Gejala Infeksi Cacing Gelang pada Orang Dewasa
INFOLABMED.COM - Infeksi cacing gelang, atau yang dalam dunia medis dikenal sebagai askariasis, seringkali dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang anak-anak.
Namun, kenyataannya, orang dewasa juga sangat rentan terhadap infeksi parasit yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides ini.
Baca juga : Pintu Masuk Parasit: Mengenal Berbagai Mekanisme Penularan Cacing pada Manusia
Penularannya biasanya terjadi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi telur cacing.
Memahami gejala infeksi cacing gelang pada orang dewasa adalah langkah krusial untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam berbagai tanda dan gejala yang patut Anda waspadai.
Gejala Awal dan Gejala Ringan Infeksi Cacing Gelang
Pada fase awal, atau ketika jumlah cacing di dalam tubuh masih sedikit, infeksi cacing gelang seringkali tidak menunjukkan gejala yang khas.
Bahkan, banyak orang dewasa yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi. Namun, seiring dengan berkembang biaknya cacing di dalam usus, beberapa gejala ringan mulai muncul.
Gejala-gejala ini sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa. Beberapa di antaranya meliputi rasa tidak nyaman atau nyeri perut yang samar, mual dan muntah, penurunan nafsu makan tanpa sebab yang jelas, diare intermitten (kadang-kadang), serta penurunan berat badan yang tidak direncanakan.
Kelelahan dan malaise (perasaan tidak enak badan secara umum) juga dapat terjadi karena cacing menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
Gejala Spesifik dan Komplikasi yang Dapat Terjadi
Jika infeksi cacing gelang tidak terdiagnosis dan dibiarkan berkembang biak, jumlah cacing dapat semakin banyak dan menyebabkan gejala yang lebih spesifik dan parah.
Pada tahap ini, cacing dapat bermigrasi dari usus ke bagian tubuh lainnya, memicu berbagai keluhan.
Gejala yang mungkin terjadi antara lain melihat cacing gelang hidup dalam tinja saat buang air besar, batuk kering atau berdahak akibat migrasi larva melalui paru-paru, demam ringan, dan adanya mengi (bunyi "ngik-ngik" saat bernapas).
Dalam kasus yang berat, kumpulan cacing dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyumbatan usus yang ditandai dengan nyeri perut hebat, muntah, dan perut kembung, migrasi cacing ke saluran empedu menyebabkan sakit kuning (jaundice) dan kolik bilier, serta defisiensi nutrisi parah akibat persaingan penyerapan makanan dengan cacing.
Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan
Mengingat gejalanya yang sering tidak spesifik, diagnosis infeksi cacing gelang memerlukan konfirmasi melalui pemeriksaan tinja di laboratorium untuk mendeteksi adanya telur cacing.
Dalam kasus dengan komplikasi, pemeriksaan penunjang seperti USG perut atau CT scan mungkin diperlukan.
Kabar baiknya, askariasis dapat diobati secara efektif dengan obat-obatan anti-parasit yang diresepkan oleh dokter.
Pengobatan biasanya berlangsung singkat dan efektif membasmi cacing dewasa dan larvanya. Langkah pencegahan merupakan aspek terpenting.
Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah dari toilet, mencuci dan mengolah bahan makanan dengan benar, terutama sayuran, serta memastikan sumber air yang bersih dan aman adalah kunci untuk memutus mata rantai penularan infeksi cacing gelang.
Baca juga : Diagnosis Tepat, Penanganan Optimal: Peran Pemeriksaan Laboratorium untuk Deteksi Cacingan
Jangan anggap remeh gejala gangguan pencernaan yang berlangsung terus-menerus. Segera konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami kumpulan gejala yang mengarah pada infeksi cacing gelang.
Deteksi dan penanganan dini adalah kunci untuk mencegah komplikasi dan mengembalikan kualitas kesehatan Anda.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, dan Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.***
Post a Comment