Tubex TF Test: Tes Darah untuk Deteksi Demam Tifoid yang Cepat dan Akurat

Table of Contents

 

Tubex TF Test: Tes Darah untuk Deteksi Demam Tifoid yang Cepat dan Akurat

INFOLABMED.COM - Demam tifoid, atau yang lebih dikenal dengan sebutan tipes, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi

Diagnosis yang cepat dan akurat sangat penting untuk menentukan pengobatan yang tepat. Salah satu tes yang digunakan untuk mendeteksi penyakit ini adalah Tubex TF

Baca Juga: Prinsip Pemeriksaan Tubex TF: Teknik Cepat Deteksi Demam Tifoid dengan Akurasi Tinggi

Tes ini dikenal sebagai uji imunologis yang cepat dan relatif mudah untuk dilakukan.

Apa Itu Tubex TF Test?

Tubex TF adalah sebuah uji imunokromatografi kompetitif semi-kuantitatif yang dirancang untuk mendeteksi antibodi IgM terhadap antigen O9 (O:9,12) dari bakteri Salmonella typhi dalam sampel darah manusia. 

Secara sederhana, tes ini bekerja dengan mendeteksi respons kekebalan tubuh (antibodi) yang khusus diproduksi untuk melawan bakteri penyebab tifus.

Tes ini termasuk dalam kategori rapid diagnostic test karena dapat memberikan hasil dalam waktu yang singkat, biasanya hanya sekitar 2 menit setelah sampel darah dimasukkan.

Kapan Tes Tubex TF Diperlukan?

Dokter akan merekomendasikan tes ini ketika seorang pasien menunjukkan gejala klinis yang mengarah pada demam tifoid, terutama pada minggu pertama demam. 

Gejala tersebut antara lain:

  • Demam tinggi yang meningkat secara bertahap tiap hari
  • Sakit kepala dan lemas
  • Nyeri otot (myalgia)
  • Nyeri perut dan gangguan pencernaan (baik diare maupun konstipasi)
  • Mual dan muntah

Tes Tubex TF sangat berguna sebagai alat skrining awal karena kecepatannya, sehingga dapat membantu dokter dalam mengambil keputusan terapi lebih cepat.

Prosedur dan Cara Kerja Tes

  1. Pengambilan Sampel: Sampel yang digunakan adalah darah lengkap (dari ujung jari atau pembuluh darah vena), serum, atau plasma.
  2. Proses Tes: Sampel darah ditempatkan pada well sampel di alat test kit. Kemudian, buffer ditambahkan. Cairan akan merambat secara kapiler pada strip yang mengandung partikel berwarna yang dilapisi dengan antigen O9.
  3. Prinsip Kerja: Jika dalam sampel terdapat antibodi IgM anti-O9, antibodi tersebut akan berikatan dengan partikel berwarna. Kompleks ini kemudian akan ditangkap oleh antigen O9 yang terdapat pada garis uji (test line), menghasilkan garis berwarna. Intensitas warna yang terbentuk berbanding terbalik dengan kadar antibodi dalam sampel.

Interpretasi Hasil Tes Tubex TF

Hasil tes dibaca secara visual dalam skala 0 hingga 10:

  • Hasil Negatif (Skala 0-3): Menunjukkan bahwa tidak terdeteksi antibodi IgM anti-O9 dalam kadar yang signifikan. Hasil ini mengurangi kemungkinan infeksi demam tifoid akut, tetapi tidak sepenuhnya menyingkirkannya.
  • Hasil Positif (Skala 4-10): Menunjukkan adanya antibodi IgM anti-O9. Hasil ini mendukung diagnosis demam tifoid akut, terutama jika disertai dengan gejala yang sesuai.

Keunggulan dan Keterbatasan

Keunggulan:

  • Sangat Cepat: Hasil dapat diketahui dalam hitungan menit.
  • Mudah Dilakukan: Tidak memerlukan peralatan laboratorium yang rumit.
  • Spesifisitas Tinggi: Tes ini secara spesifik mendeteksi antibodi terhadap antigen O9 dari S. typhi, sehingga mengurangi reaksi silang dengan penyakit lain seperti demam dengue.

Keterbatasan:

  • Tidak 100% Akurat: Hasil negatif palsu dapat terjadi jika tes dilakukan terlalu dini (tubuh belum memproduksi cukup antibodi) atau terlalu lambat (kadar IgM sudah menurun).
  • Memerlukan Konfirmasi: Hasil positif, terutama yang borderline (skala 4-5), biasanya memerlukan konfirmasi dengan tes yang lebih spesifik seperti tes Widal atau kultur darah (yang merupakan standar emas).
  • Tidak Membedakan Infeksi Akut dan Lampau: Pada daerah endemik, orang mungkin memiliki antibodi dari infeksi sebelumnya.

Tubex TF Test adalah alat diagnostik yang berharga untuk skrining cepat dan awal demam tifoid.

Baca Juga: Tubex TF: Alat Deteksi Cepat Tifoid yang Efektif dan Akurat

Kecepatannya menjadikannya pilihan yang berguna dalam setting klinis yang membutuhkan keputusan segera. 

Namun, penting untuk diingat bahwa interpretasi hasilnya harus selalu dilakukan oleh dokter dengan mempertimbangkan gejala klinis, riwayat pasien, dan mungkin dikombinasikan dengan hasil pemeriksaan lain untuk diagnosis yang paling akurat.


Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram di sini, Facebook di sini, dan Twitter/X di sini. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA**.

Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment