Home Anemia Hemolitik haptoglobin penyebab haptoglobin turun protein pengikat hemoglobin rendah haptoglobin tes haptoglobin

Haptoglobin: Fungsi, Tes, dan Hubungannya dengan Anemia Hemolitik

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani
Updated: • 0 • min read
Table of Contents

Haptoglobin: Fungsi, Tes, dan Hubungannya dengan Anemia Hemolitik

INFOLABMED.COM - Haptoglobin adalah protein dalam darah yang berfungsi mengikat hemoglobin bebas dari sel darah merah yang rusak. 

Kadar haptoglobin dapat menjadi penanda penting untuk mendiagnosis kondisi seperti anemia hemolitik. 

Baca juga : Antiglobulin Test: Fungsi, Prosedur, dan Interpretasi Hasil untuk Diagnosis Anemia Hemolitik

Jika Anda mengalami gejala seperti lemas, kulit kuning (jaundice), atau urine gelap, dokter mungkin akan merekomendasikan tes haptoglobin.

Apa Itu Haptoglobin?

Haptoglobin diproduksi oleh hati dan bertugas:
  1. Mengikat hemoglobin yang keluar dari sel darah merah yang hancur.
  2. Mencegah kehilangan zat besi melalui urine.
  3. Membantu mendeteksi kerusakan sel darah merah berlebihan.

Mengapa Tes Haptoglobin Diperlukan?

Tes ini membantu mendiagnosis:

  • Anemia hemolitik (penghancuran sel darah merah berlebihan).
  • Gangguan hati atau ginjal.
  • Reaksi transfusi darah yang tidak sesuai.

Bagaimana Prosedur Tes Haptoglobin?

  1. Pengambilan Sampel Darah: Diambil dari pembuluh vena di lengan.
  2. Analisis di Lab: Menggunakan metode immunoturbidimetri atau ELISA.
  3. Interpretasi Hasil:
    • Haptoglobin rendah: Menandakan kemungkinan anemia hemolitik.
    • Haptoglobin normal/tinggi: Bisa terjadi pada peradangan atau infeksi.

Penyebab Kadar Haptoglobin Rendah

  • Anemia hemolitik autoimun.
  • Penyakit seperti malaria atau thalassemia.
  • Reaksi obat tertentu.

Persiapan Sebelum Tes

  • Tidak perlu puasa.
  • Informasikan obat yang sedang dikonsumsi (beberapa obat memengaruhi hasil).

Baca juga : Red Cell Enzyme Assays: Pentingnya Pemeriksaan Enzim Sel Darah Merah untuk Diagnosis Anemia Hemolitik

Kapan Harus Tes Haptoglobin?

  • Jika muncul gejala anemia hemolitik (lemah, pucat, urine gelap).
  • Setelah transfusi darah dengan reaksi merugikan.
  • Pemantauan penyakit autoimun tertentu.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, dan Twitter/X. Dukung kami dengan Donasi via DANA untuk pengembangan konten kesehatan berkualitas.

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment