7 Jenis PCR dan Fungsinya: Teknologi Penting untuk Diagnostik Modern

Table of Contents

7 Jenis PCR dan Fungsinya: Teknologi Penting untuk Diagnostik Modern

INFOLABMED.COM – Polymerase Chain Reaction (PCR) telah menjadi teknologi penting dalam diagnostik molekuler, terutama sejak pandemi COVID-19. 

Namun tahukah Anda ada berbagai jenis PCR dengan fungsi spesifik? 

Baca Juga: PCR untuk Viral Load: Teknik Diagnostik Akurat dalam Pengendalian Infeksi

Mari kita eksplor jenis-jenis PCR dan bagaimana masing-masing teknik ini berkontribusi dalam dunia medis dan penelitian!

Apa Itu PCR?

PCR adalah teknik amplifikasi DNA/RNA secara in vitro yang ditemukan oleh Kary Mullis (1983). 

Teknik ini memungkinkan pembuatan jutaan kopi dari segmen DNA target hanya dalam waktu beberapa jam.

7 Jenis PCR dan Fungsinya

1. Conventional PCR

  • Fungsi: Amplifikasi DNA dasar
  • Aplikasi:
    • Deteksi patogen
    • Analisis genetik dasar
    • Kloning gen

2. Real-Time PCR (qPCR)

  • Fungsi: Amplifikasi sekaligus kuantifikasi DNA
  • Keunggulan:
    • Memantau proses amplifikasi secara real-time
    • Lebih akurat untuk analisis kuantitatif
  • Aplikasi:
    • Diagnostik COVID-19
    • Analisis ekspresi gen

3. Reverse Transcription PCR (RT-PCR)

  • Fungsi: Mengkonversi RNA ke DNA lalu mengamplifikasinya
  • Aplikasi:
    • Deteksi virus RNA (SARS-CoV-2, HIV, Influenza)
    • Studi ekspresi mRNA

4. Multiplex PCR

  • Fungsi: Amplifikasi beberapa target sekaligus
  • Keunggulan:
    • Efisiensi tinggi
    • Menghemat sampel dan reagen
  • Aplikasi:
    • Skrining multi-patogen
    • Analisis kelainan genetik kompleks

5. Nested PCR

  • Fungsi: Meningkatkan spesifisitas amplifikasi
  • Cara Kerja:
    • Dua tahap amplifikasi dengan primer berbeda
  • Aplikasi:
    • Deteksi patogen dengan konsentrasi rendah
    • Studi mikrobioma

6. Digital PCR (dPCR)

  • Fungsi: Kuantifikasi absolut tanpa kurva standar
  • Keunggulan:
    • Presisi sangat tinggi
    • Dapat mendeteksi sel mutan langka
  • Aplikasi:
    • Liquid biopsy untuk kanker
    • Deteksi mutasi minor

7. Hot Start PCR

  • Fungsi: Mencegah amplifikasi non-spesifik
  • Teknologi:
    • Menggunakan enzim Taq polimerase termoaktivasi
  • Aplikasi:
    • Amplifikasi target sulit
    • PCR dengan spesifisitas tinggi

Bagaimana Memilih Jenis PCR yang Tepat?

Pertimbangkan:

  1. Tujuan analisis (kualitatif/kuantitatif)
  2. Jumlah target (tunggal/multiple)
  3. Sensitivitas & spesifisitas yang dibutuhkan
  4. Anggaran dan ketersediaan alat

Perkembangan Terkini Teknologi PCR

Baca Juga: Peran DNA dalam Ilmu Forensik: Menyingkap Jejak dengan Profil Genetik

  • Portable PCR: Untuk diagnostik lapangan
  • AI-integrated PCR: Analisis data otomatis
  • Microfluidic PCR: Sistem lab-on-a-chip

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui TelegramFacebookTwitter/XDukung pengembangan website kami dengan Donasi via DANA.



Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment