Menkes Budi Gunadi Sadikin Soroti Masalah Gigi & Mulut yang Lebih Tinggi dari Hipertensi!
INFOLABMED.COM – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyoroti tingginya masalah gigi dan mulut di Indonesia yang bahkan melebihi angka penderita hipertensi.
Hal ini terungkap dari data Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mencakup hampir 9 juta penduduk.
Baca juga : Thailand Laporkan 20.726 Kasus COVID-19 Baru dalam Sehari, Bangkok Penyumbang Tertinggi!
“Saya kaget melihat datanya. Ternyata, masalah kesehatan gigi paling tinggi di masyarakat, bahkan lebih dari hipertensi. Sekitar 50% masyarakat usia 0–60 tahun mengalami gigi berlubang, 37% kehilangan gigi, dan 12,4% bermasalah dengan gusi,” ujar Menkes Budi dalam video resmi Kementerian Kesehatan, Senin (23/6).
Edukasi Sejak Dini Jadi Kunci
Menkes menekankan pentingnya pendekatan promotif dan preventif melalui edukasi sejak usia dini.
Ia mendorong integrasi materi kesehatan gigi ke dalam kurikulum wajib di PAUD, TK, dan SD.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan. Karena kurikulum kembali ke wajib belajar, materi kesehatan gigi harus jadi prioritas. Anak-anak perlu diajari cara menyikat gigi yang benar sejak kecil,” jelasnya.
Selain itu, Menkes mengajak masyarakat rutin memeriksakan gigi setiap enam bulan sekali.
Ia juga mendorong dokter gigi untuk lebih aktif sebagai edukator yang ramah, terutama bagi anak-anak.
Pemerataan Layanan Dokter Gigi
Sebagai upaya pemerataan layanan, Kemenkes mengusulkan tunjangan khusus bagi dokter spesialis yang bertugas di daerah terpencil.
Menkes juga membuka peluang insentif serupa untuk dokter gigi di wilayah minim fasilitas kesehatan.
“Saya bekerja berbasis data. Jika masalah gigi paling tinggi, maka intervensinya harus diprioritaskan. Jangan sampai kesehatan gigi terus diabaikan,” tegas Budi Gunadi Sadikin.
Dukungan dari PDGI
Ketua Umum PB PDGI, drg. Usman Sumantri, menyambut baik arahan Menkes dan menegaskan komitmen PDGI untuk memperkuat peran dokter gigi, khususnya di layanan primer.
Saat ini, Indonesia memiliki 53.886 dokter gigi, namun hanya 699 dokter spesialis. Artinya, satu dokter spesialis melayani sekitar 62.000 penduduk!
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, 56,9% penduduk di atas tiga tahun mengalami masalah gigi dan mulut, dengan 88% di antaranya menderita karies. Yang lebih memprihatinkan, hanya 6,2% masyarakat yang menyikat gigi dengan benar.
“Artinya, hanya satu dari 16 orang yang menyikat gigi secara benar,” ungkap drg. Usman.
PDGI juga memberikan masukan kebijakan, seperti:
✔ Penempatan dokter gigi di Puskesmas
✔ Penguatan peralatan (rontgen gigi, scaling dasar)
✔ Program edukasi dan pencegahan sejak usia sekolah
“Kami siap membantu mengisi Puskesmas yang belum memiliki dokter gigi. Saat ini, 26,8% Puskesmas masih kosong,” tambahnya.
Perluasan Layanan JKN untuk Kesehatan Gigi
PDGI mengapresiasi upaya Kemenkes memperluas cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk layanan gigi.
Data BPJS 2022 menunjukkan, kunjungan layanan gigi mencapai lebih dari 11 juta, dengan estimasi biaya Rp1,2 triliun pada 2030.
Baca juga : Menkes Budi Gunadi Sadikin Perkuat Kerja Sama Kesehatan dengan Swedia, Fokus pada Kanker dan Digitalisasi!
“Yang terlayani baru 10% dari yang membutuhkan. Jika layanan gigi lebih terjangkau, ini akan sangat berpengaruh pada beban biaya dan kualitas hidup masyarakat,” jelas drg. Usman.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.***
Post a Comment