikiran dan Tubuh

Romie Mushtaq menekankan bahwa late insomnia seringkali merupakan sinyal respons stres yang tidak sinkron. Tenangkan otak di malam hari dan dukung ritme alami tubuh.

4. Terapi Perilaku Kognitif

Glenna Brewster dkk. menyarankan terapi perilaku kognitif, termasuk latihan relaksasi seperti latihan pernapasan dalam, relaksasi otot progresif, dan biofeedback. Teknik relaksasi lainnya adalah imajinasi terbimbing.

5. Edukasi Kesehatan Tidur

Penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat membantu atau mengganggu tidur. Beberapa panduan meliputi:

  • Tidak makan berat atau minum alkohol dalam dua jam sebelum tidur.
  • Membatasi asupan kafein setelah makan siang.
  • Berolahraga secara teratur, tetapi tidak dalam dua jam sebelum tidur.
  • Menjaga kamar tidur tetap tenang, gelap, bersuhu sejuk, dan nyaman.

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow
👍

Facebook

Follow
🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Reagen Golongan Darah

Nama Produk: REAGEN GOLONGAN DARAH REIGED DIAGNOSTICS (1 SET LENGKAP ANTI-A, ANTI-B, ANTI-AB, ANTI-D + KARTU GOLONGAN DARAH)

Harga: Rp 430.000

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment