Tes Genetik: Revolusi Diagnosis Penyakit Neurologis dan Keturunan

Table of Contents

Tes Genetik: Revolusi Diagnosis Penyakit Neurologis dan Keturunan

INFOLABMED.COM - Perkembangan teknologi genetik telah membawa revolusi dalam diagnosis berbagai penyakit, terutama kondisi neurologis dan kelainan keturunan. 

Tes genetik kini memungkinkan identifikasi penyebab penyakit yang sebelumnya hanya bisa didiagnosis melalui biopsi atau pemeriksaan invasif lainnya.

Baca juga : Apa itu Pengujian Genetik? Memahami Pentingnya Tes DNA untuk Kesehatan Anda

Kapan Tes Genetik Diperlukan?

Tes genetik direkomendasikan dalam beberapa situasi:

  1. Konseling genetik untuk pasien dan keluarga
  2. Diagnosis molekuler penyakit dengan dasar genetik
  3. Pemantauan jangka panjang keluarga pasien
  4. Kasus dengan:
    • Gangguan perkembangan yang tidak jelas penyebabnya
    • Malformasi sistem saraf pusat
    • Dua penyakit genetik yang muncul bersamaan

Jenis-Jenis Tes Genetik

1. Sitogenetika

  • Analisis kariotipe konvensional
  • FISH (Fluorescence In Situ Hybridization) untuk mendeteksi kelainan kromosom submikroskopis
    Contoh: Delesi p13.3 dapat menyebabkan lissensefali

2. Genetika Molekuler

  • Deteksi delesi DNA
    Contoh:

    • Delesi DNA mitokondria pada MELAS dan MERRF
    • Delesi gen distrofin pada distrofi otot Duchenne/Becker
  • Deteksi penataan ulang DNA
    Contoh: Duplikasi gen PMP22 pada penyakit Charcot-Marie-Tooth tipe 1

  • Deteksi pengulangan trinukleotida
    Ditemukan pada >10 penyakit neurologis, termasuk:

    • Penyakit Huntington (CAG)
    • Distrofi miotonik (CTG)
    • Ataksia Friedreich (GAA)

3. Deteksi Mutasi Tunggal

Menggunakan teknik amplifikasi DNA dan analisis sekuens untuk mengidentifikasi perubahan satu basa.

Faktor Risiko Genetik

Beberapa varian genetik meningkatkan risiko penyakit tanpa menjadi penyebab langsung:

  • APOE4 meningkatkan risiko Alzheimer
  • Varian genetik lain dapat mempengaruhi usia munculnya gejala

Teknologi Mutakhir

  1. Whole Genome Sequencing

    • Memetakan seluruh genom individu
    • Proyek 100.000 Genom di Inggris menjadi pionir
  2. Deteksi Protein Abnormal

    • Menggunakan imunohistokimia dan western blot
      Contoh: Deteksi distrofin pada biopsi otot

Baca juga : Tes Genetik untuk Mengenali Risiko Kanker: Memahami Pentingnya Pemeriksaan Genetik dalam Deteksi Dini Kanker

Sumber Informasi Genetik

Online Mendelian Inheritance in Man (OMIM) menjadi database terlengkap untuk penyakit genetik manusia.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment