Anemia pada Anak: Dampak Serius & Pentingnya Pencegahan Dini di Indonesia
Anemia, khususnya defisiensi zat besi, merupakan masalah gizi yang serius di Indonesia, terutama pada bayi dan balita. Kondisi ini bukan hanya mengganggu kesehatan anak saat ini, tetapi juga dapat berdampak jangka panjang pada masa depan mereka.
Tingginya Prevalensi Anemia di Indonesia
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 mengungkap fakta yang memprihatinkan: 48,9 persen balita di Indonesia mengalami anemia defisiensi zat besi. Angka ini menunjukkan betapa luasnya masalah anemia di kalangan anak-anak Indonesia. Dampak anemia sangat luas, mulai dari gangguan tumbuh kembang, penurunan kecerdasan, hingga melemahnya daya tahan tubuh.
Dampak Jangka Panjang Anemia pada Anak
Gangguan Tumbuh Kembang
Anemia dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Kekurangan zat besi menyebabkan keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan penting, seperti berjalan dan berbicara. Gizi yang tidak memadai menyebabkan anak lebih rentan terhadap penyakit.
Penurunan Kecerdasan dan Prestasi Belajar
Anemia memengaruhi fungsi otak dan kemampuan belajar anak. Anak-anak dengan anemia cenderung mengalami kesulitan berkonsentrasi, memahami pelajaran, dan mengingat informasi. Akibatnya, prestasi belajar mereka di sekolah bisa menurun.
Melemahnya Daya Tahan Tubuh
Anemia membuat anak lebih rentan terhadap infeksi. Kekurangan zat besi mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh, sehingga anak mudah terserang penyakit seperti flu, diare, dan infeksi saluran pernapasan.
Dampak pada Produktivitas di Masa Depan
Anemia yang tidak ditangani dapat menghambat produktivitas anak di masa depan. Anak-anak yang mengalami masalah kesehatan akibat anemia mungkin akan kesulitan untuk mencapai potensi penuh mereka dalam pekerjaan dan kehidupan sosial.
Pencegahan Anemia: Investasi untuk Masa Depan
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perbaikan gizi, termasuk pencegahan anemia, sangat penting. Pencegahan anemia berkorelasi langsung dengan peningkatan kesehatan ibu dan anak, sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, serta kehamilan dan persalinan yang lebih aman.
Pentingnya Intervensi Preventif
Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, menekankan bahwa pencegahan adalah investasi paling efektif. Ia juga menambahkan bahwa intervensi preventif akan efektif jika biayanya terjangkau, mencegah perawatan lanjutan yang mahal, dan menjangkau populasi dalam skala besar sehingga dampaknya signifikan.
Forum internasional Healthcare Innovation Leaders Asia 2025 yang diselenggarakan di Jakarta pada 27–28 Agustus 2025 membahas solusi inovatif untuk mengatasi masalah kesehatan anak, termasuk anemia.
Peran Pemerintah dalam Pencegahan Anemia
Direktur Perencanaan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan, Laode Musafin, SKM, M.Kes, menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya memperkuat ekosistem kesehatan preventif melalui pemanfaatan teknologi dan data. Melalui platform DREAMS, Kemenkes menyediakan data kesehatan terintegrasi sebagai acuan penting bagi daerah dalam menentukan langkah prioritas.
Strategi Pencegahan Anemia
Deteksi Dini
Dr. Ray menekankan pentingnya deteksi dini sebagai kunci dalam melakukan strategi peningkatan status kesehatan anak. Inovasi seperti ‘Iron Calculator’ dan pemeriksaan digital non-invasif dapat membantu mengenali risiko kesehatan anak lebih cepat.
Suplementasi Zat Besi dan Vitamin C
Dr. Ray juga menambahkan bahwa pencegahan anemia dapat dilakukan dengan suplementasi zat besi dan vitamin C secara rutin pada bayi, balita, serta ibu hamil. Fortifikasi makanan dengan zat gizi mikro penting juga dapat membantu.
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Sejak 2011, Ikatan Dokter Anak Indonesia juga telah merekomendasikan pemberian suplemen besi kepada semua anak dengan prioritas usia 0-5 tahun agar mereka tidak terkena anemia.
Kesimpulan
Anemia pada anak adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera. Dengan melakukan pencegahan sejak dini, kita dapat melindungi generasi penerus dari dampak buruk anemia dan memastikan mereka tumbuh sehat dan cerdas. Investasi pada kesehatan anak adalah investasi untuk masa depan bangsa.
Post a Comment