Soil-Transmitted Helminths (STH): Ancaman Cacingan dari Tanah yang Wajib Diwaspadai
INFOLABMED.COM - Dalam dunia medis, infeksi cacingan yang paling umum dan menjadi masalah kesehatan global, terutama di negara beriklim tropis seperti Indonesia, dikelompokkan dalam istilah Soil-Transmitted Helminths (STH).
STH adalah sekelompok parasit cacing nematoda yang penularannya sangat bergantung pada tanah yang terkontaminasi.
Baca Juga: Parasitologi Klinik | Parasit dan Pemeriksaannya
Pemahaman tentang Soil-Transmitted Helminths (STH) sangat penting bagi masyarakat dan tenaga kesehatan.
Infeksi ini tidak hanya menyebabkan gangguan pencernaan, tetapi juga dapat menghambat pertumbuhan, perkembangan kognitif, dan menyebabkan anemia berat pada anak-anak.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai STH.
Apa Itu Soil-Transmitted Helminths (STH)?
Soil-Transmitted Helminths (STH) atau sering disebut cacing yang ditularkan melalui tanah, merujuk pada beberapa jenis cacing yang dalam siklus hidupnya, telur cacing harus matang di dalam tanah sebelum menjadi infektif dan mampu menulari manusia.
Tiga jenis cacing utama yang termasuk dalam kelompok STH adalah:
- Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)
- Cacing Tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale)
- Cacing Cambuk (Trichuris trichiura)
Siklus Penularan dan Cara Infeksi STH
Siklus penularan Soil-Transmitted Helminths (STH) dimulai ketika telur cacing dikeluarkan melalui tinja orang yang terinfeksi dan mencemari tanah.
- Cacing Gelang & Cacing Cambuk: Telur cacing ini perlu matang di dalam tanah selama beberapa minggu. Manusia terinfeksi ketika tanpa sengaja menelan telur yang matang ini melalui tangan yang kotor, sayuran yang tidak dicuci bersih, atau air yang terkontaminasi.
- Cacing Tambang: Telur menetas di tanah dan melepaskan larva. Larva ini kemudian tumbuh menjadi bentuk yang dapat menembus kulit manusia. Infeksi terjadi ketika kulit bersentuhan langsung dengan tanah yang terkontaminasi, misalnya saat berjalan tanpa alas kaki.
Gejala dan Dampak Kesehatan Infeksi STH
Infeksi Soil-Transmitted Helminths (STH) dapat bervariasi, dari tanpa gejala hingga kondisi yang parah, tergantung pada intensitas cacing di dalam usus.
- Infeksi Ringan: Seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas.
- Infeksi Sedang hingga Berat:
- Sakit perut, diare, dan mual.
- Anemia dan Malnutrisi: Khususnya akibat infeksi cacing tambang yang menghisap darah. Hal ini menyebabkan lemas, lesu, dan pucat.
- Gangguan Penyerapan Nutrisi: Cacing-cacing ini bersaing untuk menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi, menyebabkan kekurangan gizi, penurunan berat badan, dan pada anak-anak dapat menyebabkan stunting (pertumbuhan terhambat) serta gangguan perkembangan kognitif.
Siapa yang Paling Berisiko?
Kelompok yang paling rentan terhadap infeksi Soil-Transmitted Helminths (STH) adalah:
- Anak-anak usia prasekolah dan sekolah, karena sering bermain di tanah dan kebiasaan mencuci tangan yang masih kurang.
- Wanita usia subur, karena anemia yang disebabkan cacingan dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.
- Masyarakat yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk dan tidak memiliki akses ke air bersih.
Pencegahan dan Pengobatan STH
Pencegahan infeksi Soil-Transmitted Helminths (STH) memerlukan pendekatan yang komprehensif:
- Edukasi dan Perilaku Hidup Bersih (PHBS): Mencuci tangan pakai sabun, mencuci bahan makanan dengan air mengalir, dan memasak air hingga matang.
- Sanitasi Lingkungan: Penggunaan jamban yang sehat dan pengelolaan tinja yang benar untuk mencegah pencemaran tanah.
- Pengobatan Massal (Obat Cacing): Pemberian obat cacing seperti Albendazole atau Mebendazole secara berkala kepada kelompok berisiko, terutama anak-anak, yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan setiap 6 bulan sekali.
- Penggunaan Alas Kaki: Selalu memakai sandal atau sepatu ketika beraktivitas di luar rumah untuk mencegah infeksi larva cacing tambang.
Soil-Transmitted Helminths (STH) merupakan ancaman kesehatan yang serius namun sering diabaikan.
Pemutusan rantai penularannya membutuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya sanitasi, kebersihan diri, dan pengobatan preventif.
Baca Juga: Parasitologi | Sumber Terjadinya Infeksi - Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik
Dengan memahami bahaya dan cara pencegahannya, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari infeksi cacingan ini.
Temukan artikel informatif lainnya seputar dunia kesehatan dan laboratorium hanya di Infolabmed.com.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.
Post a Comment