Standar Nasional Nilai Kritis Laboratorium di Indonesia: Panduan Lengkap untuk Tenaga Medis

Table of Contents

 

Standar Nasional Nilai Kritis Laboratorium di Indonesia: Panduan Lengkap untuk Tenaga Medis

INFOLABMED.COM - Standar nasional nilai kritis laboratorium di Indonesia menjadi acuan penting bagi seluruh fasilitas kesehatan dalam menentukan tindakan medis darurat. 

Artikel ini mengupas tuntas pedoman resmi, parameter kunci, dan implementasinya di laboratorium klinik seluruh Indonesia.

Baca Juga: Contoh Laporan Nilai Kritis Laboratorium Pasien: Format, Interpretasi, dan Prosedur Pelaporan

Dasar Hukum dan Regulasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 43 Tahun 2019, laboratorium klinik wajib memiliki:

  • Daftar parameter nilai kritis yang jelas
  • Prosedur tetap pelaporan nilai kritis
  • Sistem dokumentasi yang akurat

Parameter Nilai Kritis Nasional

Berikut parameter utama yang telah distandardisasi:

1. Hematologi:

  • Hemoglobin: <7 g/dL (dewasa), <10 g/dL (bayi)
  • Leukosit: <2.000/μL atau >30.000/μL
  • Trombosit: <20.000/μL

2. Kimia Klinik:

  • Glukosa: <50 mg/dL atau >500 mg/dL
  • Kalium: <2.5 mEq/L atau >6.5 mEq/L
  • Kreatinin: >4 mg/dL (dewasa)

3. Gas Darah:

  • pH: <7.2 atau >7.6
  • pO2: <40 mmHg

Protokol Pelaporan Wajib

  1. Verifikasi Hasil

    • Pemeriksaan ulang untuk konfirmasi
    • Pengecekan kualitas sampel
  2. Eskalasi Pelaporan

    • Dokter penanggung jawab: dalam 10 menit
    • Dokter jaga: jika tidak respon dalam 15 menit
    • Pihak manajemen: jika tidak respon dalam 30 menit
  3. Dokumentasi

    • Pencatatan waktu pelaporan
    • Nama penerima laporan
    • Tindakan yang telah dilakukan

Implementasi di Fasilitas Kesehatan

Rumah Sakit Tipe A:

  • Sistem notifikasi elektronik terintegrasi
  • Tim respon cepat nilai kritis 24 jam

Puskesmas/Lab Klinik:

  • Buku panduan nilai kritis
  • Pelatihan berkala untuk staf

Tantangan Implementasi

  1. Variasi Peralatan
    • Perbedaan sensitivitas alat di berbagai fasilitas
  2. SDM Terbatas
    • Keterbatasan tenaga laboratorium di daerah
  3. Sistem Dokumentasi
    • Masih banyak menggunakan cara manual

Solusi dan Rekomendasi

Baca Juga: Perbedaan Nilai Kritis Laboratorium Anak dan Dewasa: Panduan Lengkap untuk Tenaga Medis

  • Sosialisasi regulasi ke seluruh fasilitas kesehatan 
  • Pelatihan staf laboratorium secara berkala 
  • Digitalisasi sistem pelaporan nilai kritis

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui TelegramFacebookTwitter/XDukung pengembangan konten kesehatan kami melalui Donasi via DANA.



Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment