Metode Sedimentasi: Teknik Konsentrasi Unggulan untuk Deteksi Telur Cacing dalam Feses

Table of Contents

 

Metode Sedimentasi: Teknik Konsentrasi Unggulan untuk Deteksi Telur Cacing dalam Feses

INFOLABMED.COM - Dalam diagnosis infeksi cacingan, menemukan telur parasit yang jumlahnya sedikit dalam volume feses yang besar ibarat mencari jarum dalam jerami. 

Di sinilah Metode Sedimentasi berperan crucial. 

Baca Juga: Urobilin: Fungsi, Nilai Normal, dan Hubungannya dengan Gangguan Hati & Empedu

Metode ini merupakan salah satu teknik konsentrasi parasit yang paling banyak digunakan di laboratorium klinis di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan sensitivitas deteksi telur cacing dan kista protozoa tertentu.

Berbeda dengan metode langsung yang hanya mengandalkan sampel kecil, metode sedimentasi memproses volume feses yang lebih besar dan memisahkan unsur parasit dari material tinja lainnya melalui proses pengendapan. 

Tujuannya adalah memekatkan (mengkonsentrasi) parasit sehingga更容易 ditemukan di bawah mikroskop, mengurangi kemungkinan hasil negatif palsu (false negative).

Prinsip Dasar Metode Sedimentasi

Prinsip utama dari metode sedimentasi adalah memanfaatkan perbedaan berat jenis (specific gravity) antara unsur parasit (telur dan kista) dengan partikel debris dan serat dalam feses.

  1. Pembuatan Suspensi: Sampel feses diemulsikan dalam larutan tertentu (biasanya larutan formalin untuk mengawetkan parasit dan membunuh bakteri).
  2. Penyaringan: Suspensi kemudian disaring untuk membuang partikel-partikel besar dan serat yang dapat mengganggu pengamatan mikroskopis.
  3. Pengendapan (Sedimentasi): Suspensi yang telah disaring kemudian disentrifugasi atau didiamkan untuk beberapa waktu. Karena memiliki berat jenis yang lebih tinggi, telur dan kista parasit akan mengendap di dasar tabung.
  4. Pemisahan: Supernatan (cairan di atas endapan) dibuang, sehingga yang tersisa adalah endapan yang telah diperkaya dengan parasit.
  5. Pemeriksaan: Endapan inilah yang kemudian diperiksa di bawah mikroskop.

Jenis-Jenis Metode Sedimentasi

Dua metode sedimentasi yang paling populer adalah:

  1. Metode Sedimentasi Formalin-Ether (atau Ethyl-Acetate): Ini adalah metode baku emas untuk teknik konsentrasi. Penambahan ether atau ethyl-acetate dalam prosesnya berfungsi sebagai zat de-fatting, yaitu membersihkan partikel lemak dan debris yang ringan dengan cara mengikatnya ke lapisan atas sehingga dapat dibuang bersama supernatan. Hasilnya adalah endapan yang lebih bersih dan mudah diamati.

  2. Metode Sedimentasi Basah (Tanpa Sentrifugasi): Metode yang lebih sederhana, seperti metode sedimentasi spontan (misalnya metode Tallermann). Suspensi feses didiamkan dalam gelas kimia atau corong selama一定时间 (misalnya 1-2 jam), allowing telur untuk mengendap secara alami karena gravitasi. Meskipun lebih mudah dan murah, metode ini memakan waktu lebih lama dan sensitivitasnya mungkin sedikit lebih rendah dibandingkan dengan metode yang menggunakan sentrifugasi.

Keunggulan dan Keterbatasan

Keunggulan Metode Sedimentasi:

  • Sensitif: Sangat efektif untuk mendeteksi sebagian besar telur cacing yang berat jenisnya tinggi, seperti telur cacing tambang, cacing gelang (Ascaris), cacing cambuk (Trichuris), dan cacing hati (Fasciola).
  • Mengonsentrasi Parasit: Dapat mendeteksi parasit bahkan jika jumlahnya sangat sedikit dalam sampel.
  • Sampel Diawetkan: Penggunaan formalin memungkinkan sampel disimpan untuk waktu yang lebih lama sebelum diperiksa.

Keterbatasan:

  • Tidak Efektif untuk Semua Parasit: Tidak baik untuk telur yang berat jenisnya ringan, seperti telur cacing pita (Taenia spp.Hymenolepis nana), yang lebih cocok dideteksi dengan metode flotasi.
  • Menggunakan Bahan Kimia: Prosedurnya melibatkan bahan kimia seperti formalin dan ether yang berbahaya jika tidak ditangani dengan benar.
  • Memerlukan Waktu: Lebih lama dan rumit dibandingkan metode langsung.

Metode sedimentasi merupakan pilar penting dalam diagnostik parasitologi, terutama untuk infeksi cacing soil-transmitted helminths. 

Baca Juga: Pintu Masuk Parasit: Mengenal Berbagai Mekanisme Penularan Cacing pada Manusia

Kemampuannya untuk mengonsentrasi dan memisahkan parasit dari material pengganggu menjadikannya teknik dengan sensitivitas yang tinggi. 

Dalam praktik terbaik, laboratorium sering mengkombinasikan metode sedimentasi dengan metode langsung untuk mendapatkan hasil pemeriksaan feses yang komprehensif dan akurat, memastikan diagnosis yang tepat untuk penanganan infeksi parasit usus.


Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui TelegramFacebookTwitter/XBerikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.



Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment