Memahami Metode Pemeriksaan Agregasi Trombosit: Standar & Protokol Laboratorium Modern
INFOLABMED.COM –Agregasi trombosit adalah proses di mana trombosit saling melekat membentuk sumbatan untuk menghentikan perdarahan.
Gangguan fungsi trombosit dapat menyebabkan pendarahan atau trombosis berisiko tinggi, sehingga pemeriksaan agregasi trombosit menjadi alat diagnostik penting.
Baca Juga: Pemeriksaan Agregasi Trombosit Pada Tes Hemostasis
Metode Utama: Light Transmission Aggregometry (LTA)
Prinsip Dasar Metode ini — dikenal sebagai metode Born — menggunakan plasma kaya trombosit (PRP).
Saat agonis seperti ADP, kolagen, atau epinefrin ditambahkan, trombosit aktif beragregasi dan meningkatkan transmittansi cahaya melalui sampel, diukur menggunakan agregometer.
Grafik Agregasi
- Fase primer: resistansi ringan saat trombosit berubah bentuk
- Fase sekunder: pembentukan agregat—transmittansi naik drastis Kurva ini menjadi dasar interpretasi fungsi trombosit.
Protokol Laboratorium
Persiapan Pasien & Sampel
- Pasien puasa 8–14 jam dan hentikan obat antitrombotik minimal 10 hari sebelum tes
- Ambil darah vena ke tabung natrium sitrat, pisahkan PRP (~200g, 10 menit) dan plasma miskin trombosit (PPP) untuk blank control
Pelaksanaan Tes
- Pengukuran blank dan sampel menggunakan agregometer
- Tambahkan 5–20 µL PRP ke 0,5–1 mL Drabkin → tambahkan agonis (ADP, kolagen, epinefrin, ristocetin)
- Celup selama 3–5 menit di 37 °C sambil diaduk
- Catat transmittansi (%) sebagai basis agregasi (practical-haemostasis.com, stago.com, id.scribd.com)
Interpretasi Hasil
- Normal: Peningkatan >60–80% dalam 3–5 menit
- Hipoagregasi: Respon lamban (contoh: von Willebrand, Glanzmann, Bernard‑Soulier)
- Hiperagregasi: Respon cepat (diabetes, uremia, obesitas, pasca terapi antiplatelet) (mandayahospitalgroup.com)
Metode Pendukung & Variasi
- Lumi‑aggregometry: mengukur sekresi granula (ATP release) dengan teknik luminesensi
- Flow cytometry: menilai ekspresi reseptor GPIIb/IIIa dan CD62P pada trombosit
- PFA‑100 / PFA‑200: sistem point‑of‑care yang memantau waktu penyumbatan di bawah kondisi berat geser tinggi
Indikasi Klinis
Pemeriksaan ini direkomendasikan untuk:
- Diagnostik gangguan perdarahan herediter dan akuisita (misalnya Von Willebrand, Glanzmann)
- Evaluasi efektivitas terapi antiplatelet dan resistensi aspirin
- Pemantauan kondisi pasien preoperatif, diabetes, uremia, stroke, dan risiko trombosis
Faktor yang Mempengaruhi Tes
Hasil agregasi dapat dipengaruhi oleh:
- Cara pengambilan darah (stasis, hemolisis)
- Waktu dan suhu penyimpanan sampel (<3 jam, suhu ruang)
- Jumlah trombosit yang abnormal
- Kontaminasi dengan lipid atau hemolisis
Metode pemeriksaan agregasi trombosit, utamanya Light Transmission Aggregometry, merupakan standar emas untuk menguji fungsi trombosit dengan sensitivitas tinggi.
Dilengkapi metode alternatif seperti lumi‑aggregometry, flow cytometry, dan PFA–100, proses ini menjadi kunci dalam diagnosis dan manajemen gangguan hemostatis seperti perdarahan, trombosis, atau resistensi terhadap terapi antitrombotik.
Baca Juga: Mengenal Agregasi Trombosit: Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Gangguan Pembekuan Darah
Pelaksanaan protokol yang tepat dan interpretasi hasil yang akurat sangat penting untuk rekomendasi klinis yang tepat.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram, Facebook, Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.***
Post a Comment