Memahami Prosedur Rumple Leede untuk Deteksi Kerapuhan Kapiler

Table of Contents


INFOLABMED.COM
 – Prosedur Rumple-Leede Test merupakan salah satu metode pemeriksaan yang digunakan untuk mengevaluasi kerapuhan kapiler. 

Tes ini sering digunakan dalam praktik klinis untuk mendeteksi kelainan hemostasis primer, khususnya pada pasien dengan dugaan trombositopati atau purpura non-trombositopenik.

Baca juga: Kenali Infeksi Balantidiasis: Penyebab dan Cara Efektif Mencegahnya

Apa Itu Prosedur Rumple Leed?

Tes Rumple Leed adalah uji sederhana yang dilakukan dengan memberikan tekanan pada lengan menggunakan manset tensi, kemudian mengamati jumlah petechiae (bintik perdarahan kecil) yang muncul pada kulit. Munculnya petechiae menunjukkan adanya kerapuhan dinding kapiler atau gangguan trombosit.

Indikasi Dilakukannya Tes Ini

  • Mendeteksi kerapuhan kapiler
  • Diagnosis pendukung purpura
  • Evaluasi gangguan trombosit fungsi
  • Pemeriksaan penunjang dalam kasus demam berdarah dengue (DBD)

Alat dan Bahan

  • Sfigmomanometer (tensimeter)
  • Stopwatch atau timer
  • Penggaris
  • Pulpen atau spidol kulit (opsional)

Prosedur Pelaksanaan

  1. Pasien dalam posisi duduk dan rileks.
  2. Lengan atas dipasangi manset tensi dan dikembangkan hingga mencapai 100 mmHg atau setengah antara tekanan sistolik dan diastolik pasien.
  3. Tekanan dipertahankan selama 5 menit.
  4. Setelah itu, amati area bawah lengan (daerah antikubital hingga ke bawah) dalam radius 5 cm².
  5. Hitung jumlah petechiae yang timbul.
  6. Bila jumlah petechiae lebih dari 10 dalam satu bidang 2,5 cm diameter, hasil dinilai positif.

Interpretasi Hasil

Jumlah Petechiae  Interpretasi
0–5   Normal
6–10   Batas normal atau meragukan
>10   Positif (kerapuhan kapiler)

Faktor yang Mempengaruhi

  • Tekanan darah
  • Lama waktu penekanan
  • Kondisi pembuluh darah
  • Obat-obatan antikoagulan

Baca juga: Leukosit Pada Feses Menjadi Penanda Klinis Penting Infeksi dan Peradangan Saluran Cerna

Kelebihan dan Keterbatasan

Kelebihan:

  • Sederhana dan murah
  • Tidak membutuhkan alat canggih

Keterbatasan:

  • Hasil bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal
  • Subjektif dalam penilaian petechiae
  • Tidak spesifik terhadap satu jenis penyakit

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram Link, Facebook Link, Twitter/X Link, dan Instagram Link. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA Link.***

Nadya Septriana
Nadya Septriana Halo, saya Nadya Septriana seorang Ahli Tenaga Laboratorium Medik (ATLM) yang gemar menulis konten seputar laboratorium dan kesehatan. Lewat tulisan, saya ingin membantu pembaca lebih memahami topik medis dengan cara yang mudah dipahami. Hope u like it and find it helpful!

Post a Comment