Waspadai Infeksi Laten Tuberkulosis: Ancaman yang Mengintai Kesehatan !
INFOLABMED.COM -Infeksi laten tuberkulosis (ILTB) adalah kondisi ketika seseorang telah terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis namun belum menunjukkan gejala klinis.
Meski tidak menular dan tampak sehat, individu dengan infeksi laten memiliki potensi besar menjadi sumber penularan TB aktif di masa mendatang jika daya tahan tubuh melemah.
Baca juga : Pemeriksaan IGRA untuk Apa? Deteksi Infeksi Tuberkulosis Laten
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap infeksi laten tuberkulosis sebagai bagian dari upaya eliminasi TB nasional.
Apa Itu Infeksi Laten Tuberkulosis?
Infeksi laten tuberkulosis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang cukup kuat untuk menahan perkembangan bakteri TB, sehingga tidak menimbulkan gejala.
Namun, bakteri tetap hidup dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif dan bisa “bangkit” kapan saja.
Diperkirakan sepertiga populasi dunia terinfeksi TB laten, termasuk di Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan beban TB tertinggi.
Siapa yang Rentan Terinfeksi?
Mereka yang tinggal serumah dengan pasien TB aktif, tenaga kesehatan, orang dengan HIV/AIDS, penderita diabetes, serta pengguna obat imunosupresif merupakan kelompok yang sangat rentan mengalami ILTB.
Anak-anak dan lansia juga lebih berisiko karena sistem kekebalan mereka lebih lemah.
Mengapa Harus Diwaspadai?
Meski tidak bergejala, ILTB berpotensi besar berkembang menjadi TB aktif, terutama bila imunitas tubuh menurun.
TB aktif sangat menular dan bisa menyerang paru maupun organ lain seperti otak, ginjal, dan tulang.
Oleh karena itu, deteksi dan pengobatan infeksi laten menjadi kunci penting dalam pemutusan mata rantai penyebaran TB.
Bagaimana Mendeteksi ILTB?
Deteksi infeksi laten TB dapat dilakukan melalui tes:
-
Tuberculin Skin Test (TST)
-
Interferon-Gamma Release Assay (IGRA)
Tes ini akan menunjukkan apakah seseorang pernah terpapar bakteri TB, meski belum menunjukkan gejala klinis.
Penanganan dan Pencegahan
Bagi individu yang dinyatakan positif ILTB, pengobatan pencegahan TB (TPT) sangat disarankan.
TPT dapat mengurangi risiko perkembangan menjadi TB aktif hingga 90%. Obat yang umum digunakan antara lain isoniazid selama 6–9 bulan, atau kombinasi rifampisin dan isoniazid selama 3 bulan.
Ayo Waspada dan Lakukan Skrining Dini
Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini ILTB dapat menyelamatkan banyak nyawa.
Baca juga : Pentingnya Pengujian Tuberkulosis (TB) dan Metode Pengujian yang Tersedia
Pemeriksaan rutin, terutama bagi kelompok berisiko, menjadi langkah awal yang efektif.
Mari dukung program eliminasi TB dengan edukasi, deteksi dini, dan pengobatan yang tepat.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel
📢 Telegram Klik di sini,
📘 Facebook Klik di sini,
🐦 Twitter/X Klik di sini.
💝 Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA
Post a Comment