Prinsip Kerja Hematologi Analyzer: Mengungkap Teknologi di Balik Analisis Darah Modern
INFOLABMED.COM - Dalam dunia medis, hasil pemeriksaan darah lengkap (Complete Blood Count/CBC) adalah fondasi diagnosis yang kritikal.
Di balik kecepatan dan akurasi hasil tes ini terdapat sebuah alat canggih bernama hematologi analyzer.
Baca juga : Metode Pengukuran Pada Hematologi Analyzer | Elektrikal Impedance, Fotometri, Flowcytometry, dan Histrogram/Kalkulasi
Alat ini telah merevolusi laboratorium klinis dengan kemampuannya menganalisis ratusan sampel darah dengan presisi tinggi dalam waktu singkat.
Lantas, apa saja prinsip kerja hematologi analyzer yang memungkinkan hal tersebut? Artikel ini akan mengupas tuntas teknologi inti yang mendasari fungsi alat vital ini.
Dasar-Dasar Analisis: Metode Electrical Impedance (Prinsip Coulter)
Salah satu prinsip kerja hematologi analyzer yang paling fundamental dan banyak digunakan adalah metode electrical impedance, yang sering disebut sebagai Prinsip Coulter. Metode ini memanfaatkan sifat kelistrikan sel darah.
Cara kerjanya cukup cerdas: Sampel darah yang telah diencerkan dialirkan melalui sebuah aperture (lubang mikroskopis) yang sangat kecil.
Di kedua sisi aperture terdapat dua elektroda yang dialiri arus listrik konstan.
Ketika sebuah sel darah (yang bersifat non-konduktif) melewati aperture, ia akan menggantikan volume larutan elektrolit yang konduktif.
Perpindahan ini menyebabkan hambatan listrik (impedansi) sesaat yang terdeteksi sebagai pulsa tegangan.
- Tinggi pulsa sebanding dengan volume sel. Sel darah merah (eritrosit) yang besar akan menghasilkan pulsa lebih tinggi daripada trombosit yang kecil.
- Jumlah pulsa sebanding dengan jumlah sel. Setiap pulsa mewakili satu sel yang lewat.
Dengan demikian, metode ini secara simultan dapat menghitung jumlah sel (counting) dan mengukur ukuran rata-ratanya (volume).
Teknologi Mutakhir: Flow Cytometry dan Hamburan Cahaya (Light Scatter)
Untuk diferensiasi sel darah putih (leukosit) yang lebih detail dan akurat, prinsip kerja hematologi analyzer modern menggunakan teknologi flow cytometry yang dikombinasikan dengan teknik hamburan cahaya (light scatter) dan fluoresensi.
Sampel darah pertama-tama diolah dengan reagent kimia khusus yang melisiskan sel darah merah dan menstabilkan sel darah putih.
Selanjutnya, sel-sel yang tersisa dialirkan satu per satu dalam aliran cairan yang sangat terfokus (hydrodynamic focusing) untuk melewati berkas sinar laser.
Ketika sebuah sel terkena laser, ia akan memantulkan cahaya dalam berbagai cara:
- Forward Scatter (FSC): Mengindikasikan ukuran sel.
- Side Scatter (SSC): Mengindikasikan kompleksitas internal atau granularitas sel (seperti ada tidaknya granula dalam sitoplasma).
- Side Fluorescence (SFL): Mengukur intensitas fluoresensi dari sel yang telah diwarnai dengan pewarna fluorescent, yang memberikan informasi tentang kandungan DNA/RNA dan komposisi sitokimia.
Dengan menganalisis kombinasi parameter FSC, SSC, dan SFL ini, analyzer dapat mengklasifikasikan lima jenis leukosit (neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil) ke dalam sebuah scattergram atau cytogram, bahkan dapat mendeteksi sel-sel abnormal.
Prinsip Pendukung: Fotometri untuk Pengukuran Hemoglobin
Selain menghitung sel, prinsip kerja hematologi analyzer juga mencakup pengukuran konsentrasi hemoglobin (Hb). Metode yang digunakan adalah fotometri atau colorimetry.
Sampel darah dicampur dengan reagent yang mengandung sianida untuk melisiskan sel darah merah dan melepaskan hemoglobin.
Hemoglobin kemudian akan bereaksi dengan zat kimia tersebut untuk membentuk senyawa sianmethemoglobin yang berwarna stabil.
Intensitas warna yang dihasilkan (yang sebanding dengan konsentrasi hemoglobin) kemudian diukur oleh photodetector pada panjang gelombang tertentu (biasanya 540 nm).
Semakin pekat warnanya, semakin tinggi konsentrasi hemoglobin dalam sampel darah.
Integrasi Data dan Pelaporan Hasil
Setelah semua pengukuran selesai, prinsip kerja hematologi analyzer yang terakhir adalah integrasi dan analisis data.
Sebuah prosesor komputer dalam alat akan mengumpulkan semua data dari berbagai channel (impedansi, scatter, fotometri), menganalisisnya berdasarkan algoritma yang kompleks, dan mengkompilasinya menjadi laporan lengkap yang kita kenal sebagai hasil CBC.
Laporan ini mencakup semua parameter penting, mulai dari jumlah sel darah merah, hemoglobin, hematokrit, indeks eritrosit, jumlah trombosit, hingga jumlah dan persentase differential leukosit.
Baca juga : Prinsip Kerja Hematologi Analyzer: Teknologi Canggih di Balik Pemeriksaan Darah Lengkap
Kemajuan teknologi ini memungkinkan tenaga medis mendapatkan informasi diagnostik yang komprehensif, cepat, dan andal, sehingga dapat mengambil keputusan klinis yang tepat untuk kesembuhan pasien.
Dengan memahami prinsip kerja hematologi analyzer, kita dapat lebih menghargai inovasi di balik layanan kesehatan yang semakin canggih dan efisien.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, dan Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.***
Post a Comment