Nilai Kritis Laboratorium: Pengertian, Daftar Parameter, dan Pentingnya dalam Diagnosis Medis
INFOLABMED.COM – Nilai kritis laboratorium (critical value) adalah hasil tes medis yang menunjukkan kondisi mengancam nyawa atau memerlukan intervensi segera.
Pelaporan tepat waktu oleh laboratorium ke dokter bertujuan mencegah komplikasi fatal.
Baca juga : Menentukan Nilai Kritis Hasil Laboratorium Klinik
Artikel ini membahas definisi, contoh parameter, dan protokol pelaporannya.
Apa Itu Nilai Kritis Laboratorium?
Nilai kritis laboratorium adalah hasil pemeriksaan yang:
- Mengindikasikan risiko kematian atau kecacatan jika tidak ditangani segera (misal: kalium >6.5 mmol/L yang bisa sebabkan henti jantung).
- Memerlukan tindakan medis dalam waktu <1 jam (berdasarkan pedoman International Federation of Clinical Chemistry/IFCC).
Daftar Parameter Nilai Kritis
Berikut contoh parameter kritis dan rentang nilainya:
Parameter | Nilai Kritis | Risiko Klinis |
---|---|---|
Kalium (K+) | <2 .5="" atau="">6.5 mmol/L2> | Aritmia, henti jantung |
Glukosa (GDS) | <40 atau="">500 mg/dL40> | Koma hipoglikemik/ketoasidosis |
Hemoglobin (Hb) | <5 g/dL | Syok hipovolemik |
pH Darah | <7 .1="" atau="">7.67> | Gagal napas/asidosis metabolik |
Trombosit | <20.000/µL | Perdarahan spontan |
(Sumber: Pedoman CAP/College of American Pathologists, 2023)
Prosedur Pelaporan Nilai Kritis
- Verifikasi hasil oleh analis lab dan supervisor.
- Segera hubungi dokter yang merawat via telepon/SMS (dokumen wajib dicatat).
- Konfirmasi penerimaan oleh dokter (jika tidak respons, eskalasi ke atasan).
- Rekam data dalam sistem LIS (Laboratory Information System).
Mengapa Nilai Kritis Harus Dilaporkan Cepat?
- Studi di JAMA (2021) menunjukkan: 30% keterlambatan pelaporan nilai kritis meningkatkan mortalitas pasien ICU sebesar 2x lipat.
- Kasus nyata: Pasien dengan kalium 7.0 mmol/L yang terlambat ditangani berisiko fibrilasi ventrikel dalam 2 jam.
Baca juga : Konsep Nilai Kritis Pada Laboratorium Klinik
Tantangan dalam Manajemen Nilai Kritis
- Human error: Salah input data atau salah sambung telepon.
- Teknologi: Sistem LIS yang tidak terintegrasi dengan EHR (Electronic Health Record).Solusinya: Otomasi pelaporan via alert system dan pelatihan rutin staf lab.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.
Post a Comment